-Kerumah Mama-

832 142 14
                                    

Setibanya disekolah, Younghoon langsung saja menghampiri sahabatnya yang sudah berada didalam kelas.

"Selamat pagi Ryujin, Haruto"

"Selamat pagi juga Oppa/Hyung" sahut kedua sahabatnya itu.

Buat pengetahuan semua, Ryujin adalah anak kepada Jennie. Haruto pula adalah anaknya Lisa. Jennie, Lisa dan Chaeyoung adalah sahabat makanya anak anak mereka juga menjadi sahabat. Jennie dan Lisa bahkan sudah menganggap Younghoon seperti anak mereka sendiri dan mereka juga cukup terluka atas kepergian Chaeyoung.

"Dimana semuanya?" Bingung Younghoon soalnya kelasnya itu kosong tanpa temannya yang lain.

"Tadi bu guru meminta kita berkumpul di Aula" sahut Ryujin.

"Kita menunggu Oppa duluan si" lanjut Haruto.

Younghoon mengangguk paham "Ya sudah. Ayo ke aula"

Akhirnya ketika sahabat itu berganjak ke aula dengan tangan yang saling bergandengan. Ah, menggemaskan sekali bocah bocah ini.











"Baiklah anak anak. Tujuan Ibu mengumpul kalian disini adalah karena pihak sekolah akan mengadakan acara hari Ibu. Jadi besok kalian semua harus membawa keluarga kalian ke sekolah karena kalian akan menyampaikan kata kata cinta kalian untuk Ibu kalian"

Younghoon menunduk sedih. Tiba tiba saja dia merindui Chaeyoung. Walaupun dia tidak mengingati memorinya bersama Chaeyoung, dia tetap bersyukur karena mempunyai Mama sehebat Chaeyoung.

Setiap malam, Jisoo selalu menceritakan kisah Chaeyoung kepadanya dan hanya dengan cerita itu jugalah Younghoon bisa mengetahui sosok sang Mama.

"Oppa tidak apa apa?" Tanya Ryujin mengelus pundak Younghoon. Walaupun mereka seumuran, dia tetap memanggil Younghoon menggunakan embel Oppa karena Younghoon yang lahir duluan dan disusul oleh Haruto. Jadi Ryujin adalah maknae diantara mereka bertiga.

"Aku rindu Mama" lirih Younghoon.

Ryujin sama Haruto sontak saling menatap. Mereka ikut merasa iba "Hyung tidak boleh sedih. Nanti Tante Chae juga ikutan sedih" ujar Haruto.

"Aku yakin Tante Chae tidak ingin Oppa merasa sedih jadi Oppa harus selalu bahagia ya" lanjut Ryujin.

Younghoon menghela nafasnya dan mengangguk "Aku akan bahagia untuk Mama!" Sahutnya semangat.















Waktu pulang sudah tiba dan sekarang ketiga bocah itu sudah menunggu jemputan mereka didepan pos satpam.

"Apa kalian sudah menyiapkan kata kata untuk acara besok?" Tanya Younghoon.

"Belum si. Aku akan meminta bantuan dari Daddy" sahut Ryujin.

"Aku juga akan meminta bantuan dari Papa aku" sahut Haruto.

"Apa Oppa juga akan meminta bantuan dari Om Jisoo?" Tanya Ryujin.

Younghoon menggeleng dan tersenyum tipis "Aku akan melakukannya sendiri. Kata kata yang akan aku lontarkan itu khusus untuk Mama"

"Wahh, kita tidak sabar untuk mendengarkannya!" Ujar Ryujin antuasis.

Bersamaan dengan itu, 2 mobil berhenti didepan mereka. Tidak butuh waktu yang lama, pemilik mobil itu keluar dari mobil mereka.

"Mommy!" Teriak Ryujin senang.

"Mama!" Haruto ikutan berteriak.

"Hai Sayang" Jennie menyamakan tingginya dengan sang anak "Gimana sekolah hari ini? Apa seru?"

"Seru Mom" sahut Ryujin.

"Kamu juga gimana sekolahnya? Apa kamu tidak nakal?" Lisa ikut bertanya pada sang anak.

"Aku tidak nakal kok Ma" sahut Haruto.

"Good boy" puji Lisa mengelus rambut Haruto.

Younghoon menatap pemandangan didepannya itu dengan tatapan sedih. Andai bisa, dia juga ingin diperlakukan seperti itu oleh Mama kandungnya namun Mama nya sudah pulang kesisi Tuhan.

"Gimana sekolahnya? Apa Younghoon senang?" Tanya Jennie ikutan mengelus kepala Younghoon.

Senyuman sontak muncul dibibir Younghoon "Seru kok. Younghoon senang banget"

"Baguslah!" Sahut Jennie

Tin tinnn

Sebuah mobil berhenti tidak jauh dari mereka. Beberapa saat kemudian, pemilik mobil keluar dari mobil dan berganjak menghampiri mereka.

Raut wajah Jennie dan Lisa sontak berubah menjadi datar "Ngapain disini?" Dingin Jennie.

Sosok itu ialah Sana. Dia tersenyum tipis "Aku kesini untuk menjemput Younghoon" sahutnya berganjak menyamakan tingginya dengan Younghoon "Younghoon sayang. Ayo pulang. Hari ini kamu akan pulang sama Tante karena Papa kamu sibuk di perusahan"

Younghoon menggeleng dan beralih menatap Jennie "Tante Jen. Apa aku bisa pulang sama Tante?"

Jennie tersenyum "Ayo kita pulang" sahutnya

"Ayo Oppa" Ryujin langsung menggandeng Younghoon untuk memasuki mobil sang Mommy.

"Kalau elo pikir elo bisa menggantikan posisi Chaeyoung, elo salah" ujar Jennie menatap Sana dengan datar.

"Dan asal lo tahu, posisi Chaeyoung tidak akan pernah bisa diganti sama siapa siapa termasuklah elo" lanjut Lisa "Ayo Haru" dia membawa sang anak memasuki mobilnya.

"Selamat tinggal" sinis Jennie berganjak memasuki mobilnya.

Akhirnya kedua mobil itu berlalu pergi meninggalkan perkarangan sekolah.

"Ck, dasar bocah! Lihat saja, nanti pas gue menikah sama Papa elo, gue akan meninggalkan elo dipanti asuhan!" Gumam Sana marah.



























Younghoon berjongkok disamping makam Chaeyoung. Ditatapnya makam itu dengan tatapan yang sendu "Mama. Aku rindu sama Mama. Mama tahu, Tante Sana terus saja dekatin Papa. Aku tidak suka sama Tante Sana. Aku tidak mau Tante Sana menjadi Mama aku. Hanya Mama yang bisa menjadi Mama aku"

Jennie dan Lisa bersama kedua anak mereka itu hanya berdiri dibelakang Younghoon. Jujur saja Jennie dan Lisa sudah ingin menangis namun mereka menahan air mata mereka itu.

Bohong kalau mereka bilang mereka tidak merindui sosok yang sudah tiada itu.

"Chaeng-ah. Apa elo melihat Younghoon? Dia benar benar merindui elo. Gue juga sama Chaeng. Gue rindu banget sama elo" batin Lisa.

"Chaeyoung, elo harus baik baik saja disana ya. Asal lo tahu, gue sama yang lain rindu banget sama elo. Gue janji akan menjaga Younghoon seperti anak gue sendiri jadi elo jangan khawatir ya. Terima kasih karena selama ini elo sudah menjadi sosok sahabat yang baik untuk gue sama Lisa. Rest in peace Chae" batin Jennie











  Tekan
   👇

Bulan Purnama✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang