Chapter 2

1.1K 113 4
                                    

Malam ini semuanya berkumpul seperti malam biasanya, James sengaja mengumpulkan anak mereka agar hubungan keluarga nya membaik. Ia tahu kalau anak kandung nya sama sekali tidak bersikap baik kepada anak tirinya itu.

Entah mau sampai kapan keluarga nya seperti ini, padahal anak tiri nya mau menerima dirinya dan juga anak kandung nya. Tetapi anak kandung nya sendiri justru bersih keras menentang hubungan nya dengan ratih.

James terlalu memanjakan mereka sedari dulu oleh sebab itu anak nya semakin melunjak dan membangkang terhadap nya.

"Bagaimana keadaan kamu cia ?"tanya james.

"Baik kok pa mungkin lusa aku udah bisa ke sekolah ".

Sejujurnya cia sangat canggung berada di tengah - tengah keluarga itu, ia sudah terbiasa sendiri tanpa keluarga. Baginya sasana yang ia rasakan sangat membuat nya tidak enak.

"Gio -".

"Jangan tanya aku pa, aku lagi sibuk sekarang, hasil karya ku akan di kumpul dalam waktu dekat ini ".

"Kenapa baru sekarang kamu mengerjakan nya, papa sudah sering kali bilang ke kamu kerjakan lah dari jauh - jauh hari ".

"Papa kalau gak tahu apa - apa bagusan diam deh, tadinya hasil Karya aku udah selesai tapi dia mengacaukan semua nya. "Tunjuk gio ke devan. Devan yang takut pun segera memeluk ratih.

James diam ia tidak tahu mengenai kejadian itu, gio yang sudah kesal pun membanting prakarya nya dan segera pergi ke kamar nya .

"Cih dasar hama "cibir liora.

Liora pun juga ikut masuk ke dalam kamar nya sendiri, galecia juga ikut mengundurkan diri nya. Ia mendatangi kamar gio.

Tok...tok...tok..

Ceklek.

"Ngapain lo kesini ? Mau ganggu gue iya "ucap gio dengan dingin.

Galecia menggaruk tengkuk nya yang gatal ia ingin mengatakan sesuatu tapi ia mendadak down saat melihat wajah tidak bersahabat gio.

"Ma-maaf gue salah masuk kamar "cicit cia ia segera berlari masuk ke kamar nya.

"Gila "desis gio.

Galecia menormalkan detak jantung nya ia tidak biasa berbicara dengan orang yang tidak di kenal. Bahkan di sekolah nya dulu ia hanya berbicara seperlu nya saja.

Tidak ingin berpikiran macam - macam galecia memilih untuk tidur saja, baru saja terlelap galecia merasa ada seseorang yang menarik selimutnya.  Ia membuka matanya dan memperhatikan sekitar , entah mengapa tenggorokan nya terasa kering. Ia berinisiatif untuk mengambil air minum kebawah.

Keadaan di luar kamar sangat lah gelap lampu - lampu sudah di matikan hanya menyisakan beberapa lampu saja yang masih menyala.  Galecia menegak habis air mineral yang sudah di isinya.

Kletak.

Ia mendengar suara benda jatuh galecia mengikuti ke arah sumber suara. Ia melihat sebuah buku tebal yang jatuh.

"Aneh "gumam nya.

Galecia kembali menuju dapur namun ia merasa aneh saat gelas nya sudah terletak di wastafel cuci piring. Sebuah sendok jatuh tepat di belakang galecia.

"Siapa , please jangan ganggu deh ".

Pintu kamar mandi mendadak terbuka sendiri,  Shower yang ada di dalam nya pun juga ikut menyala. Galecia berjalan untuk memastikan kamar mandi itu.

"Sialan "umpat nya.

"Akhhh" galecia kaget ia menjerit saat ada seseorang yang menyentuh pundak nya.

"Shuttt diam bego lo mau bangunin satu rumah ini apa ".

Transmigrasi GreciaWhere stories live. Discover now