9. Ingkar lagi

558 117 11
                                    

Happy Reading
______

Alexa melangkah masuk ke koridor sekolah yang penuh dengan suara riuh dan langkah kaki yang riang. Di sepanjang koridor, terpampang papan pengumuman dengan berbagai informasi tentang kegiatan sekolah, prestasi siswa, dan pengumuman penting lainnya. Suasana yang hangat dan penuh semangat terasa begitu kental di setiap sudut sekolah Rajawali.

"Lexa!"

Tak ada hirauan,. Alexa tau siapa yang memanggil manggil namanya. Dia masih sibuk dengan ponsel yang berada ditangannya.

"Apa"

"Gue denger-denger anak kelas 1 bakalan study tour Minggu ini"

Mata Alexa yang tadinya fokus ke layar hp sekarang berpindah ke megan "Seriusan?"

"Ya Lo lihat dari wajah gue ada aura bohong nya gitu?"

"Ya ngga sih. Ah gue males banget anjir kalau harus berdesak-desakan di bis, belum lagi kita study tour pasti ke hutan. Ngga mau gue!"

"Ya terus menurut Lo gue bakalan mau gitu?"

Alexa jelas tidak suka dengan adanya kegiatan studi tour, dulu pada saat dia duduk di bangku SMP ia juga melewati kegiatan studi tour. Bahkan banyak alasan yang ia lontarkan kepada sang ayah dan abangnya.

***

Pak Surya kira-kira masuk ngga ya?"

"Pertanyaan macam apa itu?, satu dunia juga tahu kalo pak Surya bakalan tetap datang walaupun gempa, tsunami, longsor, gunung meletus, kebakaran". Adit menjabarkan panjang lebar.

Pak Surya adalah guru yang paling rajin disekolah, ia memegang mata pelajaran PKN. Walaupun dalam keadaan badan yang kurang fit, ia tetap menjalankan tugas nya sebagai seorang guru.

"Lah iya sih, dia gabakalan datang kalo udah meninggoy" Aldo menggaruk kepalanya yang sama sekali tidak gatal.

"Astaghfirullah Aldo, omongan loh itu yaa. Bener 100%" Rifki menepuk punggung belakang Aldo dan diikuti oleh suara tawa.

Adit menadahkan kedua tangannya seperti layaknya orang berdoa "Alfatihahhh warahmatullah" semua temannya juga reflek menadahkan tangan.

Elang yang duduk dibangku belakang hanya menggeleng gelengkan kepala melihat kelakuan temannya yang ngga punya otak. Ia ingin sekali nimbrung tetapi banyak hal yang harus ia selesaikan saat ini.

Kali ini elang tak ikut berkontribusi dengan yang lainnya, biasa ia juga sangat semangat jika mengobrol dan bercanda.

"Lo ngapain sih Lang, sok sibuk banget dah" Adit yang sadar kalau elang tidak ikut serta, akhirnya membuka suara.

"Pak Edgar minta gue buat urusin study tour "

Mendengar kata study tour tiba-tiba semuanya mendekat ke arah elang.

"Kita studi tour lagi?"

"Yang bener ajaa"

"Rugi dong!"

"Apaan sih anying"

"Goblok"

Elang melepas pandangannya dari layar laptop. Ia menghela nafas panjang.

"Kemaren pak Edgar hubungi gue, katanya anak kelas 1 bakalan diadakan study tour. Dan anak OSIS wajib ikut serta"

"Bagus dong. Lumayan kan buat refreshing"

Aldo yang melihat ekspresi wajah elang yang tidak semangat, membuat dirinya kebingungan."terus muka Lo kenapa ngga senang gitu"

Elang kembali menghela nafas panjang.
"Gue udah ada janji sama Ara, gue mau bawa dia jalan-jalan Minggu ini"

"Cancel aja dulu Lang, kan masih ada waktu lain" nimbrung Adit.

"Gue udah berulang kali batalin janji sama dia, kalo kali ini gue ingkar lagi gue ngga tau apa yang terjadi" elang mengedus pasrah. Pikiran nya seperti melayang -layang.

Elang mengangkat kedua bahunya. Ini diluar rencana dia. Ia malah sudah berencana mengajak Ara keliling Dufan. Ia juga ingin memberi kado spesial dihari ulang tahun sang kekasih. Sudah pasti Ara akan sangat marah.

Sudah berapa kali elang berjanji kepada pacarnya untuk selalu ada waktu untuk nya, namun takdir berkata lain. Selalu saja ada

"Pagi semuanya" bu neneng masuk dengan membawa selembar kertas ditangani kirinya.

Aldo, Adit dan Rifki kembali ke tempat duduknya masing-masing.

"Berhubung pak surya lagi ada musibah, jadi beliau menitip kan tugas untuk kalian"

"Pak surya kenapa bu?" Adit sedikit penasaran. Tumben tumbenan pak Surya tidak masuk.

"Beliau baru saja mengalami kecelakaan tadi malam, dan sekarang lagi dirawat di rumah sakit"

"Innalilahi " Adit kembali membuka suara.

Apa ini karena doa mereka tadi?. Ah mana mungkin, mereka saja baru bercandanya tadi pagi dan sedangkan pak Surya mengalami kecelakaan nya semalam. Benar benar malang nasib pak Surya.

Kalian bisa liat sendiri permisa. Walaupun dalam keadaan sekarat pak Surya tidak akan membiarkan siswanya menikmati jam kosong.

Sebenarnya guru seperti pak Surya ini sangat patut untuk dicontoh, tidak semua guru bisa seperti pak Surya yang memikirkan nasib muridnya. Bahkan biasanya guru lain dengan sengaja tidak masuk kelas atau membiarkan siswa siswinya mendapatkan jam kosong.

Bu neneng mengambil alih dengan menulis semua tugas yang tertera di dalam kertas tersebut di papan tulis.

Beberapa menit kemudian.

Bu Neneng telah selesai menulis "jangan lupa kalian kerjakan ya, nanti tugasnya kumpulkan ke saya"

"Baik Bu"

Tanpa banyak basa basi lagi, Bu Neneng langsung meninggalkan kelas.

Seusai menulis pertanyaan yang ada dipapan tulis Rifki membuka suara " gue laper njir" diikuti oleh suara keroncongan.

"Tunggu apa lagi, ayok ke kantin!" Adit mengangkat bokongnya dari tempat duduk dan berjalan keluar kelas. Melihat Adit sudah memimpin yang lainnya ikut mengekori termasuk Elang.

***

Salah satu siswa Yang entah dari mana mendekati meja elang "Lang, Lo dipanggil sama pak Edgar!"

"Kenapa?"

"Gue juga ngga tau"siswa itu menaikkan kedua bahunya.

"Oke. Thanks ya" elang menghentikan makannya

"Gue cabut dulu!"

"Baru juga makan Lang"

"Ntar gue balik lagi" elang memukul pelan punggung Adit, dan berlalu pergi meninggalkan kantin.




Terima kasih untuk kalian yang sudah mau mampir di cerita aku. Jangan lupa untuk vote dan komentarnya. Sampai jumpa di bab selanjutnya ❤️🥰😍

ALEXAWhere stories live. Discover now