-Penasaran-

585 104 12
                                    

Setelah pulang dari taman, Younghoon langsung mengurungkan dirinya dikamar membuatkan Jisoo yang kebetulan berada dimansion itu menjadi bingung sama sang anak.

"Younghoon, kamu kenapa nak?" Tanya Jisoo memasuki kamar anak laki lakinya itu.

Younghoon menatap Jisoo dengan tatapan yang sulit diartikan "Pa. Apa benar kalau Mama sudah mati?"

Dahi Jisoo mengernyit "Maksud kamu apa? Kamu bahkan setiap hari ke makam Mama kamu"

"Tapi tadi aku ket- ah, tidak, lupakan saja" Younghoon membatalkan niatnya untuk memberitahu Jisoo soal pertemuannya dengan sosok yang persis seperti Mama nya itu. Dia harus mencari kebenarannya duluan agar Papa nya tidak terlalu berharap.

"Apa ada sesuatu yang mengganggu kamu?" Tanya Jisoo

Younghoon menampilkan senyuman palsunya "Aku hanya rindu sama Mama"

Jisoo tersenyum tipis "Papa juga rindu banget sama Mama"

"Pasti seru ya kalau Mama masih hidup. Aku ingin seperti Ryujin dan Haruto yang selalu saja diuruskan oleh nyokap mereka. Setiap pagi Tante Jennie sama Tante Lisa akan membangunkan mereka" lirih Younghoon.

Jisoo terdiam membisu. Apa anaknya itu membutuhkan sosok seorang Mama? Apa sekarang saatnya dia mencari sosok Mama yang dibutuhkan oleh Younghoon?


















*

"Kenapa melamun?" Tanya Jaehyun

Rose menghela nafasnya dengan kasar "Aku jadi kepikiran sama cowok tadi"

"Bocah itu? Memangnya ada apa?"

"Dia memanggil aku Mama. Dia bilang aku persis seperti Mama nya"

Jaehyun mengernyit "Mama?"

"Tapi nama Mamanya itu Chaeyoung. Aku seakan mengenali sosok Chaeyoung itu tapi aku lupa siapa dia" jelas Rose.

"Kamu butuh bantuan aku? Aku akan mencari tahu soal Chaeyoung" ujar Jaehyun menawarkan dirinya.

Rose tersenyum "Thanks Jae. Aku beruntung punya sahabat seperti kamu"

Jaehyun tersenyum miris. Ah, jadi dia hanya dianggap sebagai sahabat hurm? Tidak apa apa. Selagi bisa bersama Rose, dia sudah bahagia.















*
*

"Jadi gimana Ji?" Tanya Hana yang datang ke mansion Jisoo.

"Gimana apaan Mom?" Bingung Jisoo.

"Hubungan kamu sama Sana. Kapan kamu siap untuk menikahi dia?"

Jisoo menghela nafasnya dengan kasar "Apa Mommy belum menyerah? Sudah aku bilang bukan kalau aku tidak ingin menikah sama Sana"

"Tapi Sana ingin menikah sama kamu Ji"

"Itu masalah dia, bukan masalah aku"

"Ji, apa kamu tidak kasian sama Sana? Dia bahkan sanggup menunggu kamu bahkan sebelum kamu menikah sama Chaeyoung, dia sudah mencintai kamu"

"Sebelum aku menikah sama Chaeyoung? Ouh, jadi gara gara itu juga Mommy mengambil dia sebagai anak angkat Mommy?"

"Mommy sayang sama dia sama seperti Mommy menyayangi Chaeyoung. Tidak ada salahnya kalau dia menggantikan posisi Chaeyoung. Ji, Younghoon sudah gede dan dia butuh kasih sayang sosok yang dipanggil Mama. Mommy tidak percaya sama mana mana wanita. Mommy hanya percaya kalau hanya Sana yang bisa menggantikan posisi Chaeyoung" ujar Hana "Pikirkan dengan baik ya. Nanti kabarin Mommy" lanjut Hana berganjak pergi dari sana.

Jisoo terdiam. Dia menjadi kepikiran sama omongan Hana. Sejujurnya dia tidak ingin menggantikan posisi Chaeyoung tapi dia tidak boleh egois. Younghoon membutuhkan sosok seorang Mama "Chaeyoung-ah, maafin aku Sayang. Walaupun nanti aku menikah sama wanita yang lain, posisi kamu tidak akan pernah diganti" gumam Jisoo menghela nafasnya dengan berat.



















*
*



Sejak pertemuannya dengan Rose ditaman itu, Younghoon sering melamun bahkan di sekolah juga dia memilih untuk bersendirian.

Pikirannya kacau. Hatinya sesak. Dia benar benar merindui Chaeyoung.

"Hyung kenapa?" Pertanyaan Haruto itu menyadarkan Younghoon dari lamunannya.

"Sepertinya Oppa punya masalah. Oppa bisa ngomong sama kita. Kita akan sentiasa ada untuk Oppa" lanjut Ryujin.

Younghoon menghela nafasnya dengan kasar "Aku ketemu sama sosok yang persis seperti Mama"

"Hah?!" Kedua sahabatnya itu berseru kaget.

"Mukanya persis seperti Mama" lanjut Younghoon

"Jadi maksud Oppa, Tante Chae masih hidup?" Tanya Ryujin.

Younghoon menggeleng lemah "Aku tidak tahu" lirihnya "Dia bilang nama dia Rose, bukan Chaeyoung"

"Dimana Hyung ketemu sama dia?" Tanya Haruto.

"Ditaman"

Ryujin sama Haruto saling tatap "Gimana kalau nanti pulsek kita ke taman?" Usul Haruto.

"Aku juga penasaran sama sosok yang dikatakan oleh Oppa itu" lanjut Ryujin.

"Kalian percaya sama aku? Kalian tidak menganggap aku gila bukan?" Tanya Younghoon

Haruto merangkul Younghoon "Kita percaya sama Hyung. Nanti kita cari sosok itu bersama. Tapi kalau dia memang bukan Tante Chae, Hyung harus menerima kenyataannya ya"

Younghoon tersenyum dan mengangguk "Makasih Har, Ryu"

"Santai saja Oppa. Kita akan sentiasa ada disamping Oppa disaat Oppa membutuhkan kita" sahut Ryujin membuatkan Younghoon tersenyum haru.

"Ngomong ngomong, nanti kelas kita bakalan punya siswa baru loh" ujar Haruto.

"Apa dia ganteng!?" Tanya Ryujin antuasis.

"Sepertinya iya si. Dia pindahan dari Japan" sahut Haruto.

"Semoga saja mukanya seperti anime" doa Ryujin membuatkan Younghoon dan Haruto terkekeh kecil.

















Ganteng banget!! Gak kuat😭❤️

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ganteng banget!! Gak kuat😭❤️


  Tekan
   👇

Bulan Purnama✅Where stories live. Discover now