[24] Usai

146 12 0
                                    

Aku tidak sepenuhnya melepasmu.
Sebab mencintaimu masih kulakukan sampai kapanpun.
Aku hanya mengurangi harapanku padamu.
-Abidzar Rayyan Al-Ghifari-

Angel hanya bisa diam saat menyimak semua penjelasan dari Rayyan. Entahlah, ia merasa tak bisa berbuat apa-apa lagi saat ini. Untuk sekedar meminta pada Rayyan agar tetap bersamanya pun ia rasa sungguh tak pantas. Rayyan sudah di miliki oleh gadis lain. Jadi untuk apa ia meminta bahkan memohon seperti itu, Angel bukan pengemis cinta. Walaupun ia pernah jadi bucin pada Rayyan, tapi tidak seharusnya jika ia meminta lebih. Toh takdirnya sudah di gariskan seperti ini oleh Tuhan. Lagi pula Rayyan berbeda dengannya. Jadi apa yang harus dipertahankan lagi? Bukankah sedari awal kesepakatan, mereka hanya saling menunda perpisahan?

Angel tersenyum ke arah Rayyan. Sedangkan Rayyan membalas senyuman Angel dengan tatapan gusar.

Mungkin Angel bisa menerima semua dengan pasrah. Tapi apa Rayyan bisa mengikhlaskan semuanya? Setelah semua perjuangan yang ia lalui, setelah nekat melawan restu, menepis perbedaan, tapi kenapa akhirnya harus seperti ini?
Dan ketakutan yang selama ini Rayyan tepis jauh-jauh kini terjadi.

"Ayo putus."

Dua kata yang terlontar dari bibir Angel membuat lelaki bermanik teduh itu bungkam. Tatapan gadis itu membuatnya sadar apa yang baru saja ia katakan bukan candaan.

Saat ini hanya ada mereka berdua di parkiran kampus untuk menunggu hujan reda.

"Kenapa?" Sebisa mungkin Rayyan menahan suaranya agar tidak bergetar.

"Percuma." Angel menghela napas. "Gak ada yang pernah restuin hubungan kita. Baik itu orang tua kamu, semesta, apalagi Tuhan yang udah ciptain perbedaan kita. Dan orang tua kamu juga udah nemuin pilihan mereka yang terbaik, cocok sama kamu dan yang pastinya, dia paham agama. Gak kayak aku, yang 360° beda sama kamu. Jadi aku mau kita temenan aja." Angel menatap lelaki di depannya dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.

Demi menyembunyikan mata yang berkaca, Rayyan memalingkan wajah. Ia tersenyum miris. Cukup paham dengan apa yang di katakan gadis cantik yang menjadi kekasihnya selama kurang lebih dua tahun.

Namanya Agatha Christie Evangelista. Sosok yang membuat dia percaya bahwa cinta datang karena perbedaan. Tahu kenapa? Karena perasaan itu berawal dari mereka yang berbeda namun mampu menghargai dan bertoleransi satu sama lain. Berlanjut sering berdua, entah ke kampus bareng, ke kantin, ke perpustakaan, berdiskusi tugas, atau sekadar chat random sampai malam. Di tambah lagi karena bukan hanya salah satu dari mereka yang memiliki ketertarikan, tapi keduanya pun memiliki ketertarikan satu sama lain.

Sayangnya, seperti yang baru saja gadis itu ucapkan bahwa hubungan mereka cukup sampai di sini.

"Ya udah kalau itu mau kamu. Maaf kalau aku banyak nyakitin. Makasih udah mau bertahan sama aku." Rayyan hanya bisa pasrah dan menerima keputusan dari sang gadis.

Setelah selesai dengan semua urusannya, gadis itu berbalik. Menerobos hujan yang menyisakan gerimis. Ia hendak berlari, namun sebuah suara menginterupsinya.

"Angel"

Gadis itu berhenti. Bukan karena panggilan untuknya, tetapi karena merasakan sebuah jaket yang terpasang di bahunya secara tiba-tiba. Juga lengan kekar yang bergerak melingkari dirinya membuat ia terpaku.

DIFFERENT seamin tak seiman [completed]✓ Where stories live. Discover now