chapter 10

890 103 32
                                    

Maaf ya kalau jarang up cerita yg ini soalnya masih sibuk sama kerja & cerita sebelah..

Galecia terbangun saat mendengar suara alarm dari jam yang ada di atas nakas. Seperti biasa ia melaksanakan kegiatan pagi nya dan bersiap untuk ke sekolah.

Galecia memakai jam tangan pemberian Cio serta pita rambut pilihan Cio juga. Galecia mengepang kedua rambut nya menjadi dua bagian dengan kepangan ala gadis korea. Tidak lupa ia merapikan poni nya dan terakhir lip balm agar bibir nya tidak terlihat kering. Galecia terlihat sangat imut dan manis.

Mereka yang ada di ruang makan menatap galecia dengan pandangan yang tidak berkedip. Hari ini galecia terlihat sangat cantik sekali menurut mereka. Galecia duduk di sebelah galacio , ia meminta tolong kepada galacio untuk mengambil kan nya sebuah selai kacang.

"Kak cia cantik banget ". Puji devan yang tersenyum manis dan terus - menerus memperhatikan cia.

"Makasih, devan juga ganteng banget hari ini ". Perkataan galecia membuat devan tersipu malu dan menelungkupkan wajah nya di meja.

Ratih tersenyum melihat pemandangan keluarga nya yang tidak seperti dahulu. Sekarang anak - anak dari suami nya sudah mau menerima nya walau pun belum sepenuh nya.

Mereka semua pamit dan galecia memilih untuk pergi bersama dengan Cio menggunakan mobil milik cio. "Tumben rambut nya di kepang , biasanya juga enggak ". Cio mencoba memecahkan keheningan di antara mereka.

"Kepingin aja sih tapi bagus gak kalau rambut gue begini ?. Kalau gak bagus bakal gue buka, sejujurnya gue kurang percaya diri sih. Ini pertama kali nya gue mengotak - atik rambut gue dan gue takut hasil nya gak bagus ".

Galecia berucap dengan panjang lebar, hanya karena hal itu galacio mengembangkan senyuman lebar nya. Baru kali ini ia melihat galecia seperti dulu sebelum kecelakaan itu menimpa diri nya.

"Hasil nya bagus kok , jangan di rusak ya. Lagian lo harus lebih percaya diri ingat ya orang cantik itu di apain aja juga cantik kayak lo sekarang ini. You're perfect ".

Galecia tersenyum dan mengangguk, hingga akhirnya ia turun dari mobil galacio. Galecia berjalan ke arah kerumunan para siswa - siswi. Mata galecia terbelalak kala melihat liora yang sudah menangis dengan pakaian yang basah dan penuh dengan noda kotor.

Romi dan eza terlihat tertawa senang melihat liora yang sudah kelihatan sangat kotor. Arsen memandang liora dengan sengit sambil memeluk erat bella yang sudah menangis di dalam pelukan arsen.

Galecia melepaskan Hoodie baru nya dan ia menutupi liora yang sudah basah dengan air yang kotor. Gelecia mengangkat dagu liora tangis liora semakin pecah kala melihat tatapan galecia.

"Gak perlu nangis lo harus kuat biar bisa membalas perbuatan mereka dengan setimpal. ".

Galecia mengambil tong air yang masih berisi air got. "Balas mereka dengan apa yang udah mereka lakukan sama lo. Kalau gue jadi lo maka gue akan balas mereka dengan hal yang setimpal kalau bisa lebih " .

"Tapi...".

"Gak perlu takut hukuman ini nama nya perlindungan diri. Cio juga gak akan berani kasih hukuman ke lo karena yang sekarang di lihat lo adalah korban. Benarkan Cio ?".

Cio hanya diam tanpa berniat membalas perkataan galecia. Liora masih sedikit ragu , galecia yang melihat pergerakan lambat liora menjadi sedikit geram. Ia menarik bella dari pelukan arsen dan menyiram perempuan itu dengan air got yang di gunakan untuk menyiram liora.

"Sialan lo berani - berani nya nyakitin bella ". Bentak arsen.

"Lo juga sialan berani - berani nya nyakitin liora. Seingat gue akhir - akhir ini liora gak pernah nyari masalah sama lo atau pun sama cewek lo deh.".

"Gak nyari masalah ? Liora udah berani mengedit foto bella menjadi foto yang tidak senonoh dan menempelkan nya di mading. ". Arsen melemparkan sebuah foto ke wajah galecia.

Bukan saudari mu pelaku nya cah ayu tapi gadis itu sendiri yang menempel foto diri nya untuk menjebak saudari mu. Bisik hantu nenek - nenek yang pernah merasuki tubuh salah satu siswi.

Galecia melihat foto itu dengan seksama foto itu kelihatan nya sama sekali bukan foto editan. Wajah serius galecia terlihat sangat cantik dan membuat mereka yang melihat hal itu gemas ingin mencubit pipi galecia yang berisi.

Arsen menatap wajah galecia dengan lekat ia menepis pikiran nya yang terus membayangkan wajah galecia. "Maaf sebelum nya arsen tapi ini bukan foto editan deh. Dan juga liora itu bego dalam urusan mengedit - edit atau membahas hal - hal berbau komputer. ".

Galecia berdiri tepat di sebelah arsen dan samuel. Wangi harum parfum galecia membuat mereka menjadi candu akan aroma itu. "Lihat dari postur tubuh nya terlihat sama bahkan tidak ada yang berbeda jadi ?".

"Maksud lo ini bukan perbuatan liora ?"tanya arsen dan galecia mengangguk sebagai jawaban.

"Oke kalau gitu gue akan cari bukti yang sebenarnya ". Arsen ingin pergi dari sana namun perkataan galecia membuat langkah kaki nya terhenti.

"Hei lo belum minta maaf sama liora, seharusnya kalau punya wajah yang cakep hati nya juga harus cakep ya ganteng ". Ucap galecia yang sebenarnya menyindir namun arsen beranggapan lain. Wajah nya memerah karena galecia mengatakan nya ganteng.

"Sorry lio ". Ucap arsen yang kelihatan tulus.

Liora yang mendengarkan hal itu menatap arsen dengan tidak percaya. Arsen meminta maaf kepada nya ? Tumben sekali pikir nya. Galecia membantu liora untuk membersihkan diri.

Para murid yang berkerumun juga sudah bubar karena pertunjukan sudah selesai. Hari ini mereka jam kosong , galacio sedang melakukan rapat osis untuk membahas tentang kegiatan perlombaan yang ada di sekolah mereka.

Bahkan sebagian dari siswi melihat latihan para pemain basket. Pemain basket terdiri dari arsen serta teman - teman nya. "Lihat anak basket yuk "ajak liora.

"Halah bilang aja lo masih mau lihat arsen iya kan ". Tuding tara.

Galecia hanya ikut saja namun saat tiba mereka di lapangan outdoor pandangan galecia jatuh ke arah sosok cowok dengan raut wajah datar namun terlihat sangat tampan di mata nya. Untuk sesaat galecia terpesona dengan paras yang di miliki cowok itu.

"Cowok yang rambut nya agak panjang terus keriting itu siapa ?" tanya galecia.

"Oh itu samudra , cowok terdingin di sekolah kita. Dari awal gue masuk sekolah sampai sekarang gue sama sekali belum pernah mendengar dia berbicara ". Ucap liora menjelaskan.

"Gue curiga samudra itu bisu deh "ejek tara yang di sahut gelak tawa liora.

"Tapi li , gantengan samudra dari pada arsen ". Perkataan jujur galecia mendapat tatapan curiga dari liora.

"Lo suka sama samudra ya ? "Tanya liora. Refleks galecia menggelengkan kepala nya.

"Samudra itu susah di dapat ci. Jangan kan samudra arsen aja menurut gue susah di gapai. ".

"Sungguh miris ". Cibir tara.

"Oh my ....gila samudra natap ke arah lo ci ". Celetuk liora.

Galecia melihat ke arah samudra untuk beberapa menit pandangan mereka terkunci sebelum akhirnya galacio datang sambil menutup mata galecia. Galacio memasang raut wajah garang kepada samudra begitu juga dengan gio.

Tidak akan pernah galacio biarkan arsen dan teman - teman nya mendekati galecia.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Transmigrasi GreciaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang