IF(17)

32.5K 2.6K 46
                                    

💍Happy Reading💍

Naina menguap sesekali kemudian meregangkan otot-otot nya yang terasa pegal lalu melirik Marlina yang tertidur pulas di sampingnya.

Naina melihat jam tangannya lalu menggoyangkan lengan Marlina."Bangun uy!"

Marlina bergumam tidak jelas dan membalikkan badannya membelakangi Naina.

Naina geleng-geleng kepala kemudian membisikkan kata-kata mutiara di telinga Marlina.

"Bangun!! ada setan yang meluk lo." ucap Naina meniru gaya suara hantu yang ia lihat di film.

Marlina seketika membuka matanya cepat lalu beranjak dari duduknya. "ANJIR MANA SETAN?"

Naina terkekeh."Nah bangun kan lo, kebo bener."

Marlina menguap lalu memukul bahu Naina. "Lo ganggu tau, gue lagi mimpiin Dev cium bibir sexoy gue uhhh."

Naina meringis kegelian lalu menggeplak pundak Marlina. "Mimpi lo anti-mainstream."

Marlina menyengir dan melihat ke samping. "Btw sena mana?"

"Gak tau, gue bangun Sena gak ada disini." jawab Naina.

Marlina pun beranjak dari duduknya dan membersihkan bagian wajah nya dengan tisu, mana tahu ada belek kan malu-maluin kalau ketemu doi.

"Gue mau ambil susu jahe dulu deh, doi gak balikin susu jahe gue ck."

Naina mengangguk dan hendak beranjak dari duduknya. "Gue ikut."

"Gak usah nai, lo jagain istana aja dah." ucap Marlina merentangkan tangannya karena merasa pegal.

Naina terkekeh, istana yang dimaksud Marlina adalah tenda mereka. "Btw ntar bilang ke al suruh kesini ya?"

"Sama-sama bucin ternyata, yaudah bye sayang." ucap Marlina mengerlingkan matanya.

Naina akan melempar boneka mini milik Marlina tetapi Marlina sudah berlari keluar tenda, ia geleng-geleng kepala melihat tingkah laku Marlina.

Naina yang merasa lapar pun mengambil dua pop mie di tas ransel kemudian membuka tutup pop mie lalu mengambil termos yang berisi air panas dan menuangkan nya ke dalam cup pop mie.

Sambil menunggu mie matang, Naina beranjak dari tempatnya lalu keluar dari tenda.

Naina menghirup udara segar di pagi hari dan menatap beberapa murid yang sudah beraktivitas seperti sarapan ataupun berolahraga.

Ingin sekali mandi tetapi udara pagi ini sangat dingin, lebih baik nanti saja Naina mandi setelah sarapan.

Naina akan cuci muka saja dengan air di dalam botol yang di ambil di sungai dan membasuh wajahnya setelahnya mengambil tisu untuk mengelap wajahnya.

Naina pun kembali masuk ke tenda lalu meletakkan botol dan tisu tetapi saat sudah membuka tas ransel membuat ia berteriak.

Terdapat kalajengking di dalam tas ranselnya.

Beberapa murid menghampiri tenda Naina karena mendengar teriakkan Naina.

Allegeo yang baru saja tiba bersama Marlina dan teman-teman nya seketika berlari menuju tenda.

Naina sudah gemetaran karena kalajengking itu sembari memilin jaket nya erat-erat.

Allegeo mengumpat dalam hati saat melihat kalajengking yang berada di tas ransel kemudian ia menutup resleting tas ransel dengan cepat.

"Kamu aman, sayang." ucap Allegeo, membawa Naina masuk ke dalam pelukannya.

Allegeo pun menatap tajam semua orang yang melihat dari luar tenda, kenapa tidak ada salah satu dari mereka yang membantu Naina.

Mereka yang ditatap tajam Allegeo seperti itu pun kembali ke tenda nya masing-masing.

Sedangkan Naina hanya diam, membalas pelukan Allegeo erat. Allegeo menghela nafasnya sambil menepuk-nepuk pelan punggung Naina.

"Maaf nai seharusnya gue gak ninggalin lo tadi." ucap Marlina menunduk dibalas anggukan kecil oleh Naina.

Allegeo menatap teman-temannya dan menyuruh mereka untuk keluar dari dalam tenda dahulu dan mereka pun mengangguk tanda setuju.

Niko dan Nathan, wajah keduanya tidak terbaca sekarang. Entah apa yang dipikirkan kedua cowok itu.

Allegeo mengelus punggung Naina dengan penuh kelembutan.

"Are you okay?" tanya Allegeo memastikan Naina baik-baik saja.

Naina mengangguk dan Allegeo pun mengangkat tubuh Naina ke pangkuan nya.

Allegeo mengecup pucuk kepala Naina. "I'm here."

Naina memejamkan matanya perlahan sambil menyenderkan kepalanya ke dada Allegeo.

💍💍💍

Sedangkan di gubuk kosong itu terdapat dua orang yang sedang beradu mulut satu sama lain.

Cowok itu menatap wajah gadis yang berdiri di hadapannya dengan penuh kemarahan.

"Kenapa lo celakain Naina? gue minta bantuan ke lo buat gue bisa jadi pacar dia dengan cara apapun bukan nyakitin dia!!"

"It's your problem David, gue udah bantu lo pas di pesta ulang tahun tapi rencana gue gagal."

Memang benar jika David ingin memiliki Naina saat di pesta ulang tahun dengan cara menaruh obat perangsang ke minuman Naina.

Tetapi harus gagal karena Bian tidak sengaja menyenggol minuman itu saat akan di antar.

"Itu karena lo gak becus!!" ucap David dengan meninggikan suaranya.

Gadis itu melotot marah, ia mendorong tubuh David. "Lo yang gak becus!!"

David berdecak dan balas mendorong gadis itu."Terus kenapa lo juga bunuh Shinta?!"

"Dia gak berguna sama kayak lo, mending gue jalanin rencana gue  sendiri dan gak minta bantuan kalian yang bodoh!"

David melototkan matanya lalu mencekik leher gadis itu. "Lo yang bodoh, gak bisa milikin geo ck rencana yang lo buat selalu gagal."

Gadis itu berusaha melepaskan cengkraman tangan David di leher nya kemudian mengambil pisau di saku celananya.

"Le-lepas atau gue juga bunuh lo?!" ucap gadis itu mengatakan nya susah payah seraya menyodongkan pisau di perut David.

David pun melepaskan cengkraman tangannya di leher gadis itu.

"GILA LO SENA?!" geram David dengan gigi menggertak dan juga mata melotot marah terhadap Sena.

"Hahaha gue emang gila dan cowok pengedar narkoba kayak lo gak bisa nyakitin gue!"

David menggertak gigi-gigi nya kuat dan beranjak pergi dengan kedua tangan mengepal.

Sena melempar asal pisau yang di pegang ke tanah lalu duduk di kursi dan masih dengan dada naik turun karena emosi dengan David.

"Ck kalian cocok, David bodoh dan Naina yang lemah!"

💍💍💍

Istri Figuran Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang