IF(03)

78.4K 5.9K 22
                                    

💍Happy Reading💍

Naina menjadi perbincangan hangat kali ini, membuat heran yang lain, gadis itu tidak membully lagi dan tidak mengenakan pakaian ketat.

"Dia beneran berubah ya?"

"Paling cuma buat caper."

"Gak pake pakaian murahan lagi tuh?"

Sedangkan Marlina tidak ambil pusing dengan perubahan Naina yang terpenting Naina masih mau bersahabat dengan nya itu lebih dari cukup.

"Lo gak ijin, pucat tau nai."

"Dingin gini, lo sakit malah sekolah ck" omel Marlina seraya menyentuh dahi Naina.

Naina memutar bola matanya malas, ia duduk di samping Marlina.

"Gue ke uks aja deh mar, lo bilang ke guru ntar."

Marlina tersenyum sembari mengangguk. "Nah bagus, istirahat lo. Mikirin geo mulu sih."

Naina terkekeh "Halah lo juga mikir ken mulu."

"Iya juga sih." ucap Marlina memukul pelan lengan Naina.

"Udahlah bye."

"Ok bestai."

Berjalan cepat sambil menunduk sampai ia tidak menyadari jika menabrak seseorang.

Bruk

Pantat sexy nya jadi menyentuh lantai putih sekolah, siswa-siswi disana menahan tawa nya dan ada juga yang tertawa kecil.

"Jalan yang bener." suara yang familiar terdengar di telinga nya, itu suara suaminya yang kejam itu.

Naina berdiri, menepuk rok nya yang tidak pendek seperti dulu.

"Maaf."

Allegeo berdecak "Mau kemana?"

"Uks." jawab Naina dengan menundukkan kepalanya.

Allegeo menarik tangan mungil Naina ke ruang uks yang sudah dekat itu.

"Makasih." ucap Naina sambil tersenyum.

Allegeo berdehem "Lo sakit?"

Allegeo merutuki dirinya sendiri, kenapa yang keluar dari mulutnya seperti itu.

"Cuma pusing, bentar lagi juga hilang."

"Gue gak care sama lo, gue nanya supaya gak di omelin sama orang tua lo yang gak becus jagain lo."

Naina tertawa hambar "Kamu pernah jagain aku kapan?"

Pertanyaan Naina membuat Allegeo diam seribu bahasa.

"Kamu gak perlu juga mikirin tanggung jawab sekarang, setelah kita cerai. Kamu gak ada tanggungan lagi."

💍💍💍

Allegeo menatap kosong ke depan, teman-temannya sampai bingung, si cowok kulkas kenapa.

"Lo denger gak?"

"Bro??"

Suara temannya di hiraukan nya, Allegeo memikirkan perkataan Naina tadi.

Kenapa hati Allegeo merasa sesak sekali? dada nya seakan diremas kuat.

"Ada masalah?" tanya Ken menepuk pundak Allegeo.

Lamunan Allegeo terbuyarkan lalu menoleh ke samping nya.

"Naina." ucap Allegeo jujur

"Kenapa?" tanya Dev

"Dia berubah."

Nathan berdecih "Jangan percaya."

"Napa lo benci sama adek lo sendiri, gue heran." tanya Varo.

Niko menepuk pundak Varo "Sifat dia gak bisa berubah kayak Marlina."

"Sifat bisa berubah bro." ucap Ken, ia juga merasa teman Marlina itu berubah.

Nathan tertawa sinis "Lo pada bela dia?"

"Gak gitu, kan emang sifat orang bisa berubah." lanjut Dev.

Nathan beranjak dari tempatnya begitupun dengan Niko, keduanya pergi meninggalkan teman-temannya.

Mereka menghela nafas dan Allegeo hanya diam mendengarkan.

Nathan melangkahkan kakinya menuju kelasnya tetapi seorang yang duduk di uks menyita perhatian nya.

Naina, dia kenapa? gadis itu jarang sekali ke uks.

Perkataan temannya tadi memang benar, tetapi kenapa ia benci dengan adiknya sendiri?

Naina tahu jika ada seseorang yang memperhatikan.

Nathan menghampiri Naina dengan rasa gengsi nya yang ia singkirkan dulu "Kenapa?"

Wajah pucat adiknya itu membuat nya cemas, ia menetralkan wajahnya menjadi datar.

Naina menggelengkan kepalanya.
"Gapapa kok." ucap nya sembari tersenyum.

Nathan tidak menjawab, ia langsung pergi keluar ruang uks.

"Yala yala enggak suami, kakak. Semua gengsian." ucap Naina ala suara bunda corla.

💍💍💍

Istri Figuran Where stories live. Discover now