Episode. 29

234 56 6
                                    

Seminggu semenjak kejadian badai topan yang menimpa kapal pesiar milik keluarga William yang ditumpangi oleh anak beserta kawan-kawannya. Ada banyak hal yang terjadi begitu cepat.

Beberapa diantaranya adalah Shanin yang mengalami keguguran akibat terjatuh dari tangga kampus saat ia tengah membawa beberapa barang yang cukup berat, sampai ia yang nyaris kehilangan banyak darah akibat pendarahan hebat. Hal itu terjadi saat dua hari setelah Natal. Untungnya kampus sedang sepi karena hari libur sehingga tidak ada yang melihat kejadian itu. Kecuali Friyo. Entah apa yang dilakukan Shanin pada saat itu. Dan tentunya, akibat dari kejadian itu, Shanin jadi kehilangan calon bayinya.

Sementara Tigra, pemuda itu menghilang tanpa kabar semenjak ia pergi ke gereja ketika malam Natal. Ia tak kunjung kembali sampai Shanin menunggu kehadirannya di rumah sakit.

Chika pun datang karena Friyo yang menelponnya melalui handphone Shanin. Ia tak mengatakan apa-apa selain Shanin yang tak sengaja jatuh dari tangga kampus.

Kemudian beralih ke keluarga Diwangka. Semenjak kejadian tragis yang menimpa salah satu cucu dari keluarga pemegang saham properti terbesar se-Asia hingga ke Mancanegara itu, Arga justru dibuat murka oleh kecelakaan yang menimpa anaknya. Alih-alih memberi dukungan dan bersyukur atas keselamatan anaknya, Aruna malah menyalahkan Zeeno atas kecelakaan yang terjadi. Ia bilang, semua itu terjadi bukan karena alam, melainkan karena Zeeno tidak menjadi anak yang penurut terhadap orangtuanya. Kalau saja saat sebelum keberangkatannya pagi itu Zeeno meminta izin terlebih dahulu kepada keduanya, mungkin musibah itu tidak akan terjadi.

Sampai akhirnya, Arga malah menghukum Zeeno hingga mengurungnya di ruang bawah tanah. Mengingat perkataan Marsha, Zeeno sempat membela diri dengan melawan. Dia bilang, "Papa sama Mama itu nggak tau apa-apa soal aku! Kalian itu cuma sibuk mementingkan diri kalian sendiri! Lagipula aku juga sudah izin sama kakek kalau aku akan pergi. Dan dia mengizinkannya. Apa hak kalian menghukumku seperti ini!? Kalian itu semakin hari semakin tidak wajar tau nggak!!" Dan sudah, setelah Zeeno berkata seperti itu, perutnya langsung ditendang oleh Arga. Ia sempat melawan, tapi dua orang suruhannya Arga dengan sigap meringkus tubuh Zeeno sehingga Arga lebih leluasa menghajarnya. Sementara Aruna? Ia justru tersenyum senang menyaksikan anaknya dihajar oleh ayah kandungnya sendiri. Sakit.

Satu hari setelah Zeeno dikurung dan hanya diberikan air setengah gelas tanpa makanan. Prabu akhirnya datang tepat pada saat Arga dan Aruna tengah memberikannya sisa makanan Brandon ---anjing hitam berjenis labrador peliharaan mereka di rumah utama (yang dulu pernah ditinggali Zeeno). Ke dalam sebuah wadah makan.

Melihat hal itu, tentu saja membuat Prabu naik pitam dan ingin rasanya memutilasi anak dan menantunya saat itu juga. Tapi hal itu ia alihkan dengan memenjarakan keduanya di salah satu bunker miliknya yang ada di dekat salah satu pemakaman umum. Ia tidak mempercayakan keduanya pada polisi. Sebab ia tahu, keduanya pasti akan mendapatkan keringanan hukuman yang mana hal itu justru tidak akan membuat mereka jera.

Kemudian Pascuas.
Semenjak untuk pertama kalinya sekolah Pascuas tidak merayakan hari Natal bersama di lapangan belakang sekolah yang luasnya hampir seperempat lapangan JIS. Dari sedikit hari yang lewat, ada banyak hal yang terjadi begitu cepat. Misi rahasia yang dilakukan oleh tiga gadis Filiphina itu, yang tadinya tidak diperuntukkan pada keluarga Pascuas, justru menemukan babak baru. Amy and the genk berhasil menemukan lembaran baru yang tidak mereka duga. Yakni Pascuas juga terlibat dalam bussines underwater. Itu serupa dengan apa yang dilakukan oleh keluarga Andreaz.

Ada lagi yang tidak Amy duga. Karena dari yang ia tahu sebelumnya hal itu adalah kecelakaan yang tidak disengaja. Bahwa kematian dari seseorang yang pernah ia lihat saat 3 tahun lalu. Adalah perbuatan yang disengaja oleh kembarannya Gatara. Yakni Gatama. Perempuan itu didorong oleh Gatama karena ia mengandung anaknya Gatama. Ia dipinta tanggung jawab tapi ia tidak mau. Sampai akhirnya ia tega mengabisi nyawa perempuan itu dengan mendorongnya dari balkon lantai 3 dari kamar Daniel. Fakta mengejutkannya lagi adalah, Ariela (nama perempuan itu) adalah kekasih dari Daniel.

Semua berita mengenai hal yang terjadi diatas Amy dapatkan melalui catatan diary dari dalam i-pad yang ia temukan di kamar peninggalannya Gatama saat ia berada di rumah sang kakek, Jadden Pascuas. Dulu, Gatara, Gatama dan Daniel serumah. Dan semenjak kejadian itu, mereka semua memutuskan untuk berpisah rumah. Tapi hanya beberapa bulan sampai akhirnya mereka menempati rumah itu kembali. Tapi saat mereka kembali justru Jadden yang memilih pindah karena suatu urusan yang tidak bisa ia ceritakan pada kedua cucunya.

Tentunya tidak semudah itu untuk Amy bisa dengan mudah melihat-lihat isi dari dalam i-pad tersebut. Meski dengan bantuan Mari sang ratu hacker sekalipun, i-pad itu tidak semudah itu untuk diretas. Butuh waktu hampir 2 hari sampai akhirnya mereka bisa membobol sandi dari aplikasi diary yang berisi tulisan milik Gatama tentang keluarganya yang ia selidiki diam-diam.

Jika kalian bertanya dimana Gatama sekarang. Bocah itu sudah meninggal. Ia ditemukan tewas gantung diri di dalam kamarnya beberapa jam setelah ia mendorong Ariela. Dan orang yang menemukan mayatnya pertama kali adalah Daniel.

Meski tidak ada kejadian/kekacauan apapun sepanjang Natal dan tahun baru ---diakibatkan batalnya rencana yang sudah mereka persiapkan. Menemukan fakta tidak terduga itu bahkan sudah sangat bisa membuka jalan mereka untuk menemukan sang Megalodon sebenarnya. Pemegang kekuasaan tertinggi dalam bussines underwater. Andreaz. Lalu kemudian Pascuas.

Omong-omong, semenjak kejadian itu, Gatara jadi sering tidak ada di rumah. Ia selalu pergi menemani Chika untuk menjenguk kakaknya di rumah sakit. Rumah sakit yang sama dengan Rava. Tapi beda gedung.
______________________________

_____________________________________

"Tunggu dulu. Lo tahu---"

"Junior." sambar Ashel cepat dengan menahan senyum malu di wajahnya. Mukanya ia arahkan ke danau. Untung langit masih gelap dan cahaya lampu tidak begitu terang. Jadi Adel alias Rava tidak tahu dengan perubahan warna mukanya Ashel.

"Hah? Siapa itu? Nggak kenal gue." sahut Adel dengan polosnya.

"Ck, ituuu!!" Ashel mendengus seraya menunjuk selangkangan Adel dengan sebal.

"Hah?" Adel refleks langsung nutupin selangkangannya pakai kedua tangan.

"Gue udah tahu lo punya burung." kata Ashel lagi dengan kemudian ia berdehem.

"Gue nggak tahu sih ini juga ada dalam bayangan ingatan atau mimpi lo apa nggak. Tapi harusnya, sih, ada." Ashel kembali bicara saat melihat Adel kayak orang kehabisan kosakata. "Lo dulu pernah bilang ke gue kalau misal reinkarnasi itu beneran ada, lo mau di universe selanjutnya jadi cowok. Benar nggak?"

"Bentar dulu. Gue kaget beneran asli. Tadinya gue udah punya persiapan atau rencana buat ngasih tahu hal ini sama lo. Tapi nggak sekarang. Gue jadi bingung harus nanggepinnya kayak gimana."

"Tapi benar kan lo udah bohongin gue?"

"Sebenarnya gue nggak pernah ada maksud buat bohongin lo, Shel. Tapi dari awal gue emang tadinya nggak ingat apapun soal lo. Oke, mungkin pas pertama kali gue bangun dari koma gue sempat ingat. Tapi habis itu udah. Gue nggak ingat apa-apa lagi. Sumpah." jelas Adel.

Ashel menghela napasnya.
"Terus gimana sekarang?"

"Gimana apanya?"

"Soal kita. Gue tahu lo ngerti maksud gue."

"Lo mau tahu kenapa alasan gue mau jadi cowok di universe ini?"

"Apa?"

"Karena gue mau lo jadi milik gue seutuhnya."

•••






Ditulis, 11 & 12 Desember 2022

Coba, aku tantang kalian buat vote sampai 100 votes dalam waktu 1X24 jam. Dikit doang, sih. Tapi, bisa nggak? Kalau bisa aku akan langsung up episode berikutnya saat itu juga.
Kalau aku sih pesimis nggak bakal bisa 😅 Karena siapalah daku ini, cuma penulis usang yg ceritanya apa bgt 😆

Perahu Kertas - The Story Of After Rain 2 [Reinkarnasi] || 48 {END}Where stories live. Discover now