1

651 38 4
                                    

Di perlakukan bak seorang raja merupakan hal yang sudah biasa bagi Tay. 

Sikap arogan dan kurang ajar Tay tertutup rapat oleh wajah tampannya. semua berpendapat tidak apa-apa jika Tay yang melakukannya.

Hanya karena Tay tampan dan kaya.

Tapi tidak dengan New, Tay kerap sekali mengerjai pria itu. New satu-satu nya orang yang berani melawan dirinya.

Tay tak segan-segan menggunakan kekerasan untuk mem bully New.

Mau salah atau tidak Tay tetap mengerjai anak manis itu.

Dia kerap membayar orang untuk memukuli New, menghancur kan apapun yang di inginkan pria itu, termaksud mengeluarkan New dari drama teater.

Off sering kali memperingati Tay untuk tidak terlalu berlebihan mengerjai New tapi Tay tidak memperdulikan nya.

Di sore hari yang sejuk New dengan penuh amarah mengitari fakultas kedokteran mencari-cari keberadaan Tay.

"Ketemu" Ucap nya melihat Tay sendirian berjalan menuju tempat parkir.

New tak perduli beasiswa nya akan hilang ataupun di DO dari kampus, ia sudah tidak perduli lagi yang New ingin lakukan sekarang adalah memukuli Tay sampai mati kalau perlu.

"Wuihh siapa nih..."

BUGH...

Satu pukulan keras mendarat di wajah tampan itu.

Tay memegang sudut bibir nya yang mengeluarkan sedikit darah.

"Segini doang kekuatan lu. Lemah"

BUGH... 

New memukul perut Tay hingga pria itu jatuh tersungkur.

"Wow... Lumayan oke sekarang giliran gua" Tay membuka ponsel nya mengetikan sesuatu lalu tersenyum miring menatap New.

Dan tak berlangsung lama antek-antek Tay datang menarik New pergi dari tempat itu di ikuti Tay dari belakang.

Banyak mahasiswa yang melihat kejadian itu tapi tidak ada yang berani menolong New.

New di bawa ke satu ruangan kosong di belakang kampus, kedua tangannya sudah di kunci oleh dua orang bertubuh kekar ia sudah tidak bisa kabur sekarang.

New berusaha memberontak tapi kekuatan pria di kanan kirinya begitu kuat. Menangis pun tidak ada guna nya sekarang.

Tay mendekati New menepuk pipi tirus itu pelan lalu menampar New dengan kencang.

Plak...

Bunyinya begitu nyaring bahkan memilukan bagi siapapun yang mendengarnya.

Setelah itu ia berbalik memberikan kode kepada 5 anak buah nya untuk memukuli New.

Tay hanya menontoni tak ada niat untuk menolong New yang sudah babak belur.

Setelah puas.

"Udah stop stop kasihan anak orang nanti mati nyusahin keluarganya yang miskin, mana mampu mereka beli peti mati apa lagi di kubur secara layak"

"hahahah" semua orang di sana tertawa.

Tay berjongkok menarik rambut New menghadapkan kepala pria yang sudah berlumuran darah itu untuk menatap diri nya.

"Balasan dari gua. Sekali lagi lu berani sama gua abis nyawa lo!"

"Cabut" Ucap Tay menghempaskan kepala New sampai membentur ke lantai.

New bangun dan susah payah duduk bersandar pada tembok.

ponselnya di dalam saku terus berdering tak ia sentuh sama sekali. 

Until I See U Again | TayNewWhere stories live. Discover now