09. Kegiatan Pagi Hari

87 43 1
                                    

Matahari malu-malu mulai muncul di bagian timur. Sinarnya cukup untuk menembus kamar yang sebagian dindingnya adalah kaca. Suara nyanyian burung menjadi iring-iringan lagu tidur, bukannya terganggu malah semakin menyenyakkan.

Setelah perdebatan semalaman dan dilanjut dengan percakapan ringan, mereka tidur tepat pukul satu malam. Sebenarnya Jayden tidur lebih dahulu setelah berdebat, tapi nyatanya Mayuna terjaga lebih lama sehingga memaksa Jayden membuka mata kembali dan mengajak ngobrol sampai ketiduran.

Pukul delapan pagi. Mayuna dan Jayden masih terlelap dalam tidurnya. Matahari semakin meninggi membuat kamar yang semalam tamaran menjadi silau akibat celah dari kamar yang kemasukan cahaya matahari.

Jayden meregangkan tubuh karena terganggu dengan silaunya matahari. Matanya berkedip berkali-kali menyamakan pandangan. Otaknya masih belum bekerja sama sekali.

Matahari semakin mengganggu mata Jayden, maka dia hendak berdiri dari tidurnya dan menutup semua celah yang ada.

Belum genap duduk sempurna, mata Jayden menatap sekeliling yang terasa baru juga asing. Sejak kapan kamarnya berubah memiliki kaca sebesar pintu? Juga tembok yang menjadi putih?

Dengan segera Jayden menatap sekeliling dan mendapati segumpal daging yang meringkuk di dalam selimut.

Mata Jayden membola sempurna. Otaknya dipaksa mengingat apa yang semalam terjadi.

"Sial!" Gumamnya setelah mendapat kesadaran penuh.

Mayuna masih tenang dalam alam mimpi tanpa terganggu oleh cahaya matahari yang semakin meninggi.

Sesegera mungkin Jayden mengambil langkah untuk mencari kamar mandi guna mencuci muka. Tidak butuh waktu lama sudah kembali menatap gadis yang semalam dia rengkuh.

Seringai muncul dari bibir tebal Jayden. Dengan otak nakalnya dia membuka seluruh tirai yang menutup jendela juga pintu kamar.

Niat awal hendak mengganggu tidur nyenyak Mayuna, tapi saat pintu balkon terbuka menampilkan pemandangan yang indah. Baru pertama kali melihat pemandangan yang seindah ini di pagi hari. Udara juga mendukung, sangat segar serta bersih.

Jayden baru sadar jika rumah Mayuna dikelilingi oleh hutan buatan dengan rumah menghadap ke kota. Omong-omong, rumah Mayuna terletak di dataran tinggi dengan kawasan perumusan elit.

Lumayan lama Jayden menikmati pagi barunya. Dia menengok ke arah dalam dan masih mendapati Mayuna yang tidak bergerak sama sekali.

"Gadis pemalas. Pasti terbiasa bangun siang."

Heran dengan Mayuna. Tentu, padahal matahari semakin terik, tapi tidak mengganggu tidur mayuna sama sekali.

Padahal juga Jayden sengaja membuat semua cahaya masuk, tapi tetap saja gadis itu masih belum bangun.

Jayden memposisikan diri di samping kanan Mayuna. Duduk di sisi kasur dengan pelan agar tidak mengganggu.

Tanpa ragu tangannya terulur membelai poni dan rambut yang menutup wajah gadis itu. Terpaku dalam beberapa saat, Jayden gugup melihat wajah polos Mayuna yang tengah tidur.

"Shit!"

Namun jiwa penasaran Jayden justru semakin tinggi saat tanpa sadar tatapannya seolah menelanjangi setiap jengkal wajah Mayuna.

Hidung yang tinggi, bulu mata panjang, dan bibir kecilnya menjadi pusat perhatian Jayden. Tubuh bongsornya maju ke depan. Selalu ingat kata Mayuna, Jayden itu mesum.

Tanpa permisi bibir Jayden menerobos milik Mayuna. Awalnya hanya kecupan singkat, tapi melihat tidak ada pergerakan oleh si gadis membuat Jayden semakin terkabut gairah pagi.

Skandal ||•Jung Jaehyun Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα