20. Uchiha Sarada

175 18 9
                                    

Rumah terlihat sudah gelap. Sarada mencoba membuka pintu. Ternyata tidak di kunci. Sarada masuk pelan-pelan. Menutup pintu pelan-pelan. Dan, tepat saat perempuan itu membalikkan badannya,lalu utama, seketika menyala. Menampilkan seseorang yang duduk di sofa yang sedang santai dengan hpnya.

"Cewek apaan Lo,baru pulang jam segini??ngelonte,Lo!?!"

Sarada tidak menyahuti ucapan laki-laki itu. Dia langsung masuk ke dalam rumah.

Praakkk!!!

"Gue suami Lo!!!yang sopan!!!"Boruto melemparkan hpnya,dan tepat mengenai punggung perempuan itu.

Sarada berhenti melangkah. Perempuan itu bahkan tidak merasa kesakitan sedikitpun. Gadis itu membalikkan badannya. Mengambil hp yang terjatuh di dekatnya itu.

Praakkk!!!

Sarada membanting keras hp itu.

"Heh!!!apa-apaan sih Lo!!!?!"Boruto mencoba memelankan suaranya. Karena tidak mau ibu dan adeknya melihat mereka.

"Lo yang apa-apaan!!!emang pantes,suami ngomong gitu ke istrinya!?!"

"Emang nyatanya, 'kan??? perempuan apaan,jam dua belas malem,baru pulang!!"

"Gue pulang malem,bukan berarti gue ngelonte,cuk!! sorry gue bukan pacar Lo,yang kerjaannya lenggak-lenggok pakek baju kurang bahan and kekecilan"ucapan itu langsung lolos keluar dari mulut Sarada,tanpa Sarada bisa kontrol.

"Jaga mulut Lo!!"

"Lo yang jaga mulut Lo!!!Lo duluan yang olok-olok gue!!Lo bukan Boruto sahabat gue yang gue kenal!!!"

"Nggak terima Lo?!?!!"

"Jadi gini ya,ternya,sifat Lo. Baru tau,gue. Nggak nyangka banget"

"Gue juga baru tau,kalo kedok asli Lo gini. Rapet banget Lo nutupin"

"Gue nggak pernah nutupin apapun!!yang Lo tau,ya itu yang aslinya!!!Lo nya aja yang baru nyadar kalo gue orang yang kek gini. Gue sadar,dari dulu,gue keras. Oke—simpelnya gini,kalo Lo nyenggol duluan ye gue bacok. Gue kalo nggak di gara-gara in duluan sama orang,ye gue juga nggak akan gara-gara in. Lo akur sama gue,gue juga akur sama Lo,Lo ngajak gue war serius,gue juga siap!!!"kepala Sarada mulai sakit. Gadis itu langsung pergi masuk begitu saja setelah berbicara.

Brakk!!!

Sarada membanting pintu kamar dengan keras. Entah ini kamar siapa yang dia masuki,dia tidak perduli. Gadis itu belum melakukan perpindahan untuk barang-barangnya.

Sarada memegangi kepalanya yang semakin sakit.

"Eesshh"gadis itu mendesis. Sudah tak kuat lagi berjalan, perempuan itu duduk dan bersandar di belakang pintu.

"Aar—"Sarada rasanya ingin berteriak. Tapi gadis itu menelan kembali suaranya. Dia sadar,ini bukan tempat yang tepat untuk melampiaskan sakitnya.

Perempuan itu merogoh saku dalam jaketnya. Mengeluarkan beberapa butir pil obat yang selalu dia bawa jika kemana-mana. Karena perempuan itu tau, sakitnya bisa kambuh kapan saja dan di mana saja.

Dengan gemetar tangan kanan itu memasukkan pil-pil itu ke dalam mulutnya—innalillah!!!Sarada lupa dengan air!!!Matanya melihat sekitar sambil menahan rasa pahit obat-obat itu. Tidak ada air di sini?!kamar apa ini??di kontraknya saja air selalu tersedia di manapun,kamar,kamar mandi,dapur,ruang tamu.

Gadis itu mencoba berdiri dengan tangannya yang menopang di pintu. Dengan tergesa membuka pintu,Lalu dirinya berlari cepat ke arah dapur dengan sempoyongan.

Membuka kulkas dengan kasar,mengambil sebotol air,lalu meminumnya dengan rakus untuk segera menghilangkan rasa pahit obat-obat itu. Tidak peduli kondisi dapur yang gelap dan hanya di terangi lampu hias. Gadis itu terduduk lemas dengan bersandar pada pintu kulkas. Sakit masih mendera kepalanya. Obat itu belum bereaksi.

Uchiha SaradaWhere stories live. Discover now