13. Bimbang

489 67 0
                                    

Happy Reading
______

"Gue duluan ya, makasih untuk hari ini" baru saja Audy dan zero sampai didepan minimarket, sekarang Audy sudah berpamitan ingin langsung pulang.

"Audy!" Audy membalikkan badannya

"Kalau Lo ada masalah, hubungi gue aja"

Audy menganggukkan kepalanya.

Zero melihat ke arah minimarket, Benar saja apa yang dikatakan oleh zero, Alexa masih berada didalam sana. Tidak mungkin Alexa berbelanja secepat kilat, terlebih lagi banyak barang yang akan dibelinya.

"Ni anak belanja apaan sih" zero berjalan  masuk, kalau ia masih menunggu Alexa diluar, bisa-bisanya ngga akan selesai.

***

Audy yang sedang menyetir mobil sesekali memegang pipinya yang sudah berwarna pink. Ia masih membayangkan kejadian di pinggir pantai tadi.  Jantung nya juga ikut berdebar.

"Udah lama gue ngga ngerasain seperti ini" Audy mengigit bibir bawah nya.

"Apa gue deketin aja zero ya?"

"Tapi...."

"Arghhh-" Audy merasa bingung, ada satu hal yang menggangu pikiran nya.

***

Terlihat dari jauh, seseorang sedang bermain basket dengan sangat brutal dihalaman rumahnya. Matanya seperti menahan amarah. Walaupun demikian, Semua bola yang dimasukkan kedalam ring tak ada yang meleset satu pun.

Tak hanya menjadi ketua OSIS, elang dulu pernah menjabat sebagai ketua basket. Namun atas perintah orang tuanya, elang sudah tidak lagi bermain basket di sekolah.

Setelah puas meluapkan emosinya, Elang duduk dibangku yang berderet panjang didekat lapangan. disana sudah tersedia satu botol minuman dingin diatasnya. Elang meminumnya pelan. Matanya fokus kearah depan, tanpa menoleh kearah manapun.

"Apa gue ngga usah ikut aja ya!"

"Tapi papa"

Elang terlihat seperti orang bimbang, ia masih bingung dengan keputusannya. apa ia harus tetap ikut membimbing adik kelasnya ke Mangrove Ecotourism Center PIK atau dia akan menemani Ara ke Dufan. Baginya ini adalah pilihan yang sangat sulit.

jika elang memilih untuk pergi dengan Ara,  maka sudah dipastikan Arya akan murka kepadanya. Sedangkan jika ia tetap kekeh ikut study tour, maka besar kemungkinan ia akan kehilangan Ara.

"Apa aku coba bujuk papa aja?"

"Mungkin saja hatinya akan luluh"

Elang berlari kedalam rumahnya, dan tak lupa sebelum ia menemui Arya, ia akan membersihkan badannya terlebih dahulu.

Arya sibuk menonton televisi diruang tamu, sedangkan seri sedang menyiapkan makan malam di dapur.

"Pa, elang ngga ikut kegiatan itu!"

Mata Arya yang tadinya fokus menatap layar tv, sekarang berpindah menoleh ke elang.

"Ngga bisa, kamu harus ikut!"

"Pa, elang mohon kali ini aja. Dari kemaren elang selalu menuruti kemauan papa. Tapi kali ini tolong! Plis izinin"

"Apa ini semua gara-gara pacar kamu?"

Elang hanya diam, ia sama sekali tak berani membantah. Toh memang benar, ini semua demi Ara, ia ingin menghabiskan waktu dengan Ara.

"Papa masih mengizinkan kamu berhubungan dengan gadis itu asal dia tidak menganggu sekolah kamu. Tapi kalau dia sekarang sudah mulai tidak mendukung kamu, lebih baik kamu putusin dia!"

Tak ada satu pun kata lagi yang keluar dari mulut elang. Ini bukan 100% kesalahan papanya. Sebelum ia memulai menjalin hubungan dengan Ara, Arya memang menolak mentah mentah. Pasalnya ini bukan dengan siapa elang pacaran tapi memang Arya tidak memperbolehkan elang untuk berpacaran dengan siapapun. Ia ingin elang fokus dengan pendidikannya sampai ia benar-benar keterima di universitas terbaik.

Arya selalu mensupport elang untuk selalu belajar, agar nilainya tetap bagus. Ia memang sedikit keras, namun sangat peduli dengan hidup putranya. Tak ada orang tua yang tidak menginginkan masa depan anaknya cerah. Begitu pun dengan Arya.

Saat duduk dibangku kelas XI SMA, nilai elang sedikit anjlok. Pasalnya ia tidak hanya fokus untuk belajar, namun banyak kegiatan yang ia ikuti di sekolah. Ia pernah menjabat sebagai ketua basket dan banyak latihan dan perlombaan yang diikuti olehnya. Tak hanya itu, elang juga pernah menjabat sebagai ketua OSIS, dan memang lumayan banyak jam pelajaran yang tidak diikuti Karna rapat. Arya tidak mau hal itu terulang lagi, ia meminta elang untuk memilih salah satu dari mereka berdua. Supaya elang masih tetap fokus dengan pelajaran. Dengan pertimbangan yang berat, akhirnya elang tetap memilih menjabat sebagai ketua OSIS di kelas XII SMA.

Sebelum masuk tahun ajaran baru, Elang jatuh cinta dengan teman seangkatannya. mereka sudah menjalani hubungan 2 bulan sebelum kurikulum baru dimulai. Elang yang tak ingin membuat kepercayaan Arya hancur, Akhirnya ia memberanikan diri untuk memperkenalkan Ara kepada orangtuanya. Arya merestuinya tapi dengan satu syarat, dengan hadirnya Ara, dia tidak akan mengganggu konsentrasi belajar elang disekolah.

"Makanannya udah siap, Ayuk makan!" Seri yang mengetahui adanya ketengan diantara sang suami dan anaknya, ia mencoba mencairkan kembali suasana disana.

Arya mulai bangkit dari sofa dan berpindah kemeja makan, disana sudah banyak hidangan yang disajikan oleh sang istri.

"Lang, makan dulu!"

"Ngga laper" Elang juga mengangkat bokongnya dan melangkahkan berjalan menaiki tangga. Tanpa memperdulikan orang tuanya yang sedang memperhatikan dari meja makan.

Ia merebahkan tubuhnya di atas kasur, dua tangannya membantu menopang bagian belakang kepala. Elang menatap dalam-dalam atap polos berwarna putih dikamar nya.




.
.
.
.
.
Tbc

Hai Hai gaiss, gimana nih cerita nya? Jangan lupa tinggalkan jejak 👣 ya gais. Typo masih banyak bertebaran, harap harap maklum ya. I love you sekebon buat kalian.

ALEXAWhere stories live. Discover now