[18] Dave

163 21 0
                                    


“Apa tante sudah memberi mereka uang?”

Martha menangguk mantap. “Tentu saja. Tak perlu kamu suruh pun tante sudah melakukannya dari jauh-jauh hari.”

“Lantas? Kenapa lelaki itu masih terus bersama Angel? Bukannya seharusnya semuanya sudah beres?” Lelaki itu bertanya dengan menekuk dahinya.

Martha terdiam. Sebenarnya ia baru tau jika Angel masih bersama lelaki yang pernah ia beri cek dengan sejumlah nominal yang tak main-main, namun lelaki itu dengan mudahnya mengembalikannya tanpa rasa takut sedikitpun dengan resiko yang akan lelaki itu hadapi.

“Apa mau dia? Bukannya itu sudah impas dengan apa yang mereka terima?!” Laki-laki bernama lengkap Jonathan David Christian itu melipat tangan di depan dada. Kedua alisnya semakin bertaut dalam. Persetan dengan kejadian tadi, ia tidak peduli apapun yang mereka permasalahkan. Sebisa mungkin ia akan membereskan semuanya, tidak peduli harus melalui cara yang seperti apa. Bukankah sejauh ini uang masih menjadi solusi dalam setiap masalah?

Martha terdengar berdeham, “Ini mengenai masalah yang tidak spele Dave, sepertinya dia tak menginginkan uang ataupun kemewahan lainnya. Ia hanya menginginkan Angel dan begitu pun sebaliknya. Mungkin Angel sudah terpengaruh oleh lelaki miskin itu”

“Dasar orang-orang rendahan! Mereka pikir mereka itu siapa!?” kedua tangannya mengepal kuat, urat nadinya tercetak jelas. Dave juga tak habis pikir dengan dirinya sendiri, kenapa masalah spele seperti ini seakan membuatnya cemas setengah mati, ini seperti malapetaka baginya.

Apa ia sudah benar-benar jatuh cinta pada gadis yang terpaut usia dua tahun dengannya itu?

“Angel akan curiga dan akan marah besar jika ia mengetahui bahwa saya ikut andil dalam hal ini. Jadi kamu harus berani mengambil keputusan dan menghadapinya sendiri.” Martha ragu untuk mengatakannya tapi bagaimanapun ia tak mungkin turun tangan langsung.

“Saya akan mengurus masalah ini sampai tuntas”

Setelah Martha keluar dari ruangan mewahnya itu, Dave berteriak dengan wajah yang mulai memerah. Lelaki itu menyugar rambut dengan perasaan yang berkecamuk. Ia tidak bisa merasakan tenang sebelum semuanya terselesaikan dengan tuntas.

“Liat aja nanti. Lo bakal lenyap di tangan gue dan Angel akan sepenuhnya jadi milik gue” Dave bersmirk.

“Ay, kamu percaya kan sama aku?” rengek Rayyan meyakinkan Angel agar tak curiga dan berpikir yang tidak-tidak

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“Ay, kamu percaya kan sama aku?” rengek Rayyan meyakinkan Angel agar tak curiga dan berpikir yang tidak-tidak.

“Aku percaya kok, by.” Ucap  Angel menenangkan Rayyan. “Tapi-“ Angel menggantungkan ucapannya sambil menatap manik teduh milik Rayyan dalam-dalam.

Rayyan cemberut. “Kamu gak percaya ya sama aku!?” Ia semakin mengerucutkan bibirnya.

Angel mengernyit, kenapa Rayyan jadi seperti ini? Seolah-olah ia bermanja-manja karena sedang menyembunyikan sesuatu yang tak boleh ia ketahui.  Tapi Angel berusaha menepis semua asumsinya.

DIFFERENT seamin tak seiman [completed]✓ Where stories live. Discover now