IF(29)

16.4K 610 16
                                    

💍💍💍

Naina memukul dada bidang Allegeo seraya menangis. "Jahat banget kamu ya, kamu tidur diluar gak mau tau!!"

"Gak mau!" Allegeo terdorong ke belakang hanya bisa pasrah.

"Harus mau!"

Naina yang masih sesenggukan pun memeluk wanita yang tengah menatap keduanya. "Maaf ya kak mikir enggak-enggak tadi, kirain Al selingkuh."

Wanita yang di panggil kakak itu pun terkekeh. "Maafin kakak juga ya, pasti kaget ya kamu lihat kakak dateng."

Naina melepaskan pelukannya. "Gimana gak kaget kak.. pokoknya semua salah Al bikin aku ovt."

"Kamu juga gak hafal wajah kak Diya, kan aku udah bilang kak Diya mau kesini. Pas itu aku juga nunjukin pesan dari kak Diya kan."ucap Allegeo membela diri.

"Oh ya? salah aku berarti?" ucap Naina menatap tajam Allegeo sembari menghapus air matanya.

"Kayaknya kakak harus pergi deh."ucap perempuan itu menahan tawa melihat wajah Allegeo yang berusaha membujuk Naina yang merajuk.

"Lo bantuin gue napa?" ucap Allegeo berdecak kesal.

Naina memukul bahu Allegeo. "Gak sopan kamu sama kakak mu."

"Dia mah gak pernah sopan sama aku dek." ucap perempuan itu yang ternyata adalah kakak Allegeo bernama Aldiya.

"Ih dasar laki emang gitu, yuk kak kita ngobrol di kamar.. gak usah ajak yang namanya Geo." ucap Naina yang masih kesal dengan Allegeo.

Allegeo melotot karena ucapan Naina yang memanggilnya Geo. "Nai?"

"Ayo." kata Diya terkekeh melihat tingkah pasangan satu ini, padahal setahunya adiknya selalu cuek jika dengan Naina.

Mungkin ini yang namanya karma dari Allegeo yang dulunya tidak suka kepada Naina malah menjadi raja bucin, sampai-sampai ia yang berada di Australia datang ke Indonesia untuk membantu Naina.

Aldiya Dexter, kakak dari Allegeo yang berprofesi sebagai psikolog. Allegeo meminta bantuan nya untuk kesembuhan Naina.

Ingat saat dirinya menelpon Allegeo saat di kantor polisi, ia sudah sampai ke Indonesia bersama dengan suaminya dan sekarang ia datang kemari seorang diri karena ingin bertemu dengan Allegeo dan Naina tetapi pintu rumah mereka tertutup.

Lalu segera ia menelpon Allegeo yang berada di kantor dan terjadilah salah paham karena Naina sedikit tidak mengenali wajahnya.

Kini Diya dan Naina duduk berhadapan. "Jangan repot-repot gini kak, kakak kan lagi hamil.. Nai takut nyusahin kakak."

"Gapapa dek, kakak ikhlas loh bantuin Nai. Nai harus sembuh ya?"

Naina tersenyum tipis. "Semoga kak, oh iya kenapa kakak sendirian datang kesini?? suami kakak gak ikut?"

"Hehe itu suami kakak ada urusan sama ayah, tapi di anter kok tadi kesini nya."

"Oh gitu okay syukur lah, udah berapa bulan? maaf ya tadi gak ngenalin."

Diya terkekeh. "Santai aja Nai, baru jalan 5 bulan hehe."

Naina menunduk."Maafin Nai karena udah repotin kakak, kakak gak usah aja bantu aku biar Nai ke psikolog lain."

"Hey tatap kakak! siapa yang di repotin? kakak emang lagi hamil tapi kakak masih bisa untuk bantuin kamu."

",dan Al juga percaya sama kakak bisa bantu kamu sembuh, masa kamu gak percaya sama kakak?"

Naina menggelengkan kepalanya merasa tidak enak. "Enggak bukan gitu kak hm aku percaya kok sama kak Diya."

"Bagus, tebak nih bawa apa buat kamu?" ucap Diya mengalihkan pembicaraan dan mengambil kotak kecil di tas nya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 18 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Istri Figuran Where stories live. Discover now