Couple Intuitive [Hiatus]

26 | Couple Intuitive

H A I !👋

─ H A P P Y R E A D I N G ─

⚝⚝⚝

INI BUAT KAMU YANG SECARA SUKARELA MAU VOTE DAN KOMENT!💐

***

Berita terbaru : Kematian misterius menimpa seorang pria bermata biru, di duga, korban adalah warga asing yang tengah mengunjungi Indonesia.

Ceklek...

"Saya—"

Seonggok penggal kalimat tergantung di tenggorokan tatkala tangan ramping terangkat, menginterupsi agar tetap tidak bersuara. Matanya yang tajam melirik tanpa minat pada kaki tangannya, dia adalah orang kepercayaannya. Selain mengurus, membersihkan, dan menghapus jejak, pria berkaca mata juga mengabdi sebagai pendengar terbaiknya. 

Pria berkaca mata menunduk, memasukan kedua telapak tangannya ke dalam saku celana. "Saya bisa memastikan, jika jejak Anda tidak akan pernah tercium media massa."

Bibirnya tertarik, mengacungkan jempol sebagai tanda memuji ketelitian kaki tangannya. Dia pun memutar kursi menghadap kaki tangannya, "Kau—"

Brakkk!

"Buna! Adek—"

Tubuh keduanya menegang, terutama Buna Anara yang langsung berdiri dari duduknya.

"Buna... Dia..."

***

Rangkaian berita terkini mengudara layaknya asap terhembus angin, begitu cepat menyebar. Kaizer tengah duduk di ruang tengah, memainkan ponselnya yang terus saja mengumpulkan banyak berita mengenai seorang Jaksa yang menjadi pelaku pelecehan seksual juga pembunuhan berencana.

"Bukti tidak ada? Pelaku terbebas dari tuntutan penjara?" Kaizer melipat bibirnya, "Karier bagus, wajah tampan, kok masih mau seperti setan saja ya?" Menggeleng pelan, Kaizer pun lekas menutup telepon.

Berdiri dan melangkah pergi menuju lantai atas, di mana ruang kerja Buna Anara berada. Tanpa basa-basi, Kaizer langsung saja mendorong kuat-kuat pintu ruangan Buna. "Buna! Adek—" Napasnya tercekat, menatap horor seorang pria berkaca mata yang berwajah serupa dengan pelaku pemerkosaan sekaligus pembunuhan yang tengah menggemparkan dunia maya.

Secara naluriah, Kaizer memundurkan langkahnya. "Buna... Dia..." Air liur terasa sulit sekali di telan sampai Kaizer harus berdehem beberapa kali, begitu pula dengan Buna Anara yang mulai tersadar dari keterkejutannya. Wanita itu mendekati sang anak yang menunjukkan raut takut juga bingungnya.

"Adek, dengarkan Buna, sayang."

Kaizer menggeleng ribut, "Buna! Dia itu penjahat! Buna jangan dekat-dekat sama dia! Ayo pergi Buna!" Kaizer takut, takut Bunanya akan menjadi korban yang malang seperti di berita. Sudah di lecehkan lalu di bunuh pula, Kaizer menggigit bibir bawahnya, dia wajib melindungi Bunanya!