IF(02)

86.2K 5.7K 13
                                    

💍Happy Reading💍

Naina menyantap bakso sekarang, padahal mulutnya sudah penuh malah menambah bakso lagi ke mulut kecil nya.

"Gak ada yang ambil bakso lo."

"Enak tau, bakso kesukaan ku." ucap Naina sedikit susah, karena sedang makan.

"Bilang kalau lo mau nambah."

Naina mengangguk. Sepertinya mulut Allegeo kena sihir, bicara nya lembut dengan wajah datar nya.

Allegeo sudah selesai makan, ia menunggu Naina makan seperti anak kecil. Ia mengambil ponselnya dan memotret Naina, tidak ia beri flash nanti bisa ketahuan.

Allegeo tersenyum melihat hasil foto nya, lucu.

"Ah kenyang."

Naina menepuk perutnya, lalu mengambil tisu mengelap bibir nya yang sedikit belepotan.

Allegeo kembali menatap Naina, gadis ini memang berubah sepertinya.

"Makasih, tapi aku pesen bakso satu untuk nanti ya." ucap Naina, nanti bisa dihangatkan lagi.

Allegeo mengangguk dan beranjak dari duduknya, ia memesan bakso pesanan Naina.

Naina terkekeh, kenapa pria itu menurut? dimana sifat ketus nya sekarang.

💍💍💍

Naina dan Allegeo sekarang berada di kedai es krim, Naina yang menginginkan dan cowok itu menurutinya.

Allegeo heran dengan Naina, apa perut kecil nya bisa menampung semua makanan.

"Kamu beneran gak mau?" tawar Naina sembari menyodorkan es krim di tangan satunya yang masih terbungkus.

Naina membeli tiga es krim rasa coklat dan Allegeo tidak suka es krim jadi tidak memesan.

"Lo lupa, gue gak suka es krim." heran Allegeo menatap Naina yang kini mulutnya belepotan.

Hampir saja es krim nya jatuh, ia tidak tahu jika Allegeo tidak suka.

Naina tersenyum kikuk "Oh iya lupa."

"Bersihin dulu!" ujar Allegeo menunjuk ke arah bibir gadis itu.

Naina mengangguk dan mengelap bibir nya.

Naina beranjak dari tempatnya dan ia masih belum menyadari jika masih ada sisa es krim di ujung bibir nya.

"Udah yuk pulang."

Allegeo berdecak, geram karena sisa es krim di ujung bibir Naina. Dia pun menarik tangan Naina.

Naina yang kurang menyeimbangkan badannya, terjatuh ke pangkuan Allegeo.

Naina tersentak kaget, berada lebih dekat dengan cowok ini membuat nya jantungan.

Begitupun dengan Allegeo yang kini tubuhnya menegang, sial harusnya ia tidak menarik Naina.

Mereka saling bertatapan, suasana di taman dekat kedai itu untung saja sepi.

Naina dan Allegeo hanyut dalam tatapan mereka masing-masing, nafas saling beradu dan detak jantung yang berdegup kencang.

Allegeo berdehem gugup dan tangan nya mengelap ujung bibir Naina.

Naina sedikit membulatkan matanya, stop..dia tidak tahan dengan adegan ini seperti di Drakor.

Naina pun dengan cepat beranjak dari pangkuan Allegeo.

"Ma-makasih." ucap Naina terbata-bata lalu berjalan cepat menuju mobil.

Allegeo yang masih menetralkan jantungnya, gadis itu sepertinya menyihirnya.

Allegeo mengelus lehernya dan ia pun menyusul Naina.

💍💍💍

Naina melirik sekilas Allegeo yang duduk di sofa tamu dan sedang mengetik sesuatu di ponsel.

Ini masih siang dan sekarang apa yang harus dilakukan nya, dirinya bosan dan bingung.

Ide terlintas di pikiran nya, sebaiknya dia tidur siang saja.

Naina pun beranjak dari duduknya dan masuk ke kamar lalu berbaring di kasur.

Mencoba menutup mata nya, beberapa menit masih belum bisa tertidur.

Berdecak kesal, ia membalikkan badannya kanan kiri daritadi lalu beranjak untuk duduk, ia memikirkan orang tua dan kakaknya saat ia menjadi Amira.

Kakak nya menyangangi nya berbeda dengan dua kakak Naina sekarang.

Resah memikirkan masa depannya yang berada di tubuh Naina, apakah ia bisa mendapatkan kebahagiaan nya dari sini.

Naina berbaring kembali dan menatap atap kamar nya.

Kenapa ia harus berada di tempat ini dan kejadian yang di alaminya sangat aneh.

Mengenai cerita novel 'Love' ia merasa kasihan dengan Marlina yang di cap buruk padahal gadis itu hanya membutuhkan kasih sayang.

Tetapi sayang, Marlina mudah di hasut untuk mengejar cinta tokoh utama.

Yang menghasut pun tidak diketahui siapa dia.

Juga cerita Naina yang tertusuk, ia ingin mencakar Allegeo padahal disitu ada cowok itu yang melihat kejadian.

Allegeo tidak menolongnya dan membiarkan nya.

Allegeo dkk beserta kakaknya membenci Naina dan Marlina.

Dua cewek itu memiliki sifat sombong dan semena-mena apalagi Naina yang diacuhkan dua kakaknya.

Di mimpi nya, sosok Naina yang baik hati malah mengikuti Marlina, selain Marlina. Naina juga mudah terhasut.

Naina mengambil kesimpulan cerita novel ini, dalang semua itu adalah tokoh yang menghasut mereka.

Naina menggelengkan kepalanya, terlalu banyak berpikir juga membuat pusing.

Naina pun memejamkan matanya perlahan, tidak lupa menyetel lagu jazz yang ia unduh di Spotify.

💍💍💍

Istri Figuran Where stories live. Discover now