5

456 37 7
                                    

"Halo, iya kenapa Krist?"

"Iya ini kelas gua udah selesai ini gue lagi beres-beres buku sabar kenapa"

"Hah kenapa lagi si New?"

Gun sedikit melirik kebelakang takut Tay mendengar percakapan dirinya dengan Krist dari sebrang telpon. Aman batinnya melihat Tay sedang berbicara dengan Off.

"HAH NEW NANGIS GAK BERHENTI BERHENTI!"

Gun berteriak sambil berdiri membuat dirinya menjadi tontonan beberapa orang yang masih ada di kelas itu.

Mendengar nama New di sebut sontak membuat Tay menajamkan pendengarannya.

"Tay yuk cabut sekarang?" Off menyenggol bahu Tay.

"Duluan entar gue nyusul"

"Oke"

Setelah Off pergi Tay perlahan berjalan mendekati meja Gun.

"Heh boncel temen lo yang satu lagi pindah jurusan, Kenapa? Menghindar dari gue dia, hah?!"

Gun gugup ia sangat takut pada Tay. Gun takut jadi korban bullying Tay, ia perlahan melirik Tay yang berdiri di samping nya.

Ganteng sii tapi sayang galak.

"Nanti gua telepon lagi, kasih coklat aja dulu biar diem" Bisik Gun pada benda pipih yang masih menempel di pipinya.

Gun memasukan ponsel nya kedalam tas menatap Tay yang sedang menyilangkan tangan di dada menunggu jawaban dari Gun.

"I.. iya  kok lo bisa tau?" Jawab Gun gugup.

Padahal Tay hanya mengarang dan ternyata benar.

"Tadi pagi gue ketemu temen lo di fakultas Arsi"

"Tay please jangan gangguin New dia masih sakit, otak nya masih gak berfungsi dengan baik plis plis plis..." Gun merapatkan kedua telapak tangan nya memohon di hadapan Tay.

Tay sebenarnya penasaran juga ingin mendengar kondisi New secara langsung dari Gun, bukannya ia tidak percaya pada Off tapi pria itu kadang terlalu mengada-ada.

Di luar dari prediksi BMKG.

Bagaimana tidak, Off berkata New lupa ingatan dan menjadi bodoh, kalau benar bodoh lantas kenapa New bisa pindah jurusan dengan mudah?

Menyogok? Ah mana mungkin untuk makan saja kadang anak itu membawa bekal dari rumah.

"Temen lo keliatan sehat-sehat aja? Gak ada yang aneh"

"Fisik nya emang kelihatan sehat tapi otak nya gak bener Tay. New bukan kayak new yang dulu, gue aja ngerasa asing sama sikap nya dan parah nya lagi pas awal-awal dia sadar, tau gak dia nyariin elo, Ehh—" Gun menutup mulut nya keceplosan.

"Hah? Lo ngomong apa tadi yang terakhir?"

"Enggak gue salah ngomong"

"Bilang gak! Atau gue terbalikin nih meja Lo!" Tay mencengkram kerah baju Gun.

"Iya Tay gue ngomong, Ampun"

"Makanya bilang!"

New maafin Gue.

"New pas sadar dari koma langsung nyariin lo, bahkan dia nyebut nama lu itu Tee tapi mungkin itu efek dari obat aja kali ya, makanya dia jadi ngelantur kaya gitu namanya juga koma seminggu"

"Yakin dia cuma nyebut nama gue doang? Pasti dia ngomong yang lain kan?"

"Hmm..."

Gun menggigiti kuku nya. Apa iya harus bilang?

Until I See U Again | TayNewTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang