Bab 14 : Istana Demit Pringori

42 0 0
                                    

Kisah ini berasal dari seorang pria paruh baya berusia 47 tahun. Sebut saja namanya Pak Kunto. Dan latar belakang kisah mistis yang dialaminya sendiri, terjadi pada tahun 1997 silam, sebuah desa di Klaten.

Kala itu, Pak Kunto yang masih berusia 21 tahun sedang berkumpul dengan teman-temannya di sebuah pos. Meski waktu sudah menunjukkan pukul setengah 12 malam, mereka masih asyik meneguk minuman keras sembari bermain kartu bersama-sama di sana.

5 botol miras berjejer, dimana 4 diantaranya sudah dalam keadaan kosong. Beberapa lembar uang pecahan receh juga terlihat menumpuk di sana. Dalam keadaan yang sudah mabuk berat, gestur mereka semua menjadi tidak karuan kini. Bahkan sudah ada satu orang dari mereka yang tersungkur, karena kesadarannya yang menurun drastis.

Merasa cukup dengan senang-senang malam ini, Pak Kunto dan ketiga temannya memutuskan untuk menyudahi permainan. Mereka pun pulang ke rumah masing-masing. Satu orang pulang menuju arah Utara, 2 orang pulang menuju arah barat, sementara pak Kunto berjalan sendirian menuju selatan, dimana letak rumahnya sendiri adalah yang paling jauh ketimbang temannya yang lain.

Pak Kunto tinggal di sebuah desa yang tidak ramai penduduk. Apalagi saat tengah malam sudah membentang seperti sekarang, hampir tidak dapat ditemukan orang lalu lalang di sana. Terlebih, dibandingkan dengan rumah teman-temannya yang berada di Utara dan barat, rumah Pak Kunto yang berada di selatan terkesan jauh lebih pelosok lagi, masih diselimuti oleh banyaknya pohon-pohon besar, serta minimnya penerangan. Jadi, ditengah kesunyian dan kegelapan malam, Pak Kunto terus menyusuri jalan dengan berjalan kaki.

Setelah lumayan jauh berjalan, dengan tingkat kesadarannya yang rendah, pak Kunto melihat seperti ada seseorang yang berdiri di ujung sana, berdiri di bawah rimbunan pohon. Pak Kunto belum bisa memastikan sosok itu dengan jelas, karena memang sosoknya sendiri tertutup oleh kegelapan malam. Tapi benak pak Kunto yakin, bahwa sosok tersebut adalah seorang perempuan, dengan rambut panjang yang menjuntai.

Dan benar, saat pak Kunto berjalan semakin mendekat, ia mendapati bahwa sosok tersebut memanglah seorang perempuan. Seorang perempuan dengan paras yang begitu cantik, dengan pakaian yang terlihat seperti perempuan keraton.

Lalu dengan niat ingin menggoda, Pak Kunto pun berceletuk, "Sudah tengah malam begini loh mbak, kamu nunggu siapa?" Sapa Pak Kunto dengan menambahkan senyumnya.

Dengan raut wajah cantiknya, perempuan itu pun menjawab, "Mas, boleh minta anterin pulang ndak?" Ucapnya dengan nada datar.

Alih-alih berpikir aneh, Pak Kunto malah senang mendengar kalimat barusan. Dengan semangat, Pak Kunto pun menjawabnya dengan berkata, "Yaa bisa. Ayo, mau saya anterin kemana? Ke rumah saya ketemu sama orang tua saya juga boleh." celetuk pak Kunto menggoda.

Tapi sayang, perempuan itu tidak menggubris kalimat pak Kunto barusan. Lalu tanpa aba-aba, ia malah meluyur pergi sendirian. Pak Kunto yang tahu bahwa perempuan itu minta ditemani pun mulai mengejar.

Saat ini, pak Kunto dan perempuan itu sedang berjalan beriringan. Bahu mereka pun terlihat rapat karena pak Kunto yang mencoba mendekatinya. Dan bukan hanya itu, pak Kunto juga menanyakan banyak hal kepadanya. Membicarakan berbagai hal untuk mencairkan suasana. Tapi sayang, perempuan itu hanya diam seribu bahasa. Bahkan pak Kunto yang menanyakan siapa namanya saja tidak ia gubris. Ya, di kegelapan malam, mereka berdua terus menyusuri jalan dengan situasi yang seperti itu.

Hingga di satu momen, mulai terdengar suara gemerincing dari arah belakang pak Kunto. Suara tersebut pun mulai terdengar semakin kencang kini. Karenanya, Pak Kunto pun menoleh. Lalu ia melihat sebuah kereta kencana yang dikendarai oleh seseorang berjalan menghampiri mereka. Lalu saat kereta kencana itu berhenti di dekat pak Kunto, perempuan cantik itupun berkata, "Kendaraan saya datang. Ikut sama saya sekalian mas. Mampir ke rumah saya." ajak perempuan tersebut kepada Pak Kunto.

Thread HorrorWhere stories live. Discover now