"Jika berhasil membuat seorang seniman jatuh hati, maka pelakunya akan dinyatakan abadi." Seorang laki laki dengan kulit putih dan bibir tipis mendongak menatap perempuan yang baru saja berbicara. "Di dalam karyanya."
Perempuan dengan tubuh mungil itu tampak menyodorkan sebuah buku ke hadapan laki laki di depannya. Ia menatap lamat-lamat buku yang disodorkan kepadanya. Tangannya perlahan terangkat untuk mengambil buku tersebut.
"Maka dari itu, saya ucapkan selamat. Selamat karena telah berhasil abadi dalam karya saya." Setelah memberikan senyuman manisnya, ia berlalu pergi begitu saja tanpa melihat respon laki laki tersebut.
Laki laki itu menatap buku di genggaman nya dengan intens. Perlahan sudut bibirnya mulai naik membentuk senyum tipis. Ia memandang punggung perempuan mungil tadi yang sudah mengecil.
Entahlah, tidak ada yang tau apa yang ada dalam pikirannya. Hanya ia yang tau apa yang sedang ia pikirkan.
YOU ARE READING
About Naya
Teen Fiction"Jika berhasil membuat seorang seniman jatuh hati, maka pelakunya akan dinyatakan abadi." Seorang laki laki dengan kulit putih dan bibir tipis mendongak menatap perempuan yang baru saja berbicara. "Di dalam karyanya." Perempuan dengan tubuh mungil i...
