02 • Aku Susu Evan Coffeee

10.1K 781 12
                                    

Warning!
Part ini mengandung banyak sekali typo!
Happy Reading!
*****






"Ken seriusan lo gak mau maafin gue nih?" Tanya Daffin.

Sekarang Daffin, Kenzie dan juga Revan berada di kantin karena jam Udah lewat dari jam dua belas siang mereka memutuskan pergi ke kantin untuk mengisi perut masing-masing.

Sedari tadi juga Daffin tidak ada hentinya meminta maaf kepada Kenzie, anak itu benar-benar mendiaminya. Ia bahkan sudah menawari sesuatu pada Kenzie namun tidak gubris sama sekali oleh anak itu, kata demi kata yang dia ucapkan hanya untuk mendapatkan maaf dari Kenzie hanya di anggap angin oleh lelaki manis itu.

Kenzie sama sekali tidak mengubris semua ucapan Daffin, ia hanya fokus dengan dunianya yaitu makanan. Ia sekarang tengah memakan bakso dan juga batagor sementara Revan hanya memakan nasi goreng.

"Mau aku maafin?" Celetuk Kenzie tanpa menatap Daffin, kasian juga lama-lama kalo dikacangin terus.

Daffin menganggukan kepalanya mantap, ia paham betul maksud dari tiga kata itu, Kenzie akan memaafkannya jika ia menuruti permintaannya tanpa tolakan yang berarti misal Kenzie menginginkan ini ia harus langsung mengiyakannya.

"Sanggup gak? Soalnya aku pengen makan ini udah dari lama tapi belum kesampean sampai sekarang." Daffin mengangkat sebelah alis setelah mendengar kalimat tersebut, kenapa jantungnya berdetak dua kali lipat ya? Dan juga perasaannya yang mulai tidak enak.

"Apa? Tapi jangan yang aneh-aneh ya?" Kata Daffin dengan wajah yang terlihat was-was.

Mendengar itu, Kenzie mendongakan kepalanya dengan senyum lebar yang tertarik, kedua manis anak itu terlihat berbinar juga antusias. "Bener ya Daffin? Kalau kamu bohong aku gak bakal maafin kamu." Ucap Kenzie semangat.

Daffin menganggruk kepala belakangnya yang terasa gatal, kok perasaannya semakin tidak enak ya? "Iya-iya di beliin tapi jangan yang aneh-aneh." Ulang Daffin.

Kenzie menggelengkan kepalanya. "Enggak aneh kok, aku mau kamu pergi ke new york beliin aku ice cream Golden Opulence Sundae gak banyak kok cuman dua aja ya?" Pintanya yang membuat Revan tersedak makanannya.

Lelaki jangkung mengambil minumnya lalu menatap suami kecilnya yang memperlihatkan wajah polos tanpa dosa itu dengan tatapan tak percaya. "Lo serius minta itu ke Daffin?" Tanya Revan.

'What the fuck!? Ice cream Golden Opulence Sundae? Ngelunjak nih anak, lama-lama gue santet lu Ken.' Batin Daffin

Kenzie menganggukan kepalanya pelan, salah ia meminta ice cream ini pada Daffin? Toh Daffin sendiri tidak mempersalahkannya bukan? Soalnya tadi dia bilang iya.

Kenzie menatap Daffin yang nampak masih terkejut dengan permintaannya. "Boleh kan Fin? Cuman beli dua kok gak banyak." Ucap Kenzie.

'Gak banyak? Cuman? lo bilang, Sengklek nih anak. Definisi dikasih hati minta jantung.'

*****

Revan dan Kenzie baru saja tiba di apartemen, lelaki manis itu sontak langsung berlari kearah dapur setelah selesai membuka sepatunya. Pulang sekolah gini sudah waktunya minum susu sambil nonton video cocomelon.

Revan menggelengkan kepala melihatnya, ia mengambil tas sekolah Kenzie yang dilempar begitu saja kearah sofa oleh anak itu. Sedangkan di dapur terlihat Kenzie yang sedang menaiki kursi untuk mengambil botol dot yang tersimpan di rak atas, kalau gak pake kursi ya gak bakal nyampe.

Setelah mendapatkan apa yang dia mau, Kenzie turun dari atas kursi dan mengambil sebuah toples berwarna merah yang berisikan susu bubuk rasa pisang. Selesai dengan perkerjaan membuat susu Kenzie pergi dari dapur menuju kamar, tidak lupa juga ia mengambil beberapa snack.

REVZIE || Slow UpdateWhere stories live. Discover now