Bab 19 : Kandang Babi

27 0 0
                                    

Kisah horror ini pernah dirasakan oleh seorang pria berusia 33 tahun yang kita samarkan namanya menjadi Eko. Sekitar 10 tahun lalu, atau kurang lebih pada tahun 2013 silam, pertama kali dalam hidupnya, Eko mengalami peristiwa horor yang bahkan sampai membuatnya sakit selama beberapa hari. Dan bahkan, sampai membuatnya trauma kini. Tapi peristiwa tidak mengenakan itu sendiri, sebenarnya terjadi karena ulah dari sikapnya yang sembrono kala itu. Dan tidak perlu berlama-lama lagi, mari dengarkan, kisahnya yang akan saya ceritakan, di video kali ini.

Tahun 2013, sebuah desa di Semarang, Jawa Tengah. Pada waktu itu, kurang lebih semingguan terakhir, Eko resmi menjadi seorang pengangguran. Di awal minggu, ia memutuskan untuk berhenti bekerja, sebagai penjaga toko di sebuah agen bahan kue dan plastik. Ekspektasinya di awal ternyata tidak sesuai kenyataan. Dengan jam kerja dan beban kerja yang gila-gilaan, Eko diberi upah yang ia rasa tidak sebanding dengan tenaga serta waktu yang dikorbankan. Jam kerja mulai dari 8 pagi, dan berakhir pada pukul 9 malam. Sementara upah yang ia terima adalah 40 ribu perhari, bersih tanpa ada embel-embel uang lainnya.

Kala jam istirahat siang datang, Eko pun akan pulang ke rumahnya untuk makan. Memang bisa mengirit uang, tapi sebagai gantinya, ia harus bolak-balik naik sepeda menyusuri jalan yang cukup jauh, mungin sekitar 4 km sekali pergi, dan 8 km jika harus pulang pergi. Dan Eko hanya sanggup melakukan itu semua selama 5 bulan bekerja. Lalu setelah mendapat gaji ke lima-nya akhir minggu kemarin, ia pun memutuskan untuk resign. Dan langsung aktif mencari lowongan pekerjaan kini.

Setelah berhenti bekerja, kegiatan Eko sekarang hanya membantu orang tuanya yang berprofesi sebagai buruh tani. Sementara untuk mengisi waktu luangnya, ia akan datang ke rumah teman atau tempat tongkrongan untuk main, ngobrol-ngobrol santai membicarakan banyak hal. Kalaupun ada hal lain, Eko bisa dapat info terkini seputar lowongan pekerjaan dari teman-temannya itu. Persis, seperti apa yang kini Eko lakukan.

Saat ini, Eko sedang berada di rumah salah satu temannya. Tidak ada alasan khusus ia datang ke sana, hanya untuk ngobrol-ngobrol santai sembari merokok. Lalu di sela-sela obrolan ringan tersebut, kepada Eko, temannya yang bernama Wisnu ini pun berkata, "Ko, tetangga gw ada yang lagi nyari orang tuh. Gak lama si cuma seminggu aja, buat ngurusin ternak babinya. Peternakannya tapi gak gede, kecil-kecilan doang. Mau gak lu?"

Dengan cepat, Eko pun menjawab, "Boleh aja. Tapi bayarannya berapa per hari?"

Wisnu pun sempat mikir sejenak. Setelah yakin, ia pun menjawab, "Kalo gak salah bilangnya sih 30 ribu per hari. Lumayan kan?"

Informasi barusan pun langsung membuat Eko terlihat sumringah. Dengan wajah antusias, ia kembali berkata, "Boleh tuh. Gede juga seharinya kalo 30 ribu, cuma ngurusin babi. Daripada kerjaan gw sebelumnya, 40 ribu tapi kayak kerja sama penjajah." Ucapnya dengah terkekeh. Lalu ia pun melanjutkan, "Tapi, kenapa cuma seminggu doang?"

Wisnu pun langsung menjawab, "Tetangga gw tuh ternak babi kayak cuma buat iseng-iseng aja. Tiap hari juga sebenernya ya si bapaknya yang ngurusin. Cuma Minggu depan, keluarga mereka rencananya mau ke luar kota selama seminggu. Ada acara keluarga katanya. Nah, dia sekarang lagi nyari yang mau ngurusin babi-babinya pas dia pergi. Kalo lu mau, nanti gw bilangin. Tapi siap gak? Kandang babi tuh baunya sedap banget. Udah gitu, kandang babinya juga ada di lahan belakang kampung. Tempatnya sepi, mana banyak pohon bambunya. Berani?"

Tanpa sempat memikirkannya lebih dulu, Eko pun langsung berkata, "Santai. Gw siap. Bilangin kalo gw minat. Walaupun cuma seminggu, ya lumayanlah buat jajan. Kalo bisa sih malah nerus hehe."

Mendengar kesiapan Eko, Wisnu pun menimpalinya dengan berkata, "Yaudah, ntar gw bilangin ke orangnya." Tutupnya mengakhiri kalimat. Percakapan serius diantara mereka pun berakhir di sana. Setelah obrolan penting tersebut selesai, berikutnya, mereka mulai ngobrol membicarakan hal-hal yang tak penting.

Thread HorrorWhere stories live. Discover now