10. Rahasia Dibalik Pertunangan

95 46 0
                                    

Mayuna meregangkan otot-otot tubuh sambil menatap pemandangan dari balkon kamar. Menghirup udara segar dari balkon adalah kegiatan favorit setelah bangun tidur.

Matahari masih malu-malu muncul dari ufuk timur. Awan mega orange terlukis di langit pagi. Sangat cantik. Tidak ada pemandangan secantik ini sepengetahuan Mayuna. Bahkan Jayden tempo lalu ikut mengagumi.

Tangan Mayuna merentang, merasakan angin bergerak dari utara ke selatan. Matanya terpejam dan bibir tipisnya membentuk kurva ke atas.

Akhir-akhir ini Mayuna sedikit bahagia menjalani hidup. Meski harus pura-pura bahagia dengan status tunangan Mahesa. Mayuna terpaksa. Tapi mungkin itu yang menyebabkan kebahagiaan. Papa bahkan satu minggu ini tidak memarahi, meneriaki, aku memaksa Mayuna. Bahkan Papa juga tidak melakukan KDRT pada sang Mama.

Tidak perlu terkejut dengan kehidupan Mayuna. Tidak ada yang sempurna di dunia ini. Yang orang lihat belum tentu tahu kebenarannya. Termasuk kehidupan asli Mayuna. Hanya Jayden yang tahu, mungkin.

Dan satu minggu ini, hari Mayuna hanya dihabiskan untuk kuliah dan melakukan kegiatan sosial bersama teman kampus. Semua satu universitas sudah tahu jika Mayuna─si ikon fakultas hukum─ tunangan dari Mahesa─ketua BEM-U tahun 2021─

Sejak bertunangan dengan Mahesa, identitas asli Mayuna juga terbuka lebar. Rumor yang mengatakan gadis tersebut lahir dari keluarga berada, anak pemilik rumah sakit, dan tinggal di perumahan elit adalah benar semua.

Keduanya merupakan anak orang kaya, konglomerat. Kedua orang tua mereka juga orang berpengaruh di kota mereka, terutama keluarga Mahesa.

Mayuna risih menjadi bahan gunjingan. Sebenarnya sudah hal biasa dibicarakan. Biasanya orang-orang akan membicarakan perihal kecantikan, kepintaran, atau kebaikan, tapi sangat tidak suka jika kehidupan keluarganya dijadikan bahan gunjingan.

Kembali pada kegiatan pagi hari Mayuna. Kini gadis empu kamar sudah siap hendak turun ke bawah. Sarapan bersama keluarga kecilnya. Mungkin sang Mama sudah selesai memasak.

Benar saja, Mama sudah menata tiap lauk di atas meja. Mayuna tersenyum jail dari belakang. Berjalan mengendap-endap seperti pencuri, kemudian saat dekat dengan target membuat kejutan.

"Doorr!!"

"Astaga!"

Pekik kaget sang Mama sambil memegangi dada. Hampir saja piring melayang dari tangan.

Melotot. "Mayuna!" Kemudian menjewer telinga sang anak tanpa ampun.

"Aduh! Sakit, Mama. Ampuuunn!!"

"Nggak kapok bikin jantungan orang tua?"

"Iya, Mah. Ampuun! Lepas dulu, iihh..." Merengek kesakitan.

Mama melepaskan jeweran setelah puas memberi hukuman untuk putri semata wayang yang kepalang usil dan jail.

"Ada apa ini pagi-pagi sudah ribut?"

Mayuna berhenti mengusap telinga yang merah akibat jeweran Mama. Melempar pandangan pada sang kepala keluarga. Hendak membuka mulut, tapi kedahuluan Mama.

"Anakmu suka sekali membuat ribut di pagi hari. Jantungku hampir lompat." Adu sang Mama pada suami, ceritanya.

Sang suami menatap meminta penjelasan pada anak, Mayuna, "kenapa, hem?"

Mayuna memanyunkan bibir. "Aku kan bercanda, Mama!" Mencari pembelaan diri. Andai saja keluargaku sehangat dulu, Mayuna akan meminta pembelaan sang Papa.

Sang kepala keluarga menggelengkan kepala. Memang sejak kecil Mayuna tidak pernah sehari saja membuat keributan dengan keusilan tanpa memandang bulu. Pembantu rumah pun kerap menjadi sasaran empuk, dulu saat kecil. Setelah besar jarang sekali. Mungkin karena sudah dewasa.

Skandal ||•Jung Jaehyun Where stories live. Discover now