Chapter 5 - Pertandingan Musim Panas

382 48 21
                                    

"Kamu tidak boleh merasa nervous, Kageyama san

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kamu tidak boleh merasa nervous, Kageyama san."

"WOY PADAHAL KAMU YANG SAMPAI MUNTAH DI BUS WAKTU ITU."

—— ✿‌◌ ۫ 𝅄 — 𝅄 ۫ ◌‌ ✿ ——

pov : Akane Machida

Hahhh, tak terasa makin dekat saja pertandingan musim panas. Aku berlari mengelilingi kota sekalian latihan stamina kan. Meski aku cewek aku tidak boleh kalah dari yang lainnya. 

"Ahhh, kebetulan sekali chibi-chan." Aku langsung menengok ke belakang melihat Oikawa berada tepat di belakang ku. Gawat, aku lagi sendirian. 

"Tetap saja, gagak perlu kawananya untuk melawan."

"Apa yang kau mau, Oikawa?"

"Wowww, padahal kita baru beberapa detik bertemu kau sudah menjaga jarak dariku, aku sedikit sedih. AWAS SAJA KALAU IWA-CHAN TAHU PASTI AKAN MEMARAHIMU."

"Hah? Hoh?"

"Malah Hah hoh hah hoh."

"Lha iya lah, rasanya kupingku baru kemasukan sesuatu yang asing dan absurd."

"Bagaimana kalau kita taruhan, chibi chan?" Aku terdiam dan membiarkan ia melanjutkan kalimatnya yang terpotong . "Jika aku menang di pertandingan musim panas, biarkan aku bicara berdua denganmu di tempat sepi. Aku ingin membicarakan sesuatu, tempat ini kurang cocok untuk membicarakan rahasia."

Aku tertegun mendengar perkataannya kali ini. Apa ia tahu rahasiaku? Apa ia hendak menyebarkannya? Oikawa tersenyum melihat ku "Dahh chibi chan, sampai jumpa di pertandingan nanti."

DENGGGGG, Daichi mulai mengeluarkan pidato nya saat kami hendak berangkat.  Wajahnya serius sekali. Hinata juga sepertinya sangat tegang sehingga sepanjang hari menempel padaku sambil bergumam "Jangan tegang jangan takut."

Kageyama menarik baju tengkuk Hinata "Hentikan, kau merepotkan, Machi." Aku tertawa melihat Hinata yang Kageyama yang bertengkar. Sugawara langsung turun tangan melerai mereka. Sugawara memang sungguh hebat.

Bayangin ae, hari pertama kita harus melawan tembok besi. Menakutkan sekali, pemain nya tinggi tinggi. Saat kita baru menyelesaikan pertandingan yang kita menangkan saja ada pemain tinggi 'tanpa alis' yang menunjuk kak Asahi. "Maaf maaf, memang biasanya ia menandai ACE lawan sebelum pertandingan mulai."

Untung aku tidak dikira Wing Spiker, gumamku yang terdengar oleh Tanaka, Nishinoya serta Sugawara. Atas kepalaku ditonjok oleh Tanaka. "Kau tidak boleh minder begitu dong, Machida. Siapa yang sering menyerukan kalau wanita itu setara dengan laki-laki dalam segi apapun."

Aku hanya menghela napas mendengar perkataan Sugawara. Ya tapi kan aku merasa ciut sekali. "JANGAN KHAWATIR MACHI. ADA KEDUA SENPAI MU DISINI." Tanaka dan Nishinoya benar benar seperti badai yang menghilangkan rasa nervous ku.

୨ ♡ ୧ Swakarya ; Haikyuu And ReaderWhere stories live. Discover now