09 • Double Date

4.6K 365 7
                                    

Warning!
Part ini mengandung banyak sekali typo!
Happy Reading!
*****

Jarum jam menunjukan sekitar pukul 14:55 wib, di ruang tengah apartemen terdapat dua pasangan yang asik dengan dunia nya sendiri.

Revan asik dengan gamenya sambil tiduran di atas sofa sedangkan Kenzie asik dengan kartun yang sedang di tontonnya sambil duduk di bawah yang di lapisi karpet bulu, tidak lupa juga di depannya ada beberapa bungkus snack yang sudah habis.

Keduanya berada di posisi seperti ini sudah hampir satu jam. Revan menyimpan ponselnya asal setelah selesai bermain game, ia mengubah posisinya menjadi menyamping kearah Kenzie.

Telapak tangan lelaki jangkung itu terangkat, mengelus lembut surai hitam milik suaminya. Kenzie sama sekali tidak terganggu dengan Revan yang mengelus rambutnya, kedua matanya terus fokus kearah layar ipad  dan mulutnya yang penuh oleh snack.

Sudah ngerasa puas mengelus rambut Kenzie, akhirnya Revan kembali mengubah posisinya menjadi duduk. Tangan lelaki itu mengambil karet yang berada di nakas samping sofa, rambut Kenzie ini sedikit panjang membuat Revan berniat untuk menguncirnya.

"Evan~~ rambut aku ngapain di kuncir gini?!" Tanya Kenzie sambil mendongakan kepalanya keatas, menatap Revan yang sedang menunduk.

Sudut bibir Revan berkedut setelah ia selesai menguncir rambut Kenzie dengan karet, lelaki itu menggeleng kan kepalanya ketika sosok manis di hadapannya ini bertanya.

"Gak papa."

"Lo lucu kalau di kuncir gini." Sambung Revan.

Mendengar itu Kenzie mendelikan wajahnya tak terima, lucu? No! Dia itu hensem bukan lucu. "Ken itu hensem Evan~~ bukan lucu, ish..."

Revan terkekeh mendengarnya. "Iya lo hensem di mata lo sendiri sedangkan di mata gue lo itu cantik, manis juga lucu." Balas Revan.

Kenzie melotot kearah Revan kemudian menatap lelaki itu dengan tatapan tak percaya. "Evan kira Ken ini cewek apa segala di bilang cantik." Sahut Kenzie mencibir.

"Cantik gak harus untuk cewek doang, cowok juga ada tapi gak semua cowok bisa di bilang cantik." Ucap Revan.

Lelaki itu turun dari sofa dan duduk di samping Kenzie, Revan menjatuhkan kepalanya ke bahu sempit milik suami kecilnya, kedua matanya tertuju pada layar ipad yang menayangkan dua kembar botak.

"Berat Evan~~ ngapain pake nyender segala!" Imbuh Kenzie sedikit kesal karena ia merasa tidak nyaman ketika bahunya berat sebelah.

"Ck! Biarin. Gue gak boleh nyender di bahu lo?" Sahut Revan.

"Bukan gak boleh tapi berat sebelah, gak nyaman." Balas Kenzie

Pemuda manis itu sedikit menghela napas lega ketima Revan mengangkat kepalanya dari bahunya. "Yaudah kalo gitu, lo aja yang nyender ke gue. Biar lo gak ilang." Ujar Revan santai.

"Revan!" Sembur Kenzie kesal.

Lelaki jangkung itu menarik kepala Kenzie agar menyender di dadanya. "Kenapa?" Tanya Revan.

Kenzie mendengus mendengarnya namun tak ayal ia mencari posisi yang nyaman. Sebalah tangan Revan melingkar di pinggangnya, dan  tangan Kenzie menggenggam jari telunjuk Revan.

*****

Sore harinya Revan maupun Kenzie sudah siap berpakaian rapi, mereka berdua akan pergi keluar mumpung malemnya malem minggu.

"Udah selesai?" Tanya Revan dengan pandangan yang berfokus kearah Kenzie yang baru saja keluar kamar.

Kenzie menganggukan kepalanya. Revan berdiri dari duduknya, ia membantu Kenzie mengikatkan tali sepatu setelahnya mereka berdua beranjak Pergi keluar apartemen.

REVZIE || Slow UpdateWhere stories live. Discover now