27 - Kepergok Mama Luna

24.4K 1.7K 48
                                    

Pak dosen dan Mbak bulan balik lagi! Happy reading! Vommentnya✨

***

Setelah pergi dari hadapan Ghea, senyum Luna luntur. Berbagai pemikiran berkelebat di kepalanya mengenai Ghea.

Luna memberengut, mendadak kesal saat memikirkan kemungkinan terburuk. Bagaimana kalau Ghea dan Cakra kembali bersama? Lalu bagaimana dengan nasibnya nanti?

Cakra yang masih merangkul Luna menoleh ke samping lalu menunduk, mengamati Luna. Melihat raut keruh di wajah Luna dan bibir Luna yang mengerucut membuatnya terpikirkan sesuatu, sepertinya Luna badmood.

"Maaf, kamu pasti nggak nyaman sama kehadiran Ghea," ujar Cakra.

Luna mendongak, menatap Cakra yang tengah menatapnya. "Nggak apa-apa, itu bukan salahnya Mas Cakra, kan Tante Ghea yang tiba-tiba dateng."

Kembali terjadi keheningan di antara mereka berdua. Lidah Luna gatal ingin menanyakan sesuatu, ia pun membuka mulut,

"Uhm ... Mas Cakra beneran udah nggak suka sama Tante Ghea?"

Mendengar pertanyaan itu, Cakra langsung berhenti berjalan lalu meraih bahu Luna dan memutar tubuh Luna agar menghadapnya. Cakra menatap tepat ke bola mata Luna dengan raut serius.

"Kalau kamu punya pasangan yang pernah selingkuh dan ninggalin anak sendiri bahkan nggak mau ketemu, apa kamu masih suka sama dia?" tanya Cakra.

"Enggak," jawab Luna dengan cepat.

"Sama, saya juga enggak."

Luna mengangguk paham.

"Kenapa tiba-tiba Tante Ghea kayak deketin Mas, ya? Apa mau minta rujuk?" tanya Luna.

"Aku nggak tahu, bukan urusanku. Aku kan udah sama kamu."

Luna mengulum senyum mendengar jawaban Cakra. "Mungkin karena Mas udah sukses, jadi Tante Ghea kepingin balikan sama Mas."

Cakra menghela napas. "Bisa kita cari makan aja? Jangan bahas dia lagi."

Luna mengangguk, sepertinya ia sudah membuat Cakra merasa tak nyaman.

"Maaf," cicit Luna.

Cakra terdiam, kemudian kembali merangkul Luna dan lanjut berjalan sambil menatap sekeliling, berpikir mau makan apa.

"Makan apa, ya, Lun?" tanya Cakra.

"Nggak tahu, aku bingung."

"Sama, aku juga bingung."

Mereka saling tatap lalu sama-sama tertawa, padahal sebenarnya tak ada yang lucu.

"Kalau gitu, kita muter-muter aja keliling mall, barang kali nemu makanan yang kamu mau," kata Cakra.

Luna mengangguk setuju.

"Mau sushi?" tawar Cakra.

"Mas yang traktir?" tanya Luna.

"Iya," angguk Cakra.

Yes! Sumber duit gue! teriak Luna dalam hati.

"Aku mau deh," ujar Luna.

Luna tersenyum lebar mendapat traktiran. Ia pun berjalan dengan girang bersama Cakra, kemudian duduk berhadapan di suatu meja.

Cakra mulai memesan, dan Luna hanya mengangguk setiap kali ditanya soal pesanan. Luna bisa makan yang apa saja, karena itulah memilih untuk mengikuti menu yang Cakra pesan.

"Kapan-kapan kita ajak Apin, ya, Mas," ujar Luna.

"Kalau ngajak Apin, namanya bukan kencan, Lun."

"Hm ... iya juga sih."

The Hot Lecturer Wants Me (TAMAT)Where stories live. Discover now