DUA PULUH TUJUH

6.2K 630 168
                                    

Assalamualaikum guys💗
Bagaimana kabarnya? Semoga selalu dalam lindungan Allah SWT.

Masih menunggu kelanjutan cerita Nazira?
Maaf ya guys kalau sudah terlalu lama gak update cerita Nazira🙏

Aku harap kalian masih selalu menunggu kelanjutan cerita Nazira sampai End🤗
Dan yang pasti selalu dukung dan support diriku dengan cara vote dan coments😉

Semoga kalian suka dengan part ini💗
Bantu share, vote, and coment ya guys


⚠️WARNING⚠️
Jadikan Al Qur'an bacaan utama ya guys🤗

Rasulullah SAW memberi motivasi, "Siapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah, maka baginya satu kebajikan, sedangkan dari kebajikan dilipat gandakan menjadi sepuluh kali lipat. Aku tidak mengatakan bahwa aif lam mim satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf." Maka jika seorang Muslim membaca setiap hari 10 ayat, sudah berapa kebaikan yang dicatat oleh Allah kepadanya?

Jangan sampai kita lupa untuk membaca Al Qur'an walaupun dalam sehari hanya 1 ayat🥰

Happy reading💗

*****

Suara Adzan Subuh berkumandang membuat seorang lelaki tampan yang sedang tertidur di brankar rumah sakit itu terbangun.

Rakhan membuka matanya ketika suara Adzan itu memasuki ke dalam pendengarannya. Mungkin jika orang lain akan bermalas-malasan untuk beribadah ketika sedang sakit. Tetapi, tidak dengan seorang Rakhan. Ia justru tetap semangat menjalankan kewajibannya sebagai seorang umat muslim.

Menurut Rakhan, sakit adalah penggugur dosa yang telah ia lakukan selama ini. Maka dari itu pada saat sedang sakit seperti ini Rakhan tetap semangat untuk beribadah dan meminta pengampunan kepada sang pencipta untuk di ampuni segala dosanya.

Rakhan beranjak untuk duduk. Lalu, Rakhan menengok ke arah samping dimana sang istri sedang tidur di sofa. Ingin membangunkan Nazira untuk melaksanan Shalat Shubuh tetapi, ada rasa tak tega karena Rakhan melihat Nazira yang tertidur sangat pulas. Rakhan tau Nazira pasti sangat lelah karena harus mengurusnya di rumah sakit. Tetapi, ini tentang kewajibannya sebagai seorang suami yang harus bisa membimbing istrinya supaya menjadi sosok yang lebih baik lagi.

Dengan rasa setengah tidak tega, Rakhan mencoba membangunkan Nazira yang sedang tertidur.

"Nazira." Panggil Rakhan pelan.

Melihat tidak ada pergerakan dari Nazira, Rakhan mencoba memanggilnya lagi.

"Nazira."

Panggilan kedua dari Rakhan membuat Nazira sedikit terusik. Tetapi, Nazira tetap melanjutkan tidurnya dan enggan untuk bangun.

Dengan sabar Rakhan mencoba terus untuk membangunkan Nazira. Tak lama Nazira akhirnya terbangun dari tidurnya.

Nazira lalu menoleh ke arah brankar tempat Rakhan berada.

"Kenapa?" Tanya Nazira yang belum sepenuhnya terkumpul kesadarannya.

"Waktunya Shalat Shubuh." Jawab Rakhan.

NaziraWhere stories live. Discover now