19 - Masa Lalu Cakra

26.4K 1.8K 54
                                    

Happy reading zeyeng! Vommentnya🥰✨

***

Cakra melajukan mobilnya di jalanan padat malam itu. Ia terus terpikirkan soal kucing putih yang tadi dilihatnya.

"Si Lulu kenapa ya?" gumam Cakra.

Tadi karena merasa khawatir jika Luna pulang sendirian, maka Cakra pun mengikuti Luna dengan menyetir mobilnya di belakang taksi online yang Luna tumpangi.

Saat Cakra sedang mengintip melalui celah gerbang rumah Luna, tiba-tiba ada kucing putih dengan kalung bertuliskan "Lulu" yang datang menghadangnya, seperti kucing kompleks yang galak.

Akhirnya Cakra memutuskan untuk pergi saat melihat seseorang hendak menutup pintu rumah Luna. Entah siapa itu, tetapi Cakra yakin kalau itu anggota keluarga Luna.

***

Sejak kejadian naninu jilid dua di sofa, Luna ingin menghindar dari Cakra. Ia tidak tahu harus bagaimana jika bertemu lagi.

Sayangnya, Luna ada kelas dengan Cakra hari ini, hal yang tidak bisa ia hindari. Ingin bolos, tetapi masih takut kena omel Mama, nanti bisa digantung di pohon toge kalau ketahuan.

Luna duduk paling belakang, kakinya bergerak-gerak gelisah karena Cakra tak kunjung tiba di kelas. Apakah ini kesempatan untuk kabur? Lebih baik ia bolos saja?

"Kenapa lo?" tanya Siska.

"Nggak kenapa-napa," jawab Luna.

"Nggak kenapa-napa, tapi kaki lo nggak bisa diem," sindir Siska lalu menepuk kaki Luna yang tak kunjung berhenti bergerak.

"Eh, iya, hehe," cengir Luna yang langsung menghentikan gerakan di kakinya.

"Lo lagi ada masalah?" tanya Siska. "Cerita lah sama gue, pelit amat nggak spill!"

Luna menatap Siska. "Gue nggak tahu ini masalah atau bukan, sebenernya ..."

"Sebenernya?" tanya Siska yang tampak tak sabar.

"Gue lagi dideketin sama duda," ujar Luna dengan cepat.

"Anjir!" pekik Siska. "Setelah putus sama Faris, kok malah lo dideketin sama duda sih? Anjlok banget dong!"

Luna mendengkus, respon Siska mirip dengan Mamanya. Seandainya Siska tahu kalau duda yang ia maksud adalah Cakra, pasti Siska tidak akan meremehkan.

"Pokoknya ini duda paket komplit!" ujar Luna.

Siska mengernyit, ia tampak tak percaya. "Dudanya karena apa?" tanyanya.

"Katanya sih cerai," jawab Luna.

"Cerai kenapa?" tanya Siska.

"Uhm ... nggak tahu," jawab Luna lalu menggaruk rambutnya.

"Ya elah, lo aja belum tahu banyak soal dia! Jangan mau dideketin kalau masih nggak jelas! Kecuali kalau dia mau terbuka sama lo," kata Siska.

Luna mengangguk-angguk. "Gitu ya?"

"Hm," angguk Siska. "Daripada lo sampai gelisah begini, mending lo cari tahu tentang dia lebih dalam. Setelah lo yakin cocok, baru deh dilanjut deket-deketnya."

Luna kembali mengangguk-angguk.

"Btw, kayak apa orangnya? Coba lihat fotonya," pinta Siska.

"Kapan-kapan aja ya? Gue ... nggak nyimpen fotonya," ujar Luna yang mendadak gugup.

Siska hendak kembali bicara, namun tepat saat itulah Cakra masuk ke dalam ruang kelas. Ia pun mengalihkan tatapannya ke arah depan.

Luna turut menatap ke arah depan. Saat bertemu pandang dengan Cakra, ia buru-buru menunduk, memutus kontak mata lebih dulu.

The Hot Lecturer Wants Me (TAMAT)Where stories live. Discover now