🥀Chapter 22🥀

38 7 0
                                    

Sudah empat minggu semenjak jackson kembali bekerja, sementara jennie masih beristirahat dirumah besar jackson.

Kini jennie sedang duduk didekat pintu kaca besar yang menembus ke balkon. Kedua pintu itu sedikit terbuka dengan gorden yang berkibaran karena angin yang masuk.

Dia memeluk kedua kaki yang di tekuk dan menenggelamkan wajahnya disana. Bosan, itulah yang di rasakan jennie saat ini, ia tak boleh melakukan atau mengerjakan apapun di rumah ini, jackson melarangnya sehingga ia tidak tau harus bagaimana.

Jam menunjukkan pukul 18:50, ia menunggu jackson pulang sebenarnya. Biasanya laki laki itu akan pulang pada pukul 21.00 malam, dan pada waktu itu juga jennie pasti sudah tertidur. Dan pada saat ia bangun dari tidurnya, barulah ia melihat makhluk indah yang terlelap di sampingnya sambil memeluknya dari belakang.

Jennie merasakan, perasaan rindu itu sangat nyata baginya. Ia mengalaminya saat ini, bahkan pada waktu yang singkat. Dirinya merindukan jackson.

Tok! Tokk!

Seseorang dari luar kamar mengetuk pintu dengan membawa nampan yang berisi makanan.

" Masuk saja, tidak di kunci." Ucap jennie.

Lalu pintu itu terbuka, datanglah beberapa pelayan yang membawa makanan. Mereka segera menghampiri jennie.

" Nona saatnya makan malam." Ucap melvian.

Jennie mendongakkan wajahnya lalu tersenyum. " Terima kasih, tolong Letakkan saja diatas meja." Kata jennie.

" Kami harus menemani nona makan, kalau tidak kami tau nona tidak akan memakannya."

" Aku akan memakannya, tenang saja."

" Tidak semudah itu, kami tau nona telah melewatkan makan siang tadi, dan kami harus memastikan kali ini nona memakannya."

" Tapi aku belum lapar."

" Nona belum makan apapun sejak tadi siang, tolong biarkan kami menjalankan tugas kami nona, atau nona ingin memakan sesuatu? Kami akan segera membuatkannya."

" Aku tidak ingin apapun, " ucap jennie terlihat murung.

" Tapi, nona__"

" Sedang apa kalian disini?" Suara bariton dan dingin itu terdengar jelas dari belakang punggung si kepala pelayan yang sedikit terkejut.

Melvian segera membalikkan badannya begitupun para pelayan yang lainnya dan menunduk.

" Nona jennie menolak untuk makan tuan,"

Jackson yang mendengar itu langsung melihat jennie yang masih duduk berdiam diri. Tak ada yang dikatakan gadis itu saat kedatangan jackson padahal ia merindukannya tadi.

" Minggir." Cetus jackson lalu para pelayan yang membawa makanan itu membuka jalan untuk jackson.

Perlahan jackson menghampiri jennie kemudian berjongkok di hadapan gadis itu.

" Are you okay?" Tanya jackson, dia menyelipkan anak rambut kebelakang telinga jennie, agar ia dapat melihat wajah cantik itu dengan jelas.

Jennie hanya menganngguk kecil.

Jackson menggerakkan tangannya, membuat isyarat agar para pelayan pergi. Mereka mengerti isyarat itu dan segera meninggalkan pasangan itu.

" Mengapa kamu disini? Bukankah harusnya kamu masih di kantor sekarang?"

" Tentu aku telah menyelesaikannya lebih awal agar cepat bertemu denganmu."

Jennie mengerjapkan matanya, saat empat mata itu saling menatap.

JennieWhere stories live. Discover now