21 | Couple Intuitive

614 88 11
                                    

H A I !👋

─ H A P P Y R E A D I N G ─

⚝⚝⚝

INI BUAT KAMU YANG SECARA SUKARELA MAU VOTE DAN KOMENT!💐

***

Kening Kaizer berkerut, "Tuh cewek siapa ya?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kening Kaizer berkerut, "Tuh cewek siapa ya?"

Sebuah penampakan foto mesra dua orang manusia berbeda gender yang tersemat indah dalam album foto di ponsel Leon, langsung menarik perhatian Kaizer yang kini sibuk menerka. Apakah ingatannya mengenai Jane sang tokoh utama dalam kisah percintaan Leon itu salah?

Cewek di foto itu jelas bukan Jane, karena meski baru bertemu beberapa kali, Kaizer bisa mengenali Jane dari sisi samping. "Leon punya pacar?"

Jika pun cowok yang raganya dia pakai ini memiliki pasangan, harusnya, Kaizer tahu. Tapi di memori yang raga ini berikan, tak ada penampakan seorang wanita pun yang berarti untuk Leon kecuali Jane dan Bunanya. Kaizer terdiam cukup lama, sampai akhirnya, dia kembali menemukan sebuah foto di album ponsel itu.

 Kaizer terdiam cukup lama, sampai akhirnya, dia kembali menemukan sebuah foto di album ponsel itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Doyan banget cium,"

Agak tidak berkaca ya Kaizer, karena dia sendiri pun, begitu suka mencium Xia Mei. Tcih! Apalagi dengan foto itu yang juga tak menampakan wajah si perempuan. Semakin pusing lah Kaizer dengan semua tebakan di kepalanya. "Nikahin aja sana Ibu kamu! Karena aku dan Ibu kamu itu jelas berbeda!!"

Matanya mengerjab, ada suara perempuan yang berputar di kepalanya lagi. Ini suara... "Jade?!"

Teriakan Kaizer mengundang Buna Anara yang kini datang tergesa-gesa, wanita cantik dengan pakaian formalnya itu menghampiri sang anak lengkap dengan raut wajah paniknya. "Adek! Kenapa, Nak? Tolong jangan buat Buna khawatir,"

Melihat wajah Bunanya, Kaizer jadi merasa bersalah. Cowok itu menutup layar ponselnya, berlari memeluk erat Bunanya. "Buna, Adek pusing."

Ibu mana yang tidak khawatir saat mendengar keluhan anak kesayangannya? Buna Anara pun luluh, wanita yang sudah berusia hampir kepala 4 itu mengajak Kaizer untuk berbaring di ranjang. Melupakan sejenak rapat pentingnya di perusahaan, Buna Anara meminta Kaizer untuk berbaring dengan dirinya yang duduk di pinggir.

Mengulurkan tangan, mengusap lembut rambut putranya yang berantakan. "Adek pusing mikirin apa sih?"

Nada suaranya sangat lembut yang lagi-lagi membuat Kaizer berpikir, kenapa Ayah Gama tega menyelingkuhi Bunanya? Dia pun menolehkan kepalanya  ke arah Buna Anara namun masih dengan posisi telungkup nya. "Buna, Adek mau telepon Ayah."

Bibir Buna Anara berkedut menahan senyum, meskipun suami dan anaknya tidak pernah akur kalau bertemu, tapi Buna Anara tahu, bahwa keduanya saling menyayangi dan merindukan satu sama lain saat berjauhan. "Oke, sebentar."

Tak butuh waktu lama untuk menunggu, panggilan langsung di terima oleh Ayah Gama. "Halo, kenapa Buna?"

Buna memberikan ponselnya pada Kaizer tapi Kaizer lebih memilih untuk menekan pengeras suara agar Bunanya juga bisa mendengar suara Ayah Gama. "Ayah, ini Kai."

"Kai? Ada apa, Nak?"

Seperti layaknya anak kecil yang meminta izin, Kaizer menatap Buna Anara yang mengangguk. "Adek ingin pergi liburan sama Ayah dan Buna, ayo kita pergi ke Napoli."

Untuk sementara waktu, Kaizer harus menekan sedikit ego nya yang melebihi ketinggian menara Eiffel. Dia ingin melihat, sebesar apa rasa sayang Ayah Gama pada dirinya sedangkan Kaizer tahu kalau di sana, Ayah Gama pasti tengah bersama dengan Khairiah, entah sedang melakukan apa tapi yang pasti, melakukan hal yang dibenci Buna Anara.

Benar saja apa yang Kaizer pikirkan, karena di sebrang sana, Ayah Gama terdiam sebentar. "Ayah akan pulang sekarang, bersiaplah dengan Buna, agar besok, kita bisa langsung berangkat ke Napoli."

Jujur, meskipun Ayah Gama tengah bersama Khairiah, dia akan tetap memilih anaknya. Kaizer atau Leon adalah darah dagingnya, anak yang kelahirannya begitu dia nanti dan harapkan. Mana mungkin dirinya tega menolak permintaan sederhana anaknya? Karena biasanya, mereka akan selalu bertengkar ketika bertemu.

Dan saling merindukan saat jauh, ya, itulah uniknya hubungan antara Ayah Gama dan Kaizer atau Leon. Begitu pula dengan Kaizer yang sedikit terkejut, dia kira, Ayah akan menolak ajakan nya tapi ternyata tidak. Ayah tetap mengiyakan permintaannya meskipun dia tengah bersama Khairiah.

Kalau begini, Kaizer jadi punya rencana lain.

Ayah adalah sosok pahlawan anaknya yang nyata, Ayah Gama tidak gagal menjadi Ayah untuk Leon, Kaizer tahu betul hal itu. "Adek buat susah Ayah enggak?"

Sembari mendengarkan obrolan anak dan suaminya, jemari Buna bergerak mengusap lembut rambut hitam anaknya. "Enggak dong, apa pun akan Ayah lakukan jika Adek yang meminta."

"Termasuk untuk tidak kasih Adek, Adik?"

Tak tertahankan, diseberang sana, Ayah Gama tertawa. "Kenapa enggak mau punya Adik? Padahal seru loh punya Adik, ada yang di buat menangis."

Gemas sekali rasanya, melihat obrolan anak dan suaminya yang terdengar sangat akur padahal jika bertemu secara langsung, keduanya akan langsung berperang, tidak ada kata tenang jika mereka berdua sudah bersitatap. "Enggak mau, Adik merepotkan."

Buna Anara pun ikut terkekeh, dia menepuk pelan bibir anaknya yang bicara sembarangan. "Tidak ada manusia yang merepotkan, jangan bicara seperti itu Adek."

Suara istrinya sangatlah lembut, Ayah jadi ingin pulang detik ini juga. Dia pun mengangguk, "Ayah bersiap dulu. Nanti jemput Ayah di dermaga ya,"

"Oke!"

Setelah panggilan terputus, Kaizer mendekati Bunanya. "Buna, Adek beberapa hari ini selalu mimpi buruk."

Kaizer rasa, dia tak perlu menyembunyikan apa pun dari Buna, dia harus menceritakan apa pun itu termasuk suara Jade yang selalu menganggu dirinya. "Mimpi apa, sayang? Coba cerita sama Buna,"

Buna Anara benar-benar mengabaikan panggilan telepon dari sekretaris nya yang ingin menyampaikan, jika sebentar lagi, rapat akan dimulai. "Selalu ada suara perempuan tapi Adek enggak tahu siapa dia,"

"Hm? Adek ingat dia ada sebut nama atau enggak?" Tanya Buna sembari mengusap kening Kaizer yang sesekali berkerut.

Cowok itu mengangguk, "Jade. Jade Anderson, siapa dia Buna?"

Melihat ke terdiaman Buna, Kaizer sedikit was-was. "Adek lupa?"

"Lupa apa?"

Melihat Buna Anara yang ragu untuk bicara, detak jantung Kaizer semakin cepat berdebar. "Ambil buku bersampul biru muda di ruang baca, Adek akan tahu semua jawabannya di sana."

Buna mengecup kening anaknya cukup lama, "Buna ada rapat penting di perusahaan. Nanti setelah Adek tahu, jangan lupa hubungi Buna. Adek peluk Buna aja,"

Rasa waspada kian menjalar, tapi Kaizer mengangguk saja. Membiarkan Buna Anara pergi ke perusahaan. Kini tinggallah dirinya seorang diri, berpikir menerawang dengan banyak dugaan. Apakah Jade itu kekasih Javier terus berselingkuh dengan Leon? Atau Jade yang malah selingkuh dengan Javier sampai punya anak?

Gila! Kaizer menatap horor figura fotonya bersama dengan seorang anak kecil perempuan, jangan-jangan, Leon dan Jade itu sahabat kecil? Seperti kisah klasik, Leon jatuh cinta pada sahabatnya hingga remaja, Jade malah berpacaran dengan Javier. Ck! Pemikiran random macam apa ini?!

***

Next?

Couple Intuitive [Hiatus]Where stories live. Discover now