Episode. 34

215 39 4
                                    

Saat orang yang mengambil gambar Adel dan Ashel diam-diam itu berbalik hendak beranjak dari pintu masuk --yang ada di sebelah utara, ia langsung dihadapkan oleh Kathrina.

"Siniin ponsel lo." ucap Kathrina dengan dingin. Di lehernya terkalung sebongkah headphone untuknya biasa main game mobile.

"Nggak!!" ucap orang itu dengan bergegas pergi. "Shit!" katanya lagi saat lengannya dicekal. "Mau lo apa, sih, bangs*t!?" sentaknya. Sayangnya cekalan ditangannya tak semudah itu terlepas.

"Gue mau lo hapus foto itu. Sekarang. Dan semuanya." - Kathrina.

"Bisa nggak lo nggak usah ikut campur---"

"Nggak bisa! Mereka teman gue. Dan lo nggak bisa seenaknya ambil foto orang diam-diam kayak gini. Ini sudah melanggar privasi."

"Kalau gue nggak mau, gimana?" tantang orang itu.

"Lo bakal berurusan sama gue."

"Ceh, nggak salah lo?" katanya dengan memandang remeh. "Badan kurus krempeng kayak lo mau lawan gue? Heh."

"Bacot!"

Sesaat Kathrina bicara begitu dan bersiap dengan menyerang bagian perut orang itu, wajahnya lebih dulu dipukul sampai hidungnya berdarah. Tak ingin menyia-nyiakan kesempatam, orang itu langsung kabur dari sana.

"Jangan kabur lo pengecut!!" teriak Kathrina dengan percuma. Karena orang itu sudah hilang dari pandangannya. "Argh! Shit!"

_______________________
______________

Dua hari kemudian.

"Ini perasaan gue doang apa emang gue dari tadi dilihatin sama anak-anak, ya?" tanya Ashel pada Ella dan Amanda yang berjalan bersamanya di koridor.

"Eh-eh, Shel. Coba lihat ini, deh. Ini lo bukan?" ucap Amanda sambil menunjukkan foto dari ponselnya.

Ashel sempat terperanjat sesaat melihat foto itu. Meski hanya memperlihatkan bagian belakang saja, tapi ia jelas tahu siapa orang yang berada dalam foto tersebut.

"Bu-bukan. Gue nggak tahu. Emang itu mirip banget, ya, sama gue?" ujarnya.

"Tapi kayaknya anak-anak pada mikirnya itu lo, deh, Shel. Tapi kalau cewek satunya lagi nggak tahu. Soalnya rada ketutupan gitu. Mana kelihatan kayak yang nggak pakai baju gitu." komentar Ella.

"Gila kali ya yang mikir itu gue. Ya kali gue ciuman sama cewek." tukas Ashel kesal saat mendengar bisik-bisik kalau dia ternyata benaran penyuka sesama jenis. Karena selama ini mereka pikir kedekatan Ashel sama teman-teman ceweknya hanyalah bentuk dari rasa persahabatan saja. Nggak lebih. Kalau pun lebih, mereka juga nggak ekspek kalau Ashel bakalan terlihat seliar itu. Ashel lantas berjalan cepat menuju kelasnya. Ella dan Amanda buru-buru mengejarnya.

Belum jauh Ashel berjalan, langkahnya kembali terhenti dengan keberadaan Amy.

"Ashel, itu kamu ben---"

"Bukan! Gue aja nggak ngerti kenapa sampai banyak yang mengira itu gue." sahut Ashel dengan cepat.

"Tap---"

"Ushhhh!! Ushhh! Udah, mending kita lanjut ke kelas aja sekarang, ya. Bentar lagi bel, tuh." potong Amanda sambil mendorong Amy.

Ella mengusap pelan lengan Ashel bermaksud menyabarkan.

___________________

Brak!

Suara pintu yang dibanting. Kathrina muncul dengan wajah murka. Ia langsung mengarahkan matanya pada salah satu tempat duduk yang masih kosong.

Perahu Kertas - The Story Of After Rain 2 [Reinkarnasi] || 48 {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang