29. Kuat!

48 8 0
                                    

"Maka jangan sampai ucapan mereka membuat engkau bersedih hati. Sungguh, Kami mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka nyatakan."

(QS. Ya-Sin 36: Ayat 76)

____________________

____________________

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


____________________

Hari itu langit gerimis, jalan raya basah terkena air. Orang-orang berlalu lalang memakai payungnya, cuaca tidak menjadi masalah untuk tetap beraktivitas.

Ia memandang ke arah jendela, menatap rintik-rintik hujan perlahan turun dari langit. Dirinya tidak sendirian, seorang pria dewasa berada di hadapannya. Beberapa pelanggan kafe disana juga masih setia duduk dikursi mereka, menyeruput secangkir kopi panas.

"Untung ada alasan buat saya ceraikan Leni," pria itu berbicara, lalu tertawa bersama.

"Alasan apa?" Tanyanya.

Pria itu terkekeh diawal "dia selingkuh" katanya.

Welda tersenyum, "oh ya?"

Setelahnya Indra memegang tangan Welda, mengelusnya perlahan. "Iya, kan aku lebih pilih kamu daripada dia."

"Makasih. Akhirnya ada sosok ayah yang bisa lengkapi hidup Lily."

Sebuah pernyataan yang cukup membuat otak berputar. Leni selingkuh? Indra selingkuh? Permainan yang menyenangkan, keduanya sangat lihai.

Pintar bukan? Sebenarnya entah siapa yang memulai duluan. Tapi yang jelas Leni berselingkuh dengan Heri, kemudian Indra dengan Welda. Dan Indra memakai alasan itu agar yang terlihat dialah yang tidak bersalah. Teknik manipulasi terbaik.

"Terus kabar anak kamu gimana?" Tanya Welda.

Indra mengusap-usap tekuknya "dia lebih milih ikut ibunya daripada aku. Lagipula ngapain kamu pikirin dia, dia udah hancurin hari spesial kita waktu itu."

Welda mengangkat bahu "syukurlah, aku kira Leni gak mau urus dia."

Percakapan berlanjut hingga air hujan tidak lagi tersisa. Langit mulai membuka celah, meninggalkan awan hitam. Namun jalanan masih basah, suasana terlihat sejuk menyegarkan.

***

"AAAA!"

Kania melempar pisau yang berada pada tangannya. "Astaghfirullah...." Tangannya bergetar, apa yang ada di dalam pikirannya? Hampir saja ia memotong urat nadi di tangannya sendiri.

Kanza : Kania X Zaki [ REPUB ]Where stories live. Discover now