57 (HG). Arsen

3K 438 103
                                    

    Theodora tengah duduk di kantin bersama para antek-antek dan juga ekornya, mereka duduk di satu meja panjang yang di siapkan khusus oleh Elkavander.

    Kabar tentang kematian Clara dan juga asal usul gadis itu menjadi trending topik di Giberton School, para siswa dan siswi terang-terangan menggunjing bahkan mengutuk Clara.

   Tak sedikit dari mereka juga meminta maaf pada Jessie karena mereka telah berburuk sangka pada gadis itu.

" Hahhh.... Seneng banget gue, tuh nenek lampir udah nggak ganggu kehidupan gue lagi ..." Ujar Jessie sambil menikmati jus alpukatnya.

" Tanggapan orang tua Lo gimana?" Tanya Galang penasaran, ia menyenggol lengan Ravangga yang sedang memakan mie ayamnya.

" Mereka nyesel ngadopsi dia, mami sama papi bakal ngadain pesta sebagai tanda permintaan maaf untuk pihak-pihak yang udah di rugikan sama dia ...." Jawan Ravangga sambil fokus pada makanannya.

" The real Lo mati gue party..." Sahut Alvin.

" Sampe bawahh.... Tetetettt.... Sampe bawah...." Sambung Maura.

BRAKK!!

" ASTAGHFIRULLAH!"

" ASTAGA MONYET!"

" ANJRODH KAGET!"

   Mereka semua terlonjak kaget saat seorang pemuda dan tiga orang temannya menggebrak meja mereka dengan kuat.

" Lo apa-apaan, HAH?!" Seru Jackson nyolot sambil berdiri dari tempat duduknya.

" Bener-bener cari mati.." sindir Geo yang fokus pada ponselnya dan moril kearah orang itu sekilas.

" Yahhh.... Kuah soto ku berubah jadi jus alpukat, hiks..... ARSEN BANGKE! KUAH SOTO KU ANJRODH..!!!"

" ASTAGHFIRULLAH...!! TAHAN!! Tahaan, nak! Jangan marah nanti Lo cepirit naaak...." Gebby menahan lengan Anes yang hendak berdiri memukul wajah Arsen sang pelaku yang menggebrak meja mereka.

Arsen menatap nyalang kearah mereka, ia lalu menatap Theodora dengan tatapan benci yang sangat mendalam.

" Ini pasti gara-gara Lo!" Tuding Arsen.

    Ketiga teman Arsen sudah menyingkir entah kemana, mungkin mereka tahu apa jadinya jika mereka berurusan dengan Theodora dan pawangnya.

Pawangnya ngeuri Cok... Pikir seisi Kantin.

" Gue?" Theodora menunjuk dirinya sendiri.

" Jangan sok bego! Lo yang udah bunuh Clara-kan?! Lo yang udah nyebarin fitnah itu, iyakan?!" Tuduh Arsen sambil menunjuk wajah Theodora.

" Jangan nunjuk wajahnya, tangan Lo bau tai.." tukas Gabriel sambil menepis tangan Arsen dengan sendok.

" Lo jangan ikut campur," sergah Arsen.

" Lo nyari ribut?!" Seru Arkan yang sudah tersulut emosi, kalau lagi makan dan acara makannya di ganggu ia bakal jadi sensi dan gampang emosi.

" Diem Lo! Mending Lo urus emak tiri Lo dirumah sana!" Hardik Arsen.

" LO DI BIARIN NGELUNJAK ANJING!" Raung Arkan marah, Marvel dan Ayden langsung menahan kedua lengan Arkan yang sudah memberontak keras.

" LEPAS! GUE MAU HAJAR NI MAHLUK KASAR!!"

" Sabaarr... Astagfirullah ngucap dulu, tenangin diri Lo dulu ..." Kata Marvel sambil mengusap punggung Arkan.

" Lo itu ketua osis, jangan malu-maluin banget. Jijik gue lihatnya.." cemooh Jessie sambil melemparkan tisue bekas ke wajah Arsen.

HANDSOME GIRL(End) (TERSEDIA E-BOOK)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora