Episode. 26

243 40 2
                                    

Angin laut berembus sangat kencang. Gelombang besar terus menghantam seluruh bagian sisi kapal. Membuatnya jadi terombang-ambing dan nyaris menabrak dinding tebing mercusuar kalau saja sang kapten kapal tidak berusaha keras mengarahkan haluan kapal. Beberapa benda berat yang tak tertempel di badan kapal menjadi bergerak kesana kemari mengikuti pergerakan goyangan yang diakibatkan oleh gelombang. Salah satu benda yang bergerak dan menabrak Adel sekarang adalah sebuah lemari yang terlepas dari salah satu kamar yang pintunya  terbuka. Bagian belakangnya rusak seperti tercabut paksa. Itu pasti akibat dari badai hebat yang terjadi sekarang. Siapapun nelayan yang nekat melaut saat ini sudah dipastikan perahunya akan terbalik. Benar seperti apa yang orang-orang katakan. Bepergian ke laut saat akhir tahun memang rentan berbahaya. Disamping karena sering terjadi kasus kecelakaan laut saat akhir tahun. Juga karena air laut memang sering mengalami pasang surut secara fluktuaktif alias tidak menentu. Cukup sulit untuk diprediksi. Makanya nyaris semua nelayan tidak ada yang pergi melaut saat akhir tahun.

Prank!
Setelah berhasil berdiri dengan sebelah kaki yang terluka, cermin yang masih menempel pada lemari itu tiba-tiba pecah berhamburan. Sebisa mungkin ia lindungi tubuh Ashel agar tidak mengenai dirinya. Alhasil, malah dia sendiri yang kembali terluka. Salah satu serpihan kacanya menancap dibagian lengan kanannya.

"ADEL!!! BURUAN NAIK!!" teriak Zeeno dari balik pintu mercusuar lantai 8. Sementara yang lain sudah masuk ke dalam dan naik ke bagian lebih teratas mercusuar. Mercuasuar itu memang memiliki pintu keluar disetiap lantainya. Bagian dalam dan luar pintu itu akan selalu terhubung dengan tangga melingkar yang akan membawa ke atas maupun ke bawah. Biasanya kalau air laut surut, bagian pintu lantai pertama akan kelihatan. Sedang puncak pasangnya adalah sampai di pintu lantai 12. Itu pun batas air laut sudah hampir mencapai batas lantai. Mungkin berjarak sekitar hampir sejengkal. Mercusuar itu adalah mercusuar paling tertinggi yang ada di tengah laut.

Adel hanya menoleh sejenak lalu kemudian ia berusaha bangkit berdiri kembali guna mengampiri tangga. Dengan susah payah ia gendong kembali Ashel ke punggungnya. Ia meringis menahan sakit pada lengan dan kakinya, di punggungnya Ashel masih belum sadarkan diri.

Melihat hal itu membuat Zeeno bergegas untuk turun kembali membantu keduanya.

"KA ZEE, KAMU MAU KEMANA?" teriak Marsha dari dalam mercusuar.

Zeeno tidak mengiraukan seruan itu seraya lantas menuruni tangga dengan hati-hati. Angin kencang kembali mengantam tubuhnya hingga nyaris membuatnya terjatuh ke air. Tangannya berpegangan erat pada tali tambang di tepi kapal. Namun akhirnya, ia berhasil naik ke kapal dengan terhuyung.

Matanya terbelalak saat dilihatnya lengan Adel mengeluarkan banyak sekali darah. Kakinya juga ikutan berdarah. Kepingan beling yang menancap tadi sudah dicabut. Zeeno lantas melepaskan baju kaosnya menyisakan ia yang jadi bertelanjang dada. Ia ikatkan bajunya ke lengan Adel. Adel terjengit sesaat atas perlakuan itu.

Ka Azizi?

"Lo masih kuat, kan? Kita harus bisa naik ke atas sekarang." ucap Zeeno menyadarkan keterpakuan Adel. "Biar gue aja yang bopong Ashel." katanya lagi dengan mengambil alih Ashel menggendongnya dengan pasti. Tangannya terlihat kokoh membuat Adel mempercayakan sepenuhnya tubuh Ashel digendong olehnya.

_____________

Suasana di dalam mercusuar begitu mencekam. Pencahayaan hanya didapat oleh beberapa obor yang dinyalakan di dinding ruangan. Itu pun sering kali mati akibat angin yang masuk dari celah pintu besi. Semuanya saling berpegangan serta saling memeluk. Mereka semua ketakutan atas apa yang terjadi. Seluruh penumpang kapal beserta para pelayan naik semua ke mercusuar, kecuali sang kapten dan nahkodanya. Ia membawa kapalnya menjauhi mercusuar agar tidak terhantam kapal.

Perahu Kertas - The Story Of After Rain 2 [Reinkarnasi] || 48 {END}Where stories live. Discover now