10 | Cute Girl Dua

795 130 6
                                    

H A I !👋

─ H A P P Y R E A D I N G ─

⚝⚝⚝

INI BUAT KAMU YANG SECARA SUKARELA MAU VOTE DAN KOMENT!💐

***

Ditengah gelapnya malam, Kaizer bersiul sambil melakukan push lalu up. Dia menoleh, menatap wajah dewasa yang sangat cantik itu. Beliau tersenyum lembut, menghampiri Kaizer sembari membawa nampan yang diatasnya terdapat susu vanila kesukaan Putra tampannya itu.

"Adek, ayo minum susu dulu."

Cowok dengan keringat membasahi tubuhnya itu mencebik sebal, "Adek udah gede, Buna!! Udah enggak perlu minum susu,"

Buna Anara tertawa, "Masa? Tapi buat Buna, Adek itu tetap bayi menggemaskannya Buna!"

"Buna!!!!"

Keduanya tertawa lepas, menciptakan senyum bahagia dari wajah seorang pria dewasa yang memiliki kemiripan 99 persen dengan wajah raga Leon. Dia, Ayah Gama. Berjalan menghampiri kedua cintanya, mengecup kening sang istri lalu beralih mengacak-ngacak rambut basah oleh keringat Putranya.

Melihat siapa yang datang, tawa Kaizer lenyap, begitupun dengan binar senangnya. Dia mendadak dirundung rasa ingin mencabik-cabik Ayah Gama saat mengingat, jika pria pecundang itu memiliki Khairiah sebagai istri keduanya. Madu dari Buna kesayangannya.

Berbeda dengan Buna Anara yang tersenyum manis, wanita dewasa itu mencium punggung tangan suaminya. "Kamu pulang kok enggak ngabarin aku dulu? Kan aku bisa jemput kamu di dermaga,"

Dalam hati, Kaizer menggerutu sebal. Jangan jemput di dermaga, tapi jemput dirumah selingkuhannya. Udah pasti si tua bangka itu ada disana!! Batinnya dengan tampang yang mulai melunak.

Dia harus bisa mengambil peran dengan sempurna, bukan sekarang waktunya Buna Anara tahu tentang kebrengsekan Ayah Gama. Karena sekarang bukanlah waktu yang tepat, mengapa? Because, Kaizer belum menemukan titik terang yang sebenarnya. Apa alasan Ayah Gama menikah lagi.

Jelas, Kaizer bukanlah Leon yang bersikap tanpa mencari tahu lebih dahulu. Dia akan menelusuri hingga ke akar, mengapa Buna Anara yang sempurna bisa diselingkuhi. Sontak, Kaizer berdiri dari posisi push nya, dia pun memeluk pinggang Buna nya. Menyentak kasar tangan Ayah Gama yang berniat memeluk Buna nya.

"Kuman jauh-jauh sana!"

Buna Anara tertawa, kedua tampannya itu memang tidak pernah akur jika bertemu. Tapi hal itulah yang membuat Buna Anara selalu merindukan suasana rumah yang hangat dan ramai. Dia sebenarnya enggan melanjutkan pekerjaan nya, tapi masih banyak orang yang perlu dibiayai olehnya.

Iya, tahu. Ayah Gama juga bisa memberikan apapun yang Buna Anara mau, tapi Buna Anara segan. Dia selalu mengirimkan uang lebih dari 50 miliar setiap bulan kebanyak yayasan terkhusus untuk membantu mereka yang hidupnya selalu kekurangan dari banyak hal, mana mungkin dia meminta uang sebanyak itu setiap bulan pada Ayah Gama?

Karena dari kecil, Buna Anara di didik keras dan diharuskan untuk mandiri. Dia juga diajarkan untuk selalu sabar, jika ingin sesuatu, Buna Anara harus melakukan beberapa hal. Seperti membantu Ibunya masak dan akan diberi hadiah saat hari raya tiba. Buna Anara adalah cerminan wanita karir yang sempurna.

Dia tak gagal menjadi seorang Ibu, tak gagal juga menjadi seorang istri. Tapi Ayah Gama yang tak pernah puas, tetap mencari wanita lain diluar sana. Sialan!

***

Usai menemani Putra tampannya yang manja itu tidur, Buna Anara pun berlalu menuju kamarnya. Dia tersenyum, mengambil alih handuk kecil yang Ayah Gama gunakan untuk mengeringkan rambut. Menggosok nya lembut, membuat Ayah Gama langsung melingkarkan kedua tangannya dipinggang ramping sang istri.

Jika dibedakan dari banyak hal, Buna Anara jauh lebih unggul dari Khairiah. Buna Anara itu sangat cantik, tidak ada satupun kerutan diwajahnya yang menunjukkan berapa usianya, kulitnya halus dan kencang karena Buna Anara rajin olahraga, dia juga kaya dengan banyak bisnis yang bertebaran, dan jangan lupakan, tentang kepribadian nya.

Buna Anara sangat pandai bersikap, dia akan menjadi tegas, lembut, dan manja tepat pada bagian waktunya masing-masing. Buna Anara juga sangat jago dalam memanjakan Ayah Gama, membuat Ayah Gama ingin terus berdekatan dengan istrinya itu. Tapi alasan mengapa Ayah Gama menikah lagi, masih menjadi misteri yang belum terpecahkan.

"Tumben banget kamu pulang enggak bilang sama aku dulu," Buna Anara mengusap sisa air dipelipis Ayah Gama dengan jemarinya.

Membuat Ayah Gama langsung mengecup keningnya, "Aku mau kasih kamu kejutan, makanya enggak bilang."

Buna Anara hanya tersenyum sekilas, dia pun menyimpan kembali handuk pada tempatnya. Membiarkan Ayah Gama dibalkon, dia pun duduk ditepi ranjang hingga dering ponsel terdengar menganggu. Buna Anara menoleh, wajahnya berubah datar seketika.

Sekretaris is calling...

Buna Anara melirik Ayah Gama sebentar, dia pun menerima panggilan itu tanpa basa-basi lagi. "Mas, kamu dimana? Kok enggak ngabarin aku sih? Aku kangen tau!!"

Satu alis Buna Anara terangkat, dia kembali membaca nama penelepon untuk memastikan ulang. "Mas? Kamu kok enggak jawab aku sih?! Kamu lagi ngapain?! Jangan bilang, kamu lagi selingkuh?!"

"Bitch,"

Tutt.

Prankk!

Buna Anara menatap datar ponsel Ayah Gama yang telah hancur berkeping-keping, juga mengabaikan keterkejutan Ayah Gama. Setelah itu, Buna Anara melangkah pergi. "Anara! Apa yang kamu lakukan? Lancang!"

Tatapannya yang datar tanpa binar, menerdiamkan Ayah Gama yang kini terpaku. "Kamu salah jika ingin mempermainkan ku, sialan!"

Wajah Ayah Gama memucat, membuat senyum kemenangan terbit diwajah tampan Kaizer. Cowok itu berlari sambil melepas kartu yang tadi dia gunakan untuk menelepon nomor Ayah Gama. Di kamarnya, Kaizer tertawa terbahak-bahak. Ketika Ayah Gama mandi dan Buna Anara tengah membuatkannya susu, Kaizer mempergunakan kesempatan itu.

Dia memasukan nomor barunya dengan nama sekretaris diponsel Ayahnya itu, menggunakan rekaman suara salah seorang maid baru yang dia bayar untuk menjadi selingkuhan Ayah Gama yang tengah merajuk lalu menelepon. Karena Kaizer tahu, Khairiah tak akan pernah menghubungi Ayah Gama lebih dahulu ketika pria itu tengah bekerja.

Dengan alasan, takut mengganggu konsentrasi Ayah Gama dalam bekerja, padahal takut jika Buna Anara tahu. Maka kedatangan Buna Anara ke kamarnya, disambut Kaizer dengan wajah bingung padahal dalam hati tengah kesenangan. Dia berhasil menunjukkan permainan pertamanya.

Tanda permusuhannya pada Ayah Gama.

"Udah, Buna cerai aja dari Ayah."

Takk!

Dengan gemas, Buna Anara menepuk bibir putranya. Dia menggeleng pelan, "Bicara apa Adek? Sembarangan aja!"

Kaizer mencebik, dia memeluk Buna Anara, menyembunyikan wajahnya diceruk leher Buna Anara. "Buna sedih gini, pasti gara-gara Ayah kan?"

"Kok Adek belum tidur? Kayaknya tadi udah tidur deh," Buna Anara langsung mengalihkan pembicaraan, membuat Kaizer mengerutkan keningnya.

Apakah Buna Anara berniat menutupi dari dirinya? Kaizer bingung, untuk apa Buna Anara menutupi kejadian tadi darinya yang padahal dirinya pun sudah tahu, karena itu kerjaannya. Tapi jika itu kemauan Buna Anara, Kaizer akan mengikuti alur. Dia tak boleh bertindak gegabah yang hanya merugikan.

"Karena Adek takut Buna dihamilin sama Ayah, makanya belum tidur!"

***

Couple Intuitive [Hiatus]Where stories live. Discover now