20 • Es Cekek

2.5K 258 10
                                    

Warning!
Part ini mengandung banyak sekali typo!
Happy Reading!
*****

Di halaman belakang sekolah, tepatnya di sebuah pagar besi terlihat seorang remaja sedang menaiki pagar tersebut. Remaja itu berniat untuk membolos pergi keluar karena dia sedari tadi merasa bosan, awalnya pun ia tidak ingin berangkat sekolah namun laki-laki yang berstatus sebagai suami nya itu malah memaksanya untuk tetap pergi.

Sudah tahu kan siapa orang nya?

Kenzie turun dari atas pagar dengan hati-hati, tadinya dia mau manjat tembok tapi tidak bisa jadi ia memutuskan untuk manjat pagar saja. Biasalah ini bukan kemauannya tapi kemauan bocil yang masih di dalam perut.

"Hah, sampai juga." Gumam Kenzie menghela napas lega ketika ia mendarat di tanah dengan selamat tanpa lecet sedikit pun.

Lelaki manis itu celingak-celinguk melihat sekitar yang masih terlihat sepi, bagaiaman tidak sepi karena sekarang masih jam pelajaran. Tapi  biasanya di warung belakang ini suka ada yang bolos seperti anak-anak nakal.

Kenzie berjalan menuju warung belakang, ia tidak tahu mau kemana jadi ia memutuskan untuk ke warung belakang terlebih dulu mengisi perutnya yang keroncongan padahal tadi sebelum berangkat sudah sudah sarapan dulu.

Lelaki manis itu duduk di bangku yang di sediakan, ini pertama kalinya dia membeli makanan dia warung belakang, Kenzie tidak tahu makanan apa saja yang ada di sini selain snack dan es cekek.

"Ibu, disini ada makanan apa aja?" Tanya Kenzie.

Ibu warung yang sedang menyusun minuman di lemari pendingin pun menoleh. "Apa aja ada." Jawabnya.

Mendengar itu kedua mata Kenzie berbinar. "Apa aja ada?" Ulang Kenzie semangat.

"Iya."

"Yaudah, aku pesen steak satu." Ucap Kenzie.

Ibu warung yang mendengar itu tersedak ludahnya sendiri, apa tadi? Steak? Hah, yang benar saja. Ibu warung itu menatap kearah remaja laki-laki yang sedang duduk di bangku seorang diri.

"Kalo steak gak ada. Kamu pikir ini restoran?" Imbuh Ibu warung sedikit mengomel.

Kedua mata yang tadinya menunjuk kan kebinaran redup seketika ketika makanan yang di inginkan nya tidak ada, bukan nya tadi bilang apa aja ada? Otomatis dong steak juga ada.

"Ibu bilang tadi apa aja ada? Kok aku pesen steak gak ada gimana sih?!" Balas Kenzie menatap kesal kearah ibu warung.

Sang empu menghela napasnya mendengar itu, dalam pikiran nya berkata kalau ini anak tidak pernah jajan ke warung seperti ini, contoh-contoh anak holkay.

"Kamu ini pernah jajan ke warung gak sih? Masa gak tahu apa aja yang ada di warung?" Ujar ibu warung.

Dengan polos Kenzie menggelengkan kepala. "Gak pernah, ini pertama kalinya." Jawab Kenzie.

"Pantes."

"Emang kamu mau makan apa?" Tanya Ibu warung.

"Steak."

"Selain itu."

Kenzie terdiam memikirkan apa yang dia inginkan selain steak namun tidak ada, tapi. "Ken mau es cekek, mau es cekek." Ujar Kenzie.

"Rasa apa?"

Lelaki manis itu mengerjapkan kedua matanya. "Ada rasa apa aja?" Tanya Kenzie balik.

Ibu-ibu warung itu cuman bisa menghela napas sabar menghadapi anak manis di depan nya dan mencoba maklum. "Kamu bisa pilih mau rasa apa disini." Ucap Ibu warung sambil menunjukan bungkusan sachet, seperti marimas, teajus, dan kawan-kawan.

REVZIE || Slow UpdateWhere stories live. Discover now