Chapter 14 - Taruhan

276 38 1
                                    

Pada akhirnya pun, Karasuno lah yang memenangkan pertandingan kali ini. Banyak kesalahan yang dilakukan sekolah lawan.

Machida memandang Terushima yang terduduk di lantai lapangan dan hanya dipisahkan oleh net. Ia mengulurkan tangannya sambil berkata, "Kau bermain dengan baik."

"Tidak sebaik kau," balasnya yang menerima uluran tangan Machida. Machida hanya bisa tersenyum memandangnya."Bebas boleh, gegabah jangan."

Ia meninggalkan kapten tim lawan yang terdiam dengan ucapannya. Ia memandang lantai lapangan dengan mata sendu.

Nekoma Side

"UWOOOOO MENANGGG," seru Lev

"That's my girl!" - Kuroo

"KEREN BANGET MACHIDA YA KAN, KENMA?" - Yaku

"Ia selalu keren bagaimanapun juga." -Kenma membalas sambil tersenyum melihat Machida yang bersalaman dengan anggota tim lawan.

Aoba Johsai side

"Sialann, bocah itu makin hebat saja," gumam Oikawa

"Kau mengharapkan ia tidak berkembang? Jangan berharap Kusokawa," balas Iwaizumi

"Jahatnyaa iwa-chan."

Fukurodani side

"HUWOO LIAT ITU AGASHEE MACHIDA MENCETAK POIN TERAKHIR," seru Bokuto sambil menggoyang goyangkan badan adik kelasnya hingga ia pusing

"Iya Bokuto-san, aku melihatnya kok."

"Semua orang bisa melihatnya," koreksi Yukie

"Sudah Bokuto senpai, nanti Akaashi bisa pingsan," kata Konoha

.

.

Meeting TIMEE !

"Besok kita akan melawan Aoba Johsai lalu Shiratorizawa.." kata Pak Takeda

"Ah, besok berat sekali," keluh Hinata

"Tenang saja, kita punya pemain andalan kok!" Hibur Pak Takeda dan semua anggota memandang Machida. "Yahh- ku usahakan."

"Meski begitu jangan memaksakan diri, Machida." Kiyoko tersenyum memandang Machida. Machida balas tersenyum dan mengangguk penuh semangat.

Otw pulang

"Machida, bagaimana jika mereka melihatmu dengan wujud seperti ini?" Kageyama tiba-tiba berbicara ketika hendak pulang. Kebetulan rumah mereka searah.

"Ya? Maksudmu saat aku menjadi semula?" Kageyama merespon dengan anggukan membenarkan pertanyaan Machida

"Yah, kurasa tak masalah. Toh, karena ini aku bisa mendapatkan banyak teman," balas Machida sambil menunjuk wig nya

Kageyama tersenyum simpul dan tiba-tiba saat Machida sampai depan rumahnya ia dipeluk oleh Kageyama dan mencium pucuk kepala Machida. "Selamat tidur, Machi. Sampai bertemu besok."

Machida mematung tepat di depan gerbang rumahnya sendiri kaget dengan perlakuan yang mendadak dari Kageyama. "Eh, iya! Selamat malam juga Kageyama.."

Esoknya, aura permusuhan dari Aoba Johsai dan Karasuno kuat sekali. Machida hanya tersenyum canggung diantara Oikawa dan Kageyama yang saling melempar tatapan membenci.

"TobiOo ayo kita pemanasan dulu," kata Machida yang menggunakan nama belakang Kageyama agar ia cepat melunak.

"Tch, membuat iri saja Tobio-chan. Sampai dipanggil dengan nama belaknagnya gitu," kata Oikawa yang melihat Machida mendorong Kageyama menjauhi nya

୨ ♡ ୧ Swakarya ; Haikyuu And ReaderWhere stories live. Discover now