▪︎14-Wanna Date?▪︎

9 2 0
                                    

Meski tergiur dengan tawaran Jachy tempo hari lalu, tetapi Jericho lebih menomor satukan harga dirinya. Ia tidak akan menjalin hubungan kerjasama dengan lelaki aneh itu hanya untuk mendekati Bea. Ia yakin kekuatan dan ketulusan hatinya sendiri pasti bisa meluluhkan dinding tebal yang dibangun gadis itu.

Sembari menatap pemandangan langit biru dari balik jendela kamar, jemari Jericho sibuk bermain di layar ponsel, mengetikkan huruf demi huruf yang ditujukan untuk sang gadis pujaan. Siapa lagi jika bukan Bea.

Be

Where are you?

Kamu masih marah sama aku?

Sent! Jericho meletakkan kembali ponsel ke atas meja lalu menyandarkan punggung ke sandaran kursi, berharap agar Bea segera membaca dan membalas pesannya. Kedua kakinya di bawah meja itu tidak berhenti bergoyang, matanya sesekali melihat layar ponsel, mengecek apa sudah ada pesan balasan atau tidak.

Namun, hari ini tampaknya Dewi Fortuna sedang berada di pihak Jericho. Kurang lebih dua menit berlalu, sebuah pesan dari Bea masuk ke notifikasi dan dengan cepat Jericho ambil ponselnya dan membuka pesan itu.

Bea

Udah enggak

Besok mau ketemu gak?

Sebuah senyuman seketika terulas lebar di bibir Jericho kala membaca pesan yang dikirimkan oleh Bea. Jericho lalu mengerjapkan mata berulang kali, memastikan bahwa indera penglihatnya masih berfungsi dengan benar.

"Bea benar-benar mengajakku bertemu?" monolog Jericho dengan kedua mata melotot lebar ke arah ponsel.

Jari-jemari Jericho kembali sibuk berkutat di atas layar, mengetik pesan balasan untuk Bea.

Mau Be

Kita berdua aja

Atau

Senyum di wajah Jericho perlahan memudar kala wajah Jachy melintar di memori kepala. Ia menarik napas dalam lalu barulah melanjutkan ketikkan yang sempat terhenti.

Ada Jachy?

Sent! Jericho melempar ponsel ke atas meja kemudian menghempaskan tubuh ke sandaran kursi dan menghela napas berat. Berharap jika Dewi Fortuna sekali lagi berada di pihaknya. Ia hanya ingin menghabiskan waktu berdua saja dengan Bea, seperti dulu kala sebelum Jachy menyempil dalam hubungan mereka berdua.

Tidak lama kemudian pesan dari Bea sudah masuk. Dengan berat hati, Jericho mengambil ponselnya kembali dan membuka pesan Bea yang baru masuk itu.

Bea

Ada Jachy sih

Is it okay?🥹

Jericho mendesah berat. Lagi, untuk sekian kali Jachy selalu saja hadir di antara mereka dirinya dan Bea. Padahal Jericho hanya ingin menghabiskan waktu berdua saja bersama Bea. Namun, lagi-lagi Jericho tidak bisa mengatakan tidak pada gadis itu.

Okay, Be

Jericho hanya bisa mengalah untuk Bea, meski dalam hati terus mendoakan agar Jachy tidak bisa ikut bersama Bea dan dirinya esok hari.

"Kalau betulan gak suka dengan Bea, harusnya Jachy menjauh dari Bea bukan? Atau dia mau dekatin Bea cuma untuk membuatku cemburu? Atau ..."

"... ada yang mereka sembunyikan dariku?" monolog Jericho.

Klandestin [SEQUEL CINDERELLA'S WINTER]Where stories live. Discover now