25. Uchiha Sarada

157 24 13
                                    

Kamu itu toxic,dan aku itu munafik
Kamu yang selalu memberi luka dan aku yang sok kuat menyembunyikan sakitnya
Kamu tak pernah tau keadaanku
dan aku juga,tidak berniat untuk menyuarakannya di telingamu.
Dan,,,,,semua perlakuanmu yang kamu layang kepadaku, membuatku semakin yakin untuk memilih tidak bertahan dan mati secara perlahan.

_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_

Brak!!!!

Sarada yang baru keluar dari kamar mandi,terlonjak kaget mendengar pintu kamar yang di buka secara kasar. Hampir saja handuknya melorot,untung tangannya cekatan dan langsung memegang erat ujung handuk yang di pakainya. Dia menatap sang pelaku yang kini berdiri di ambang pintu.

"Lo apa-apaan sih Bor?!"Sarada menatapnya nyalang.

Boruto menutup pintu dengan kasar dan mendekati Sarada.

"Lo yang apa-apaan!!!punya suami,tapi kok pulang sama laki-laki lain"sinisnya.

"Emangnya Lo, ngakuin,kalo lo suami gue??"tantang Sarada.

"Gue emang suami Lo"dia menekankan ucapnya. Laki-laki itu terus mendekati istrinya hingga Sarada beranjak mundur perlahan langkah demi langkah.

"Heh!!!mundur!!!"Sarada menodongkan jari telunjuknya tepat di depan wajah tampan suaminya. Tapi Boruto tetap tak gentar dan terus melangkah mendekatinya.

"Lo mau apa sih anjing!!!"posisi Sarada sudah mentok menabrak pintu kamar mandi. Jika dia mundur selangkah lagi,maka dirinya akan terjungkal ke dalam kamar mandi. Kedua tangannya berada di dada bidang laki-laki itu guna menahan agar tidak lagi mendekatinya.

"Berani,Lo,deket cowok laen,gue hamilin Lo!!"Boruto berbisik penuh penekanan tepat di telinga Sarada.

Sarad menyeringai. Dia menatap tepat di mata samudra itu"apa hak Lo??"kekehnya santai.

"Gue suami Lo!!!gue berhak ngendaliin Lo"

"Emang lo bisa??"tantangnya.

"Pegang handuk Lo erat-erat, sebelum tangan gue yang pelorotin"Boruto menyeringai. Menatap tubuh Sarada dari bawah ke atas.

"Lo,aja,bisa sama si Sumire, selingkuh. Kenapa gue nggak bisa,sama Kagura?? padahal gue sama dia,juga,nggak ada hubungan spesial apa-apa!!"Sarada sama sekali tak terpengaruh dengan ancaman Boruto. Dia tetap maju menantang.

"Lo-!!!"satu tangan Boruto bertumpu di dinding sebelah pintu,dan mengungkung Sarada. Wajahnya semakin dekat dengan wajah gadis itu yang hanya sebatas dada bidangnya.

"Aa~pa??"Sarada malah dengan berani menatapnya.

"Gue suami Lo,Sarada,dan gue bisa lakuin apapun ke elo"suara Boruto terdengar lebih berat dari biasanya di telinga Sarada.

"Buktinya mana sayank??"satu tangan Sarada membelai lembut rahang tegas laki-laki itu"Lo aja nggak pernah romantis ke gue. Romantisnya malah ke pacar Lo itu"suaranya mengalun lembut,tapi penuh sindiran.

"Lo mau bukti??apa kalo gue buktiin,Lo nggak bakal deket-deket cowok lain??"

"Ya tergantung. Kalo Lo masih selingkuh sama Sumire,ya gue bebas dong"balas Sarada.

Boruto meninju tembok di samping Sarada hingga tangannya berdarah. Tapi dia tidak peduli"Lo bisa nggak sih,nggak usah nyangkutin Sumire di sini?!!dia nggak ada sangkut-pautnya di masalah ini!!"

"Nggak ada sangkut-pautnya?!!"Sarada membuang muka dan terkekeh sarkas. Di kembali menatap laki-laki itu,dan menampilkan wajah datarnya"dia selingkuhan Lo Bor!!Lo bahkan secara terang-terangan pacaran sama dia,di depan istri Lo sendiri!!dan itu masih Lo bilang,dia,nggak ada hubungannya sama semua ini?!!goblok banget Lo!!mikir,Bor!!mikir!!!"dengan berani jari Sarada mengetuk dahi laki-laki itu.

Emosi Boruto memuncak. Tangannya yang penuh darah itu, terangkat hendak memukul Sarada. Tapi belum sempat tangan itu mendarat di pipi mulus sang gadis,dia berhenti dan hanya melayang di udara. Seketika ingatan laki-laki itu memutar memori,di mana Hinata lah yang berada di posisi Sarada,dan Saat itu juga,Naruto memukulnya.

Sarada yang melihat itu hanya diam,tidak terpancar ketakutan sedikitpun di manik matanya. Gadis itu memilih mundur perlahan. Dan dengan tiba-tiba masuk ke kamar mandi,lalu segera mengunci pintu dari dalam saat tau Boruto mencoba menahan pintu untuk tidak tertutup.

"Sialan!!"

Sarada luruh di balik pintu putih itu. Kristal-kristal bening terjatuh dari ujung matanya. Gadis itu menangis dalam diam.

Mungkin,,,di depan orang lain, rapuhnya tak akan terlihat,tapi,,,bila dia seorang diri,,, pertahanannya hancur patah luluh lantak tak berbentuk.

Seketika sakit Kembali mendera kepalanya. Darah segar Kembali mengucur dari kedua lubang hidungnya. Sarada sudah tidak peduli dengan keadaannya.

Gadis itu tersenyum smirk"Bagus. Kejadian ini menambah daftar alasan gue buat benar-benar memilih nggak bertahan di dunia ini"

~UCHIHA SARADA~

Sedangkan di sisi lain,,,seorang wanita tengah meringkuk rapuh di atas ranjangnya. Menangis di tengah sunyinya malam yang dingin sebab hembusan angin.

"Naru,,,,aku kedinginan. Merindukan,pelukmu yang dulu sekejap sempat aku rasakan,sebelum kamu memilih dunia luar sebagai tempat singgah mu,hingga kamu tega meninggalkanku, bersama anak-anak kita"

"Naru,,,sebegitu besar kamu mencintaiku,hingga kamu rela membuatku membencimu,agar aku tak merasa kehilangan,saat kamu benar-benar pergi untuk selamanya"

"Rasanya,,,,cintaku tak sebanding dengan cintamu"

"Maaf jika dulu,aku tidak percaya kepadamu,dan benar-benar terlena akan sandiwara yang kamu mainkan"

"Maaf jika dulu aku pernah membencimu"

"Aku mencintaimu. Aku merindukanmu. Aku sangat ingin bersamamu. Tapi,aku tau,kamu lebih menginginkan aku berada di sini. Membimbing anak-anak kita. Melihat pertumbuhan mereka. Lalu menjadi saksi perjalanan kisah hidupnya"

"Datanglah lah ke mimpiku,sayank. Jika perlu datangi aku setiap hari lewat mimpi. Maka mimpi terburukku sekalipun,akan menjadi indah jika kamu turut hadir di dalamnya"

Dengan linangan air mata, Hinata menutup perlahan matanya,dengan harapan tinggi,akan di temui sang suami di dalam mimpi.

TBC

Hai!!!

Vote dan komennya dong!!nggak boleh medit!!nanti kuburannya sempit!!

Tolong juga share cerita ini ke teman-teman kalian!!!







Uchiha SaradaWhere stories live. Discover now