55. Uchiha Sarada

164 15 17
                                    

Apapun yang terjadi, anakku harus selamat dengan sehat

Uchiha Sarada

_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_


Perempuan itu terlarut dalam pikirannya sendiri. Termenung dengan pikirannya sendiri. Apapun yang terjadi Sarada tidak akan membiarkan anaknya dalam bahaya. Tidak akan pernah.

"Ayy"Boruto merebahkan kepalanya di atas paha Sarada. Malam ini pasutri itu tidak ada aktivitas apapun. Sarada hanya sedang membaca novel yang sebenarnya hanya dia tatap dengan tatapan kosong.

"Hm??"Sarada tersadar dan menunduk menatap laki-laki itu.

"Nggak ada pengen apa-apa lagi??"keduanya saling tatap. Sarada hanya menggeleng.

"Kira-kira anak kita cowok apa cewek ya??kamu pengennya apa??"Boruto mengelus dan menciumi perutnya yang sudah agak membuncit.

"Bebas aja sih. Tapi kalooo ke yang lebih pengen sih,,, pengen punya anak pertama cowok"Sarada mengelus rambut kuningnya.

"Kenapa??"Boruto mendongak menatapnya. Sarada mengedikkan bahunya"entah. Pengen aja"

Sarada merasakan tangan Boruto merayap masuk ke dalam baju yang dia pakai. Sarada harus mulai terbiasa. Mulai dari mengelus lembut punggungnya, beralih pada perutnya,dan sekarang merangkap naik. Sarada memejamkan matanya saat merasakan sensasi itu. Semoga DID nya tidak kembali keluar. Sarada akan berusaha melawan hingga menang. Dia tidak mau bersembunyi lagi. Biarlah Sasi berada dalam dunia kehidupannya sendiri.

Tiba-tiba Boruto bangkit"boleh??"tatapan mata biru itu sudah di penuhi kabut gairah.

Mata keduanya bertubrukan. Menatap dalam satu sama lain. Mengunci atensi hanya pada satu sama lain. Dengan kaku-kaku Sarada mengangguk pelan.

Tanpa aba-aba Boruto langsung menyambar bibir ranumnya. Sarada hanya bisa terdiam kaku. Tidak mendapat respon"balaslah pelan-pelan saja. Akan aku bimbing dengan caraku"bisikan itu langsung membuat Sarada tersadar. Perlahan dengan kaku,bibir Sarada melakukan sesuai perintah suaminya. Boruto benar-benar menuntunnya perlahan.

Cumbuan laki-laki itu mulai beranjak turun bertahap dan perlahan-lahan. Mulai dari bibir,dagu,rahang dan sekarang leher seputih susu. Boruto bisa merasakan keringat bercucuran dari tubuh istrinya. Sarada masih tegang.

"Rileks baby. Lawan traumamu dan menangkan. Jangan pikirkan apapun. Hanya ada cinta. Aku akan memberikanmu kelembutan yang lebih istimewa pada malam ini. Kamu hanya perlu tenang dan menikmati semua perlakuanku. Aku yakin,kamu bisa melawan traumamu itu"berbisik sensual,lalu menggigit serta menjilat daun telinga yang sudah memerah pekat.

Dengan perlahan melepaskan semua penutup. Boruto terus-menerus melakukan aksinya hingga membuat Sarada merasakan sesuatu.

Laki-laki itu melihat ekspresi Sarada yang terlihat menahan sesuatu"keluarkan. Jangan di tahan. Biarkan dirimu merasakan lega dengan penuh kenikmatan"bisiknya lagi.

Mulut Sarada terbuka dengan sebuah desahan yang lolos keluar dari sana. Napasnya tersengal dengan dada yang naik turun.

Laki-laki itu tersenyum. Memposisikan dirinya di antara kedua belah kaki jenjang Sarada. Mengungkung perempuan itu yang sedang tersengal-sengal.

"Menangkan pertarungan ini. Tenangkan dirimu. Aku mencintaimu"Boruto berbisik tepat di hadapannya. Napas hangat itu selalu menerpa setiap inci tubuh Sarada.

"Siap??"pertanyaan pertama belum mendapatkan jawaban.

"Siap??"Boruto kembali bertanya untuk meyakinkan. Sarada mengangguk perlahan.

Uchiha SaradaDonde viven las historias. Descúbrelo ahora