Chapter 5

225 14 8
                                    

"Akhirnya kamu sudah sadar." Ujar laki-laki yang sudah berusia paruh baya. Dia berjalan menghampiri sang pemuda yang telah ia tolong.

Dahi sang pemuda tampak berkerut, kedua matanya melempar sorot kebingungan menatap laki-laki yang berjalan ke arahnya.

"Saya Aaron, orang yang menemukanmu di sungai yang ada di dalam hutan." Ujar Aaron menjawab kebingungan sang pemuda.

"Terima kasih telah menolong saya, Tuan Aaron" Ujar sang pemuda sambil berusaha mendudukkan tubuhnya.

"Sudah menjadi kewajiban bagi setiap manusia untuk saling tolong menolong." Jawab Aaron sambil tersenyum kecil. Sedangkan sang pemuda hanya mengangguk kecil.

"Jika kamu yang menolong saya, siapa wanita yang tadi saya temui?" Tanya sang pemuda.

"Dia adalah putri saya." Balas Aaron. Sang pemuda hanya menjawab dengan anggukan kepala. Terselip senyuman tipis di kedua bibirnya.

"Siapa namamu?" Tanya Aaron. Mendapat pertanyaan tersebut, sang pemuda yang tidak lain adalah seorang raja termenung.

"Apakah kamu tidak mengingat namamu?" Tanya Aaron lagi karena laki-laki di hadapannya belum menjawab pertanyaannya.

"Ah, tidak. Tentu saja saya mengingatnya." Ujar sang raja.

"Ethan. Ethan Audrick L itu nama saya." Jawab Raja Ethan dengan lugas, menyembunyikan nama marganya.

"El? Nama margamu El?" Tanya Aaron penasaran dengan nama marga sang pemuda karena ini pertama kalinya ia mendengar marga sesingkat itu. Ia menatap sang raja dengan pandangan menyelidik.

Sang raja tersenyum kikuk namun, segera ia tutupi.

"Iya" balasnya singkat. Jika ia menyebutkan kepanjangan dari nama marganya, tentu saja laki-laki yang ada di hadapannya ini pasti langsung mengetahui kalau ia merupakan keluarga kerajaan.

"Syukurlah kamu mengingat namamu, Nak. Apakah kamu ingat apa yang terjadi denganmu sehingga kamu hanyut di sungai dengan keadaan penuh luka? Apakah kamu diserang para bandit atau perampok?" Tanya Aaron.

"Ehm... Sebenarnya saya adalah prajurit kerajaan, lebih tepatnya saya adalah prajurit pribadi raja." Raja Ethan kembali berbohong mengenai dirinya.

"Itu artinya luka-luka yang kamu terima diakibatkan karena serangan kegiatan perburuan Minggu lalu?" Aaron bahkan penduduk desa yang lain sudah mengetahui ada penyerangan di kegiatan perburuan kerajaan. Bahkan berita ini sampai saat ini masih hangat diperbincangkan di antara penduduk desa.

"Ya, Anda benar. Ketika Yang Mulia Raja sedang berburu, tiba-tiba ada sekelompok orang yang menyerang dan ingin membunuh Yang Mulia. Dengan sekuat tenaga, kami sebagai prajurit berusaha melawan mereka. Namun, karena jumlah mereka yang tidak sebanding, banyak diantara kami yang tewas. Saya termasuk orang yang beruntung karena masih diberikan kesempatan untuk hidup oleh Tuhan." Ujar raja Ethan.

"Ya Tuhan. Saya turut prihatin mendengarnya." Balas Aaron.

"Tuan, mengapa Anda mengetahui kejadian penyerangan itu? Apakah kabar Yang Mulia sudah menyebar?" Tanya raja Ethan.

"Tentu saja. Bahkan seluruh penduduk di desa ini dan desa-desa di sekitar pasti mengetahui penyerangan tersebut. Kalian sebagai abdi setia Yang Mulia benar-benar hebat dan berani mempertaruhkan nyawa kalian demi Yang Mulia. Sekarang, kamu tidak usah khawatir, Yang Mulia Raja selamat dan baik-baik saja." Jawaban Aaron membuat sang raja terkejut.

"Apa maksudnya, Tuan? Yang Mulia Raja baik-baik saja?" Tanya raja Ethan dengan tatapan tidak percaya. Mana mungkin mereka tahu kalau raja mereka dalam keadaan baik-baik saja, sedangkan ia di sini dalam keadaan yang tidak baik-baik saja.

BRIANNA: The King's LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang