22. You're Mine

130 4 0
                                    

Seperti biasanya, pagi-pagi Abigail sudah keluar. Hari ini ia berencana mengunjungi makam orang tuanya. Namun sebelum ke sana, Zaneta harus ke sekolah.

Di tengah jalan menuju ke sekolah, ia akan menengok bekas rumahnya dulu. Jangankan tinggal, bahkan masuk pun ia sudah tak bisa. Padahal banyak sekali kenangan indah yang ia rekam di flat kecil itu.

Usai mengajar dan beberapa menit berada dalam kendaraan umum, ia pun tiba di pemakaman orangtuanya. Zaneta tak menyadari kalau sedari tadi, ia tengah diperhatikan oleh seseorang yang bersembunyi di belakang. Siapa lagi kalau bukan mata-mata Gray, alias Edmund.

Tadi pagi sebelum ke sekolah, Abby harus menyita waktu beberapa menit hanya untuk beradu mulut dengan Edmund, yang memaksa supaya ia mengantar Abby. Namun Abby menolak tawaran itu, dengan alasan ia masih ingin mengunjungi beberapa tempat. Padahal gadis itu tak tahu, dibalik bujukan dan paksaan Edmund tadi, ada perintah dari Gray yang membuatnya tak berani membantah.

Sejak mereka melihat kejanggalan di foto yang Edmund temukan, Gray berubah menjadi seorang intel. Ia selalu menyuruh Edmund mengikuti Abigail ke manapun, kecuali jika ia ada di rumah.

Edmund memerhatikan gerak-gerik Abigail dari jauh. Dilihatnya gadis itu jongkok di antara dua kuburan. Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan, Edmund langsung mengarahkan kameranya
dan mengambil beberapa gambar. Ia lalu mengirimkan gambar-gambar itu ke e-mail Gray. Dan seperti dugaan Edmund, Gray langsung menelepon.

"Di mana dia berada?"

"Dia di pemakaman umum, Gray. Mungkin ia sedang mengunjungi makam orangtuanya. Aku akan menunggu sampai dia pergi, dan melihat dua kuburan itu. Tapi ada sesuatu yang aneh. Setahuku, Walter tak dimakamkan di dekat situ," jelas Edmund.

"Segera temukan kejanggalan itu!"

"Tentu, Gray. Kalau begitu aku matikan dulu."

Edmund mengakhiri panggilan dan kembali memerhatikan Abigail.

Setelah hampir satu jam menunggu, Abigail akhirnya beranjak dari situ. Awalnya Edmund mengira gadis itu akan meninggalkan area pemakaman. Namun ternyata, ia mendudukkan diri di sebuah pondok tua.

Melihat keadaan yang mulai aman, Edmund berderap cepat ke dua kuburan yang baru saja Abby kunjungi. Keningnya berkerut membaca nama 'Alegria Dawson' dan 'Freddy Brown'. Melihat kejanggalan itu, Edmund memilih untuk mengambil gambar, kemudian ia kirimkan ke e-mail Gray. Setelah itu ia menuju ke makam Walter yang tidak dihampiri Abigail sama sekali. Sepertinya ini akan menjadi teka-teki yang sulit. Oleh karenanya, Edmund mulai tidak yakin kalau ayah Abigail adalah dalang dibalik kecelakaan 15 tahun yang lalu.

Edmund tak bisa berlama-lama di situ. Ia harus ingat tujuan awalnya, yaitu memata-matai Abigail. Dilihatnya gadis itu melirik jam tangan dan mendesah berat.

Abigail yang masih tidak menyadari keberadaan Edmund, merasa ia harus pulang sebelum Gray marah. Ia tak ingin merusak suasana baik yang mulai terjalin kembali di antara Gray dan dirinya. Mengingat kembali obrolan mereka di balkon kamar Gray, hati Abby menghangat. Tak apa hubungan mereka berjalan tragis dan kejam, asalkan ia selalu melihat pria itu baik-baik saja, dan memperlakukannya dengan baik pula. Meskipun dalam hati yang selama ini sembunyikan, ada perasaan hampa di sana, ia akan berusaha mengerti, berusaha menerima kenyataan bahwa bukan ia yang dicintai. Ia belajar pelan-pelan melepaskan Gray. Ia juga sudah berencana keluar dari rumah Gray, hanya saja ia belum tahu harus ke mana. Clark mengajaknya tinggal di panti, tetapi ia menolak karena tak ingin menambah beban di sana. Maka dari itu ia masih bertahan dengan situasi tak jelas seperti ini.

Shadow of the Wound (Completed ✔️)Where stories live. Discover now