-Prolog-

2.6K 219 19
                                    

Bunyi tangisan bayi yang menggema didalam ruangan persalinan sontak membuatkan orang orang yang menunggu didepan ruangan persalinan itu merasa lega.

Sang suami yang menemani si istri melahirkan itu juga sudah mengeluarkan air mata harunya. Dengan matanya sendiri dia melihat perjuangan sang istri mengeluarkan anaknya "Selamat Sayang. Aku bangga sama kamu" bisiknya mengecup bibir sang istri sekilas.

Chaeyoung, sosok wanita yang baru saja melahirkan itu tersenyum dengan nafas yang ngosan ngosan "Terima kasih karena menemani aku" ujarnya

"Selamat buat kalian. Anak kalian cowok dan dia sehat" ujar sang Dokter yang membantu persalinan itu.

Seorang suster menghampiri mereka dan meletakkan si bayi diatas perut Chaeyoung. Dengan segera Chaeyoung menggendong sang anak "Tampan sekali little Jisoo ini"

Jisoo terkekeh kecil "Mukanya persis seperti aku. Little Jisoo imut sekali" ujarnya menatap sang anak dengan tatapan haru.

"Kamu sudah menyiapkan nama untuk jagoan kita ini bukan?" Tanya Chaeyoung.

Jisoo mengangguk "Kim Younghoon. Jagoan Mama Chae sama Papa Ji"

"Hai baby Younghoon" sapa Chaeyoung mengelus tangan kecil sang anak.











:
:

5 bulan kemudian.

5 bulan sudah berlalu dan selama itu jugalah Chaeyoung bersama Jisoo sudah bergelar orang tua. Mereka benar benar menjalankan peranan mereka sebagai orang tua dengan baik.

Chaeyoung yang dulunya model itu bahkan sudah berhenti dari pekerjaannya karena dia hanya ingin fokus mengurus rumah tangganya.

Jisoo pula seorang CEO muda yang cukup berpengaruh di negara itu. Banyak cewek yang mengincarnya namun cintanya hanya untuk si istri.

"Kenapa rasanya berat untuk meninggalkan kamu sama Younghoon" ujar Jisoo.

Chaeyoung mengelus pipi suaminya itu "Tenang saja Sayang. Aku sama Younghoon bakalan baik baik saja kok"

Jisoo mempoutkan bibirnya. Sebenarnya, dia harus berangkat ke luar kota gara gara urusan pekerjaannya itu namun dia tidak ingin meninggalkan anak dan istrinya "Gimana kalau kamu menginap dirumah Mama sama Papa saja?" Usul Jisoo.

"Tidak perlu Ji. Aku tidak ingin merepotkan mereka. Younghoon suka rewel dimalam hari. Aku tidak ingin tangisan Younghoon mengganggu istirahat mereka" tolak Rose.

Jisoo menghela nafasnya dengan kasar "Ya sudah lah. Aku akan berusaha menyelesaikan kerja aku dengan segera dan kembali pulang"

Chaeyoung tersenyum "Ji, aku sayang banget sama kamu dan Younghoon. Aku yakin kamu bisa menjadi Papa yang baik untuk Younghoon. Nanti setelah kamu kembali, tolong jaga Younghoon dengan baik ya. Aku percaya sama kamu"

Dahi Jisoo mengernyit "Maksud kamu apa Sayang? Memangnya kamu ingin kemana?"

Chaeyoung terkekeh kecil "Lupakan saja omongan ngawur aku itu tadi. Mendingan kamu berangkat sekarang. Supir sudah menunggu diluar"

Jisoo masih bingung namun dia tidak ingin mempermasalahkannya "Ya sudah. Aku berangkat duluan ya" dia mengecup dahi Chaeyoung dengan penuh cinta "Younghoon, Papa berangkat duluan ya" dia beralih mengecup pipi Younghoon yang masih tidur didalam gendongan Chaeyoung.

"Jaga diri kamu Sayang" ujar Chaeyoung.

"Kamu juga jaga diri. Kalau ada apa apa, kabarin saja aku"

"Baiklah"

Jisoo akhirnya berganjak pergi meninggalkan mansionnya itu dengan suasana hati yang berbeda. Tidak tahu kenapa, dia seakan berat untuk meninggalkan istri dan anaknya itu. 

















2 hari kemudian~

Jisoo meregangkan badannya yang pegal itu. Akhirnya pekerjaannya sudah selesai dan dia sudah bisa pulang untuk bertemu istri dan anaknya.

Sekarang dia sudah berada didalam pesawat peribadi miliknya untuk kembali pulang.

"Chaeyoung Sayang, aku kembali" gumamnya menatap layar ponselnya yang menampilkan photo pernikahan bersama Chaeyoung.

Ting!

Jimin

-Jis, apa elo sudah melihat kabar itu? Lo yang sabar ya-

-Kabar apa? Kenapa gue harus sabar?-

-Coba saja elo buka sosmed-

Dengan buru buru Jisoo membuka sosmed miliknya. Dia terlalu sibuk sama pekerjaannya makanya dia tidak tahu apa yang terjadi.

Deg

Nafas Jisoo seakan tercekat. Tangannya yang memegang ponsel itu gementar. Matanya bahkan sudah berkaca kaca ketika membaca artikel diponselnya.

-Istri CEO Jisoo Kim baru saja mengalami kecelakaan mobil-

Tidak! Ini pasti hanya rumor palsu! Istrinya pasti baik baik saja!












Brakkk

Dengan nafas yang memburu Jisoo memasuki mansion miliknya. Dapat dia lihat raut wajah kaget Mama dan Papa nya.

"Dimana Chaeyoung?" Tanya nya tanpa basa basi.

"Tenang dulu Ji" ujar Yeongha

"Gimana aku bisa tenang Pa! Kabar itu bikin aku hampir gila! Siapa yang bikin rumor palsu sialan itu?!" Kesal Jisoo.

"Itu bukan rumor palsu Ji. Istri kamu memang mengalami kecelakaan" jelas Yeongha.

Deg

"Dimana istri aku?!" Tanya Jisoo menatap kedua orang tuanya secara bergantian.

"Mama sama Papa baru saja pulang dari acara pemakamam" ujar Hana yang menggendong Younghoon.

"Ikhlasin istri kamu ya. Dia sudah meninggal" lanjut Yeongha menepuk pundak Jisoo.

Dunia Jisoo seakan hancur. Dia berusaha menolak fakta itu namun setelah menyadari raut wajah serius kedua orang tuanya, dia yakin orang tuanya sudah jujur.

"Kenapa kalian tidak kabarin aku dari awal?!" Marah Jisoo.

"Maaf Ji. Kita masih kaget sama apa yang terjadi makanya Mama sama Papa langsung saja menguruskan pemakamam istri kamu itu" jelas Hana.

Air mata Jisoo mengalir keluar "Seharusnya kalian membiarkan aku menatap istri aku untuk yang terakhir kalinya" lirihnya "Aku kecewa sama kalian"



















"Sayang. Maaf, maafin aku. Hiks aku sudah menjadi suami yang buruk untuk kamu. Aku bahkan tidak ada disamping kamu disaat akhir hidup kamu" isak Jisoo disamping makam sang istri.

Rasanya seakan sulit untuk dia menerima semua itu. Andai dia tahu kalau kepulangannya akan disambut oleh kabar duka ini, sudah pasti dia tidak akan pergi dan memilih untuk terus disamping istrinya.









  Tekan
    👇

Bulan Purnama✅Where stories live. Discover now