Guidebook for the Dark Duke (黑化公爵攻略手册)

Chapter 63

Wanita Aneh

•••

Evan melihat ke arah suara itu. Dua wanita keluar dari kerumunan. Ekspresi Evan menegang, Alia?

Ternyata yang baru saja berbicara adalah Alia dan ada wanita lain yang berdiri di sampingnya, seorang wanita aneh.

Evan mencubit lengannya, dia sepertinya memiliki kesan pada wanita itu.

"Oh, ternyata itu Nona Alia." Ford memandang Alia sambil tersenyum, kecemburuan seorang wanita benar-benar alat terbaik untuk digunakan. Sejak Alia mengalami kekalahan di Cornwall Manor terakhir kali, dia mulai dekat dengannya.

"Kau baru saja mengatakan bahwa kau dapat membuktikan ini, apakah itu benar?" Ford memandang Alia dengan penuh perhatian.

Alia menggigit bibir bawahnya dan melirik Evan yang berdiri di sampingnya. Dia merasa sedikit gugup di hatinya, tetapi dia berkata dengan tegas, "Itu benar."

Ada senyuman di mata Ford, dan nadanya tiba-tiba berubah dan menjadi lebih lembut, "Kalau begitu, apakah kau punya bukti? Pendeta Bruce adalah seorang pria yang baik dan kau juga seorang wanita. Aku tidak ingin reputasimu menderita karena ini."

Saat dia berbicara, matanya melirik wanita di samping Alia dari waktu ke waktu. Wanita itu mengenakan gaun coklat panjang, kulitnya sangat pucat dan dia tidak terlalu cantik. Namun matanya sangat jernih, seperti seorang gadis yang tidak mengenal dunia, tetapi melihat penampilannya, kau juga akan tahu bahwa wanita ini tidak terlalu muda, setidaknya berusia dua puluh lima tahun.

Alia mengangguk, menepuk bahu wanita di sebelahnya dengan lembut dan berkata dengan hangat, "Tuan Ford, aku mengerti kebaikanmu, tetapi aku harus membicarakan masalah ini. Bahkan jika reputasiku akan rusak, tidak peduli apa status Pendeta Bruce di Delanlier, dia tidak bisa memperlakukan seorang wanita seperti ini."

Ekspresi Evan tiba-tiba tenggelam saat dia melihat Alia dan wanita itu, wanita yang dia tahu berasal dari gereja tempat dia berada sebelumnya di London. Seorang umat bernama Irina, yang juga salah satu pelamarnya yang gila.

Wanita ini adalah orang asing pertama yang dia temui ketika dia datang ke dunia ini. Ketika mereka pertama kali bertemu, Evan masih dalam keadaan tidak tahu apa-apa sehingga dia sangat berhati-hati dan lembut dengan semua orang, tetapi dia tidak menyangka bahwa pada akhirnya, itu membuat wanita ini salah paham dengannya. Dan yang lebih menakutkan adalah wanita ini adalah seorang janda, suaminya terbunuh dalam perang dan dia menjadi janda pada usia delapan belas tahun. Status sosial seperti itu bahkan lebih tabu di antara tabu di era ini.

Belum lagi fakta bahwa Evan tahu bagaimana keadaannya nanti, jadi dia dengan tegas menolak ajakan wanita itu. Setelah itu, wanita itu melakukan beberapa tindakan gila, seperti berlari ke kediamannya di tengah malam dan mengetuk pintu atau dia datang ke gereja setiap hari untuk mengganggunya. Akhirnya ketika perintah untuk memindahkannya dikeluarkan, Evan sangat lega.

Di hari-hari berikutnya di Delanlier, wanita ini sudah lama menghilang dari ingatannya, tetapi melihatnya lagi hari ini, keterkejutan Evan lebih kuat dari orang lain.

Kata-kata Alia yang agak ambigu membuat orang-orang di sekitar mereka gelisah. Duke sedikit mengernyit dan langsung berkata dengan dingin, "Nona Alia, jika kau punya bukti, tunjukkan. Keadilan apa yang dilakukan di sini? Tidakkah menurutmu itu sedikit palsu?"

Alia tersipu mendengar kata-kata sarkastik Duke, dia hampir tidak bisa menahan keinginan untuk melarikan diri, tetapi memikirkan rencana selanjutnya, dia menahan keinginan itu, dan terlepas dari sikap cemas Dr. Hester, dia menggertakkan giginya dan berkata, "Buktinya adalah nona Irina di sisiku. Irina dulunya adalah umat paroki di paroki Pendeta Bruce sebelumnya. Dia adalah seorang janda miskin yang suaminya meninggal untuk negara tetapi Pendeta Bruce merayunya dan berjanji untuk menikahinya ketika dia berada di saat yang paling menyedihkan, tetapi akhirnya meninggalkannya tanpa ampun, dan menurut Irina, bahkan ketika mereka berdua baik-baik saja, Pendeta Bruce memiliki hubungan yang tidak pantas dengan banyak wanita dan istri!"