chapter 1

1.2K 146 1
                                    

Galecia menatap luar dari jendela ruangan nya, tidak ada yang indah disana hanya sebuah penglihatan yang biasa. Ia tidak tahu harus berbuat apa sekarang , ia sangat senang karena tuhan masih memberikan nya kesempatan untuk hidup. Tapi hidup dengan menggunakan tubuh orang lain itu agak mustahil kedengaran nya.

Pandangan galecia berbalik saat cio datang sambil membawa sekantong plastik makanan.
"Gue tahu lo bosan ,  nih gue bawain gulali kesukaan lo tapi ingat jangan bilang bunda soalnya dokter belum mengizinkan lo untuk makan yang beginian ".

Ternyata kesukaan galecia hampir sama dengan grecia keduanya sangat suka makanan manis. Galecia menerima nya dengan wajah datar, canggung adalah rasa yang di rasakan grecia.

"Em cio , lo bisa gak cerita semuanya tentang gue ataupun yang lainnya ".

Cio nampak menimang sesuatu akhirnya ia menghela nafas dan memilih untuk menceritakan semua nya.

"Kita kembar tapi gak identik, kita memiliki saudara tiri karena bunda menikah lagi dengan papa james. Ayah kandung kita bernama edward, ayah sudah meninggal 7 tahun yang lalu karena serangan jantung. Lo akan tahu tentang saudara tiri kita nanti setelah lo keluar dari rumah sakit ".

Cio hanya menceritakan inti nya saja, Lelaki itu tidak terlalu suka berbicara panjang lebar baginya itu sabar melelahkan.

"Ayo gue ajak lo jalan - jalan ke taman rumah sakit ". Cio membantu cia untuk duduk di kursi roda.

Mereka sampai di sebuah taman rumah sakit, taman nya sangat ramai akan pasien yang berada di rumah sakit itu. Cia melihat sosok anak kecil perempuan dengan wajah yang sedikit hancur berdiri di salah satu ruang mayat.

"Aneh "gumam nya.

"Apanya yang aneh ?"tanya cio.

"Bukan apa - apa ".

Galecia bergidik ngeri saat kembali membayangkan tubuhnya yang tertimpa batang kayu besar itu. Ia tidak tahu kalau pohon itu sedang di tebang.

"Gue mau pulang ".

"Enggak lo belum sembuh ".

"Tapi dokter sudah mengizinkan , gue hanya perlu beristirahat aja di rumah. ".

"Oke nanti kita pulang tunggu bunda sama papa datang kesini".

Cia sudah muak tinggal di rumah sakit, melihat wajah mereka yang hancur membuatnya mual. Setelah lama mereka berada di taman akhirnya cio mengantarkan cia kembali ke dalam ruangan.

Mereka melewati ruang mayat yang terdapat anak kecil tersebut. "Cio berhenti ".

Cia menyuruh agar cio mendorongnya masuk ke dalam ruang mayat di Sana sudah ada beberapa suster yang sedang merapihkan jenazah anak kecil tersebut.

"Suster adek ini kenapa ya ?"tanya cia.

"Adek ini meninggal karena kecelakaan , sudah dua hari mayat nya berada disini tapi belum ada dari pihak keluarga nya yang datang untuk menjemput "jawab salah satu suster di sana.

Arwah anak kecil itu berdiri sambil melihat ke arah galecia.
"Kakak bisa lihat aku ?"tanya anak kecil itu.

Galecia mengangguk sebagai jawaban ia tidak akan bersuara bisa - bisa mereka menganggap nya aneh karena berbicara sendiri.

"Aku merupakan salah satu korban penculikan kak, aku meninggal karena lari dari mereka untuk melepaskan diri. Keluarga ku berada di bandung mereka sama sekali tidak tahu kalau aku sudah tiada ".

"Aku berharap kakak mau membantu ku agar aku bisa melihat orang tua ku untuk yang terakhir kalinya ".ucap nya lagi.

Bukan gue gak mau bantu tapi gue sendiri juga sedang ada masalah. Bahkan gue sendiri gak tahu gimana kondisi tubuh gue. Batin galecia .

Transmigrasi GreciaWhere stories live. Discover now