TETAPI Hawa tak bisa lebih jatuh lagi ke dalam sukacitanya akan kembalinya harapan, karena di akhir bulan April 2019 itu, Pop berdiri di sisi meja dengan telepon menempel di telinganya. Dan, walaupun tak ada lagi yang dikatakannya, telepon itu masih menempel di sana, seakan-akan suara apapun yang barusan didengar Pop masih terus menggema di telinganya.

Mom berdiri dan Hawa mematikan suara dari televisi yang saat itu menayangkan serial kesayangannya, Ipin dan Upin. Hawa dan Mom selalu menonton serial ini berdua. Mom dengan penasaran selalu bertanya, "Mana yang Ipin, mana yang Upin."

Hawa menjawab lelah, "Lihat huruf di baju mereka, Mom."

Tetapi kali ini mereka bahkan tak bisa tertawa.

"Ada apa?"

Pop tak menjawab dan hanya memandangi mereka beberapa saat lamanya. Di televisi, Ipin sedang menabur bunga di makam ibunya. Mengatakan sesuatu dengan mulut terbuka yang didengarkan Upin.

Pop meletakan telepon itu perlahan. Dia menyandarkan kepalanya ke dinding, untuk pertama kalinya terlihat putus asa.

"Ayah meninggal. Opamu meninggal"

Menghitung Luka di LangitWhere stories live. Discover now