21 [END]

686 36 18
                                    

"Lalu kenapa semua ini terjadi kepada saya?"

Seketika hutan yang tadinya begitu hijau nan indah berubah menjadi gersang, daun-daun menjadi api yang menyala-nyala menyambar dari setiap ranting ke ranting lainnya.

Seketika hutan yang tadinya begitu hijau nan indah berubah menjadi gersang, daun-daun menjadi api yang menyala-nyala menyambar dari setiap ranting ke ranting lainnya

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Tay berdiri di tengah kobaran api itu tapi kenapa tubuh nya menggigil kedinginan?

Perasaannya mulai berubah tidak nyaman.

"Ini adalah takdir dan karma untuk kalian semua!" pria tua itu berkata begitu lantang.

"Apa maksudnya?"

"Lihat ini"

Terlihat bayangan Rooftop kampusnya dan di sana ada Off dan New.

"Lo bener-bener gak takut sama Tay? Lo gak takut beasiswa lo nanti tiba-tiba di cabut?"

"Lo nanya gue takut? Gue bahkan udah di tahap lelah banget berurusan sama temen lo, Gue udah pasrah mau bales pakai cara apapun gue gak akan menang, Lo tau satu satunya senjata yang bisa nyerang semua kejahatannya dia ke gue ya cuma karma, gue berharap Tuhan cepet jawab doa gue dan temen lo itu dapet karma yang setimpal"

Percakapan Off New begitu menusuk hatinya. New benar-benar membenci dirinya.

"Boleh saya bertanya sesuatu, kejahatan apa yang telah ia perbuat kepadamu?"

Tay diam. Jawabannya adalah tidak ada, sejujurnya ia hanya ingin bermain main karna New kerap membuatnya naik darah.

Tay akui dirinya memang jahat,  kurang ajar dan sangat keterlaluan kala itu tapi ia sungguh menyesal.

"Harusnya kamu melihat ini"

Lalu asap itu berubah menjadi saat di mana Punpun hampir tenggelam di sungai saat masih kecil.

Seorang bocah laki-laki berenang ke tengah sungai menyelamatkan adiknya yang hampir tenggelam.

"Kamu tau siapa bocah kecil itu?" Tay menggeleng.

Tay bahkan tidak tau kalau ada yang menyelamatkan Punpun karna saat ia menemukan adik nya seorang diri sudah pingsan di pinggir sungai.

Ia pikir Punpun pasti terbawa arus hingga ke pinggir sungai.

"Dia adalah orang yang sama yang menyelamatkan adik mu dan orang yang kamu pukuli"

Air mata Tay menetes begitu saja.

Rasa bersalah kini benar-benar menghantui nya. "New maafin gue" ucap Tay lirih hampir tak bersuara.

"Ini adalah balasan dari apa yang kamu perbuat kepada New selama ini, bagaimana rasanya kehilangan seseorang yang kamu sayangi?"

"Sakit"

"Tidak sebanding dengan apa yang kamu lakukan kepada nya"

"Dan New kekasihmu juga sudah mendapat karmanya. Ia kehilangan kekasihnya"

Until I See U Again | TayNewDonde viven las historias. Descúbrelo ahora