Prolog

19.5K 1.1K 40
                                    

Warning!
Part ini mengandung banyak sekali typo!
Happy Reading!

******

Revano Alfan Nalendra namanya, yang lebih dikenal dengan panggilan Revan. Ia masih menduduki bangku kelas dua belas dan posisinya disekolah yaitu sebagai ketua osis dan juga kapten basket, Revan itu sebenernya ramah sama orang lain cuman tampang datar yang selalu laki-laki itu berikan.

Revan juga orangnya tidak dingin atau kulkas dua pintu ia cuman males ngomong panjang lebar aja. Wajahnya memang seperti ini sedari kecil tapi kenapa orang-orang yang berpapasan dengannya selalu berbisik-bisik kalau wajahnya ini menyeramkan.

Dan yang terpenting Revan itu belok ya.

Dan Giovanni Kenzie Bifarnly namanya, yang lebih dikenal dengan panggilan Kenzie. Ia masih menduduki bangku kelas dua belas sama seperti Revan, satu kelas pula dan posisinya disekolah tidak seperti Revan yang mengikuti organisasi osis dan juga ekstrakulikuler. Ia hanya sebagai murid biasa yang malas mengikuti ini itu, baginya pergi sekolah saja sudah lebih dari cukup.

Kenzie itu orangnya gak mau ribet ia akan langsung melakukannya jika ada yang membutuhkannya terkecuali kalau ia dibutuhkan untuk mengikuti kegiatan-kegiatan disekolah sebagai perwakilan kelas jelas saja Kenzie tidak akan mau, hobinya aja makan, lebih suka diem di rumah dari pada pergi nongkrong dan juga Kenzie itu anaknya manja.

*****

Tepat pada hari ini, jam ini, menit ini, dan detik ini kedua orang lelaki yang awalnya hanya mengenal nama saja kini ditakdirkan untuk bersatu karena suatu perjodohan. Ucapan janji suci yang diucapkan di atas altar baru saja dilakukan oleh kedua lelaki itu.

Suara tepuk tangan para saksi mulai terdengar, pernikahan ini hanya dihadiri oleh keluarga besar dan juga kerabat serta sahabat dekat. Bertepatan dengan suara tepuk tangan seorang lelaki yang diyakini ialah dom itu mendaratkan sebuah kecupan dijidat lelaki yang diyakini ialah subnya seusai memakai cincin pernikahan.

Kedua orang mempelai itu yang tak lain ialah Revano Alfan Nalendra dan juga Giovanni Kenzie Bifarnly ralat yang sekarang sudah berganti marga menjadi Giovanni Kenzie Nalendra.

Revan maupun Kenzie turun dari atas altar menuju kedua orang tuanya yang sedang duduk sambil menatap mereka. Kenzie menghampiri mertuanya terlebih dahulu kemudian beralih menatap bundanya dengan manik yang sudah berkaca-kaca, lantas lelaki itu langsung berhambur ke pelukan sang bunda dengan air mata yang mulai mengalir membasahi pipi.

"Eh? Kenapa nangis nak?" Tanya bunda Kenzie, telapak tangan wanita paruh baya itu mengelus lembut punggung putranya.

"Hiks bunda! Ken mau tinggal sama bunda ayah aja." Pinta Kenzie menjawab di sela-sela tangisnya.

"Gak boleh gitu dong sayang, nanti kamu harus ikut sama suami kamu nanti Ken boleh main ke rumah kapan pun yang Ken mau, oke?"

Kenzie menggelengkan kepalanya. "Gak mau, mau sama kalian aja hiks. Kalo Ken ikut Revan nanti siapa yang puk puk sama peluk Ken kalo mau tidur? Terus siapa yang mau buatin Ken susu?" Katanya merengek.

Bunda Kenzie sedikit terkekeh mendengar penuturan putranya ini, masih sempat-sempatnya memikitkan hal tersebut. "Kan ada suami kamu sayang, kalo soal buat susu kamu kan bisa buat sendiri." Balas bunda Kenzie.

Revan sendiri sedari tadi yang berdiri disamping Kenzie terdiam mendengar semua percakapan ibu dan anak itu. Ia memang sudah mengetahu hal itu sejak beberapa hari yang lalu, dikasih tahu sama bunda mertua.

Sebuah telapak tangan ia rasakan saat menepuk bahunya, kepala Revan menoleh menatap ayah mertuanya itu dengan tatapan tanya. Ayah Kenzie tersenyum membuat Revan juga reflek tersenyum hanya senyum tipis dan wajah lelaki itu yang terlihat datar membuat senyum tipis yang sedikit di tarik itu terlibat kaku.

REVZIE || Slow UpdateWhere stories live. Discover now