39. Uchiha Sarada

180 24 17
                                    

Untuk Sasi,,,yang beberapa hari lalu menggantikan diriku,,, terimakasih◉⁠‿⁠◉
Yang aku tau,, seorang Sasi itu gadis kuat, sebagai contoh, buktinya, setelah dia tau kejadian mengerikan itu terjadi,dia masih bisa tersenyum di hadapan dunia,dia masih sanggup memberi maaf pada bajingan kuning itu,dan aku tau itu sangat berat. Tapi Sasi kuat menyembunyikannya sendirian.
Sedangkan diriku??semua orang hanya tidak tau,jika aku sedang berusaha mati-matian untuk melawan ketakutan itu. Semua orang tidak pernah tau,ketika aku baru terbangun tadi, depersi terngiang-ngiang oleh tragedi yang bagiku cukup menjijikan untukku. Dan mungkin,,,nantinya,aku akan memerlukan beberapa pil hanya untuk sekedar agar dapat memejamkan mata di malam hari. Dan meskipun begitu, setidaknya di saat mentari muncul,aku bisa sedikit menikmati dunia yang penuh tipu-tipu ini. Aku bisa terlihat jika sedang baik-baik saja di mata semua orang. Dan sekarang aku memutuskan untuk mencoba bisa percaya dengan omongan laki-laki bangsat itu,meski jujur saja, rasanya sangat sesak dan cukup sulit. Setidaknya jika bukan demi Boruto sendiri,aku melakukannya demi menghargai kedua mertuaku yang menjodohkan kami.

Uchiha Sarada

_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_

"Si"yang di panggil langsung menoleh.

"Iya??"

"Sarada itu,,,, orangnya gimana sih???"Saat ini dia orang itu sedang duduk santai di taman belakang mansion.

"Sarada ya??"gadis itu berekspresi seperti sedang berpikir"di balik karakter keras Sarada,itu,,,,ada kerapuhan yang tersembunyi. Di balik dirinya yang di mata dunia terlihat antagonis,ada perasaan hancur yang terus-menerus terluka. Kamu hanya tau topeng keras Sarada,kamu tidak tau wajah aslinya. Ada sesuatu tersembunyi di balik gadis baik itu"

"Tersembunyi??"Boruto mengernyit penasaran.

Sasi tersenyum"Sasi nggak akan beritahu Boruto,karena Sasi nggak berhak untuk itu. Sarada yang berhak untuk memberitahu Boruto tentang semuanya. Nanti, Kalau Sarada muncul,Boruto tanya saja sendiri"

Boruto tidak membalas apapun. Laki-laki itu terdiam dengan pandangan lurus ke depan. Saat mengingat masa kelam itu,dia sadar,sudah menyakiti Sarada. Sebenarnya dia juga tidak ingin menyakiti gadis baik itu,saat dirinya menyakiti Sarada,juga timbul setitik rasa sakit,di relung hatinya. Mengingat pertemuan baik mereka hingga bisa menjadi sahabat. Tapi bagaimana lagi?? keadaan memaksa, hatinya masih tidak terima jika Sarada lah yang menjadi istrinya, bukan wanita yang dia cintai saat ini. Namun harus bagaimana lagi??walau sekeras apapun kita memaksa,tapi ketika sang pencipta tidak berkehendak,maka apa yang bisa kita lakukan??

Boruto berpasrah. Dia akan berusaha untuk menerima Sarada dan segalanya. Dia tidak mau menjadi bajingan yang lebih brengsek lagi. Dia akan berusaha. Dan untuk Sumire,,,, entahlah. Dia berat meninggalkan gadis itu, tapi di samping status nya dengan Sarada,,,, dinding pembatas Boruto dengan Sumire tidak akan bisa di tembus, kecuali ada yang berpindah keyakinan antara salah satunya. Dari sebelum-sebelumnya Boruto juga memikirkan hal ini. Dia terlihat jahat bukan berarti hatinya baik-baik saja,di balik kekasarannya,ada hati dengan luka perih yang masih menganga.

"Si, sekali lagi,maaf ya,kalo gue udah nyakitin Lo juga"Lazuardi nya menatap penuh rasa bersalah pada gadis lugu yang duduk di sampingnya itu.

Sasi balas tersenyum padanya. Gadis itu mengangguk lucu"iya Sasi udah maafin Boruto kok"

Lazuardi itu menatap lekat tidak beralih sedikitpun dari perempuan di sampingnya. Sarada versi lugu seperti ini,lucu sekali. Tapi ingatkan dia sekali lagi,yang di depannya ini bukanlah jiwa Sarada,ini Sasi!!

Uchiha SaradaWhere stories live. Discover now