1

4.2K 346 7
                                    


Hari ini terlihat awan hitam yang menyambut paginya, awal yang buruk untuk Minghao yang harus pergi bekerja di tempat jauh pada siang hari ini.

Kini ia berdiri menunggu kereta bawah tanah yang akan muncul. Dengan bosan ia menunggu kereta muncul.

"Hari ini pengguna kereta cukup banyak" batin Minghao menengok kearah samping kanan dan kiri

Tak lama akhirnya kereta muncul, saat kereta membuka pintunya terlihat beberapa penumpang yang keluar dari kereta. Minghao dengan buru-buru masuk ke dalam kereta bersamaan dengan banyak orang disampingnya itu.

Tic toc tic toc......

Hari terlewat dengan sangat cepat, kini bulan muncul menggantikan tugas matahari di langit. Jam sudah menunjukkan pukul 01.45 dini hari, waktu untuk Minghao pulang dari pekerjaannya.
Seperti biasanya, kereta sudah sepi hanya tersisa beberapa orang didalamnya.

Minghao turun dari kereta yang telah berhenti, ia kembali berjalan kaki dibawah gelapnya langit. Nampak seorang pria yang mengikutinya dari belakang, Minghao mulai merasa aneh saat pria itu terus menerus mengikuti dirinya.

Ia berbalik untuk melihat pria itu, pria itu menghentikan langkahnya saat ditatap oleh Minghao

"Apa kau mengikutiku?" Tanya Minghao

Pria itu diam tak menjawab

"Aku tanya apa kau mengikutiku?" Tanya Minghao sekali lagi

Pria itu tetap diam, Minghao terkejut saat pria itu mengeluarkan sebuah pisau tajam dari balik bajunya.

"Apa maumu?!"

"Serahkan tasmu!" Pria itu mengarahkan pisau pada Minghao

Minghao dengan beraninya mencoba melawan pria yang mengancamnya itu. Minghao mencoba menjatuhkan senjata pria itu dengan tendangannya namun gagal. Pria itu berlari mencoba menjatuhkan Minghao, Ia mengarahkan pisau yang dipegangnya ke Minghao.

Dengan susah payah Minghao menghindar, serangan terakhir pria itu mampu mengenainya. Perut Minghao tertusuk oleh pisau sang pria, tas Minghao berhasil dirampas dan kini dirinya ditinggal dalam keadaan lemas. Darah terus keluar dari bekas tusukan di perutnya hingga membuat bajunya dipenuhi oleh darah.

"Apa ini akhir hidupku?" Tanya Minghao dalam hatinya saat dirinya merasakan sakit dan perih yang sangat di perutnya

•••

"Dokter! Dokter!" Seorang perawat berteriak panik

Seorang dokter berlari menghampiri suara teriakan. Saat sampai dokter menemukan Minghao yang kini berdiri sempoyongan di depan meja resepsionis rumah sakit.

"Tolong sa..ya!" Minghao terjatuh setelah berjuang dengan susah payah menuju rumah sakit

"Perawat! Bawa dia ke ruang operasi!"

Minghao dibawa keruang operasi, kesadarannya masih terjaga walaupun kini melemah. Dengan penglihatan buram ia melihat seorang dokter dan beberapa perawat yang tengah membawanya menuju ruang operasi.

"Ahh!! Aku takut" gumam Minghao

Minghao mulai kehilangan kesadarannya tepat saat berada pada ruang operasi. Saat dokter memeriksanya, detak jantung Minghao sudah tak terdengar.

Dokter kemudian melakukan CPR untuk menyelamatkan Minghao, setelah 3 menit dokter menyerah dan menyatakan kematian sang pria.

"Kita sudah tidak bisa menyelamatkannya" ujar sang dokter melihat ke arah Minghao

Kalung yang dipakai Minghao terlihat mengeluarkan sinar kecil, lebih tepatnya sinar itu berasal dari permata merah kecil yang berada ditengah lambang infinite milikinya. Tak ada seorangpun yang menyadari sinar kecil dari kalung itu.

RETURN | junhaoWhere stories live. Discover now